Secara mengejutkan, Lazio meraih kemenangan 2-1 atas juara bertahan Serie A, Napoli, pada pekan ketiga. Hasil itu pun membantu AC Milan kokoh di puncak klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
NAPOLI, MINGGU — Kemenangan Lazio, 2-1, atas juara bertahan Serie A Liga Italia, Napoli, pada pekan ketiga, Minggu (3/9/2023), menjadi berkah untuk AC Milan. Hasil mengejutkan itu mengantarkan Milan kian nyaman berada di puncak klasemen sementara yang menjadi modal besar untuk mengarungi persaingan perburuan scudetto alias juara Serie A musim ini.
Lazio bertandang ke Stadion Diego Armando Maradona, Napoli, dengan rekor dua kali kalah dalam dua pertandingan sebelumnya, yakni takluk 1-2 dari tuan rumah Lecce pada pekan pertama dan 0-1 dari tim tamu Genoa pada pekan kedua. Sebaliknya, Napoli superior dengan modal dua kemenangan, yaitu 3-1 atas tuan rumah Frosinone pada pekan pertama dan 2-0 atas Sassuolo pada pekan kedua.
Namun, Lazio justru bisa membalikkan prediksi di atas kertas. ”Si Elang Ibu Kota” justru mampu mencuri poin penuh seusai menundukkan Napoli dengan skor tipis 2-1. Lazio menang melalui gol gelandang Luis Alberto di menit ke-30 dan gelandang Daichi Kamada di menit ke-52. Satu-satunya gol Napoli dilesatkan gelandang Piotr Zielinski di menit ke-32.
Saya benar-benar bahagia untuk semua rekan satu tim saya, untuk seluruh skuad Lazio. Akhir-akhir ini, banyak orang yang mengatakan hal yang tidak adil tentang skuad ini (mengkritik karena kalah dua kali dalam dua pekan terakhir).
”Saya benar-benar bahagia untuk semua rekan satu tim saya, untuk seluruh skuad Lazio. Akhir-akhir ini, banyak orang yang mengatakan hal yang tidak adil tentang skuad ini (mengkritik karena kalah dua kali dalam dua pekan terakhir). Tetapi, kami menunjukkan bahwa kami bisa menjadi tim yang kuat kapan pun kami mau,” tegas Alberto kepada DAZN dilansir Football-Italia.
Berkat kemenangan itu, Lazio merangkat dari urutan ke-18 atau zona degradasi ke peringkat ke-12. Pelatih Lazio Maurizio Sarri mengatakan, masalah utama Lazio dalam dua laga sebelumnya adalah soal mental. Saat sudah menemukan kepercayaan dirinya, ”Si Biru Langit” memiliki kualitas untuk bersaing di papan atas klasemen, termasuk dalam perburuan scudetto.
”Babak kedua laga ini membuktikan bahwa tingkat kebugaran bukanlah masalah kami. Itu hanya soal mentalitas. Hari ini, kami meningkat secara mental karena kami mampu mengatasi tekanan, terus menjaga fokus, bahkan setelah dua gol kami dianulir (gol pemain sayap Mattia Zaccagni menit ke-67 dan gelandang Matteo Guendouzi menit ke-71), dan akhirnya membawa pulang kemenangan. Mentalitas inilah yang tidak kami tunjukkan di dua pertandingan pertama,” terang Sarri yang membawa Lazio menjadi runner-up musim lalu.
Sebaliknya, kekalahan itu membuat Napoli tersungkur dari urutan kedua menjadi keempat. Pelatih Napoli Rudi Garcia kecewa dengan hasil itu karena timnya sangat mendominasi laga tersebut. Napoli menguasai permainan dengan penguasaan bola 62 persen berbanding 38 persen. ”Si Keledai Kecil” membukukan 22 peluang dengan empat tembakan tepat sasaran ke gawang, sedangkan Lazio hanya mengemas enam peluang dengan dua tembakan tepat sasaran ke gawang.
Bagi Garcia, Napoli pantas untuk menang atau minimal bermain imbang. ”Melihat pertandingan secara keseluruhan, saya pikir hasil imbang akan lebih baik. Para pemain harus belajar bahwa ketika kami tidak bisa menang, setidaknya kami tidak boleh kalah,” ujar pelatih asal Perancis yang pernah menukangi AS Roma pada 2013-2016 tersebut.
Berkah untuk AC Milan
Kekalahan Napoli seolah menjadi berkah untuk AC Milan. Karena itu, langkah Napoli untuk terus menempel ”Si Setan Merah” di puncak klasemen pun tertahan. Bahkan, Napoli tertinggal tiga poin dari Milan yang menang 2-1 atas tuan rumah AS Roma, Sabtu (2/9/2023).
Dengan kekalahan Napoli, pesaing terdekat Milan di awal musim ini berkurang dua. Selain Napoli, Hellas Verona yang meraih kemenangan dalam dua pekan pertama juga tumbang di pekan ketiga, yakni 1-3 dari tuan rumah Sassuolo, Jumat (1/9/2023). Sebelumnya, hanya Milan bersama Napoli, Inter Milan, dan Verona yang mampu menyapu kemenangan dua laga beruntun.
Itu menjadi situasi yang menguntungkan Milan untuk lekas tancap gas sejak awal musim. Berkaca dari perjalanan musim lalu, kunci keberhasilan Napoli merebut scudetto adalah segera melejit ke puncak klasemen yang menumbuhkan kepercayaan diri para pemain dan pelatih untuk menjaga jarak hingga akhir musim.
Pelatih Milan Stefano Pioli dikutip Sempremilan.com, Sabtu (2/9/2023), menuturkan, dirinya puas dengan penampilan timnya. Sejauh ini, Milan bermain sesuai keinginan pelatih berusia 57 tahun tersebut. Klub berjersei merah-hitam itu mampu mengendalikan setiap pertandingan, tampil mengancam tanpa memberikan lawan peluang berbahaya. Itu dianggap poin penting yang wajib dipertahankan kalau ingin terus bersaing di jalur scudetto.
”Skuad ini menunjukkan karakter yang kuat, keinginan dan rasa lapar untuk meraih tiga poin. Saya senang dengan para pemain saya, klub, dan para penggemar. Kami mesti terus seperti ini, tentunya dengan dorongan untuk terus menjadi lebih baik dan berkembang,” kata Pioli.
Kemenangan itu sekaligus modal positif sebelum menjalani derbi Milan, menghadapi Inter yang berstatus tuan rumah pada pekan keempat, Sabtu (16/9/2023). ”Laga itu akan menjadi ujian yang sulit, ada lawan yang berkualitas sangat tinggi, tetapi kami akan mempersiapkan diri dengan baik. Pastinya akan ada persaingan dan ambisi yang besar di antara kedua tim (Milan dan Inter). Kami berdua sama-sama ingin mendapatkan bintang kedua (merebut scudetto ke-20),” tutur Pioli.