Francesco Bagnaia yang mengalami ”high-side” dan kemudian tertabrak motor Brad Binder di awal balapan MotoGP seri Catalunya hanya mengalami cedera ringan. Namun, perlu pemeriksaan CAT untuk mendeteksi keretakan tulang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BARCELONA, MINGGU — Pemeriksaan awal pada Francesco Bagnaia di pusat medis MotoGP di Sirkuit Barcelona-Catalunya menunjukkan hasil yang melegakan karena hanya ditemukan cedera ringan. Namun, pebalap andalan tim pabrikan Ducati itu perlu menjalani pemeriksaan lebih mendalam untuk mengetahui apakah ada tulang yang retak. Bagnaia mengalami kecelakaan besar akibat high-side saat keluar dari tikungan dua dan kemudian kakinya tertabrak motor pebalap KTM, Brad Binder.
Pecco, sapaan Bagnaia, terpelanting dari motornya dan kemudian terjatuh di permukaan aspal. Tubuhnya berputar dalam posisi telentang dan kemudian kakinya tertabrak motor Binder yang sedang berakselerasi. Pecco dievakuasi dengan ambulans dan menjalani pemeriksaan di pusat medis. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit umum Catalunya untuk menjalani pemeriksaan lebih mendalam.
Direktur Medis MotoGP Dr Angel Charte dalam wawancara dengan televisi DAZN mengatakan, Pecco mengalami polytrauma atau benturan pada beberapa bagian tubuh. Namun, pemeriksaan awal menunjukkan dia tidak mengalami cedera serius.
Kami telah melakukan pemindaian sinar-X pada area tersebut dan telah mendeteksi cedera kecil yang tidak kami ketahui apakah ini baru atau lama. Kami perlu segera melakukan pemindaian CAT dan itulah mengapa kami mengirim dia ke rumah sakit umum.
”Pecco mengalami polytrauma parah, sepeda motor melindas dia pada tulang paha dan area tulang kering. Kami telah melakukan pemindaian sinar x pada area tersebut dan telah mendeteksi cedera kecil yang tidak kami ketahui apakah ini baru atau lama. Kami perlu segera melakukan pemindaian CAT dan itulah mengapa kami mengirim dia ke rumah sakit umum,” kata Angel Charte.
Pemeriksaan di pusat medis sirkuit juga meliputi bagian kepala untuk memeriksa apakah ada cedera pada tulang kepala (cranial) yang melindungi otak, bagian tengah tulang belakang (thoracic), serta bagian perut.
”Pada bagian cranial, thoracic, dan abdominal, dia selalu dalam kondisi normal. Dia sadar dan memiliki orientasi. Citra yang kami amati adalah dari radiologi konvensional. Jadi, sulit untuk memastikan bahwa tidak ada keretakan. Jadi, perlu dilakukan pemindaian CAT,” lanjutnya.
Kecelakaan yang dialami oleh Pecco ini terjadi setelah lima pebalap terjatuh di tikungan pertama setelah start.
Insiden ini dipicu oleh manuver agresif pebalap Ducati, Enea Bastianini, yang berusaha mendahului dari sisi dalam tikungan satu. Namun, area yang dekat dengan batas lintasan itu kotor sehingga motor Bastianini tergelincir dan menabrak motor pebalap Prima Pramac Racing, Johann Zarco. Kedua pebalap itu terjatuh dan menyeret Fabio Di Giannantonio (Gresini) serta Marco Bezzecchi (VR46) ikut terjatuh. Alex Marquez yang berada di sisi luar tikungan satu tidak bisa menghindari motor rekan setimnya, Di Giannantonio, dan ikut terjatuh.
Setelah dua kecelakaan itu, balapan dinyatakan bendera merah dan kemudian dilakukan start ulang. Pecco dan Bastianini tidak ikut serta dalam balapan karena menjalani pemeriksaan medis.
Terkait dengan kecelakaan Pecco, Binder menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menghindari Pecco karena jaraknya sudah sangat dekat dan dia sedang berakselerasi keluar dari tikungan dua.
”Saya tidak melihat Pecco saat dia kecelakaan karena saya di belakang beberapa pebalap lain, dan ketika saya membuka gas saat keluar dari tikungan dua, saya hanya berjarak satu motor dari dia. Saya berusaha yang terbaik untuk menghindar, tetapi sayangnya saya menabrak dia di kaki. Ya, sesuatu rusak pada motor dan oli bocor, dan kemudian saya juga terjatuh,” ujar Binder kepada TNT.
”Hal yang bagus adalah Pecco baik-baik saja, karena itu sangat menakutkan bagi saya, karena mimpi buruk paling buruk adalah menabrak pebalap lain. Jadi, saya senang dia tidak apa-apa,” ungkap pebalap asal Afrika Selatan itu, yang telah menjenguk Pecco di pusat medis sirkuit.