Francesco Bagnaia kembali melakukan putaran brilian untuk meraih "pole position" keenamnya musim ini, dalam kualifikasi MotoGP seri Catalunya. Pebalap Ducati itu menggusur pebalap Aprilia Aleix Espargaro.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, SABTU – Francesco Bagnaia merebut pole position dari genggaman Aleix Espargaro dengan waktu putaran yang menjadi rekor baru di Montmelo, 1 menit 38,639 detik. Pebalap tim pabrikan Ducati itu melakukan time attack terakhirnya dengan brilian, hingga Espargaro yang diuntungkan dengan karakter Aprilia RS-GP yang lincah di tikungan, tertinggal 0,104 detik. Posisi start ketiga ditempati oleh pebalap tim satelit RNF-Aprilia, Miguel Oliveira.
Di sepanjang sesi latihan bebas, Bagnaia lebih fokus mengasah pace balapan untuk mengejar ketertinggalan dari para pebalap Aprilia. Dia pun lebih banyak melakukan putaran dengan ban-ban yang sudah terpakai, untuk menguji konsistensi pace. Oleh karena itu, dia tidak pernah memuncaki catatan waktu dalam sesi latihan bebas maupun sesi latihan. Sedangkan, para pebalap Aprilia selalu menjadi yang tercepat, Espargaro dalam sesi latihan bebas 1 dan sesi latihan pada Jumat, serta Oliveira pada sesi latihan bebas kedua pada Sabtu.
Namun, begitu memasuki sesi kualifikasi, Bagnaia mengerahkan kemampuan terbaiknya, dengan setelan motor yang seimbang, serta ban yang masih baru. Pecco pun melesat dengan mulus, minim kesalahan, untuk mencetak rekor tercepat di Montmelo sekaligus meraih pole position. Salah satu kunci kesuksesan Pecco itu adalah, dia bisa membawa kecepatan di tikungan-tikungan panjang, juga menjaga jalurnya tidak terlalu melebar, sehingga bisa meraih waktu lebih baik.
"Saya merasa ini salah satu pole position terpenting yang kami cetak tahun ini karena Aprilia sangat kuat di trek ini. Jadi, sangat penting start di depan untuk berusaha sedikit mendekati pace mereka saat start, tetapi kita lihat saja," ujar Pecco, sapaan Bagnaia.
"Pagi ini kami melakukan langkah maju, dan saya merasa cukup nyaman dengan motor saya. Mereka (Aprilia) masih tetap di depan terkait pace, tetapi kami lebih mendekat," tegas Pecco.
Pecco akan mendapat keuntungan lebih dengan start terdepan, karena Ducati Desmosedici GP lebih baik saat start dibandingkan Aprilia RS-GP. Dia akan berusaha fokus menanti lampu merah padam sehingga reaksi startnya cepat seperti balapan sebelumnya di Austria. Taktik ini akan langsung diuji dalam balapan sprint MotoGP seri Catalunya, Sabtu malam ini mulai pukul 20.00 WIB. Balapan pendek yang menempuh 12 putaran itu, akan sangat ketat, karena para pebalap Aprilia akan berjuang menunjukan mereka lebih baik dari Ducati di Montmelo.
Pecco akan dikepung oleh tiga pebalap Aprilia yang start di posisi kedua hingga keempat, yaitu Espargaro, Oliveira, dan Maverick Vinales. Mereka sama-sama memiliki pace balapan yang solid. Namun, untuk bisa menekan Pecco, mereka perlu melakukan start yang mulus. Jika reaksi start mereka terlambat sedikit saja, para pemacu Ducati di belakang mereka, Jorge Martin, Johann Zarco, Aleix Marquez, dan Fabio Di Giannantonio, berpotensi mendahului di tikungan pertama.
Pebalap dengan peluang terbesar menekan Pecco adalah Espargaro, yang memiliki pace sangat kompetitif. Dia juga selalu tampil solid di Montmelo.
"Ya, selamat untuk Pecco, saya sudah melakukan yang terbaik, tetapi saya mengalami banyak getaran, mungkin karena temperatur rendah (pada aspal) atau bahan bakar sedikit di tangki. Saya tidak bisa benar-benar melesat seperti yang saya inginkan. Tetapi, apapun itu, selamat untuk Pecco. Inilah MotoGP yang selalu sulit. Start di baris pertama untuk dua balapan lebih dari bagus," ungkap Espargaro.
Saya merasa ini salah satu pole position terpenting yang kami cetak tahun ini karena Aprilia sangat kuat di trek ini.
Espargaro menjadi andalan Aprilia untuk kembali meraih kemenangan, setelah seri Inggris. Dia menunjukan kemampuannya di Montmelo musim lalu dengan meraih posisi strat terdepan, dan terus menekan Fabio Quartararo di posisi terdepan. Namun, Espargaro melakukan kesalahan di lap-lap akhir balapan, di mana dia salah menghitung jumlah putaran dan melakukan selebrasi terlalu diri. Dia pun didahului oleh pebalap lain, sehingga gagal finis di posisi kedua, dan akhirnya menempati posisi kelima. Kali ini, dia bertekad tidak akan mengulangi kesalahan itu.
"Ini bukan tentang pembalasan, saya melakukan kesalahan besar tahun lalu. Sebagai manusia saya melakukan kesalahan, kesalahan besar di sini. Saya memimpin sepanjang musim sebelum balapan itu. Dan, motor Aprilia 2023 lebih baik dari tahun lalu. Saya akan mengingat (jumlah putaran). Para marshal harus berhati-hati karena, ketika saya melihat bendera finis, saya akan tetap tancap gas," ujar Espargaro.
"Saya bisa melakukan banyak kesalahan, tetapi yang satu ini? Saya tidak akan mengulang itu. Saya menyukai tata sirkuit ini karena ini tentang tikungan-tikungan cepat. Di Austria sebaliknya, stop and go, dan saya tidak kompetitif seperti di sini. Ini tempat yang bagus bagi kami untuk bersinar," pungkas Espargaro.
Perjuangan pebalap berusia 34 tahun itu untuk meraih kemenangan akan didukung oleh Oliveira. Pebalap asal Portugal itu melakukan kebangkitan besar setelah sempat terjatuh dalam sesi latihan, dan menjalani kualifikasi dari Q1. Dia melanjutkan performanya dalam Q2 dan meraih posisi start ketiga.
"Ya, ini pagi yang menarik, itu pasti, saya mengalami kecelakaan di tikungan lima, kemudian bangkit. Saya sudah merasa bagus dengan motor, dan bisa meraih posisi start di baris pertama merupakan indikator bagus untuk balapan. Semoga kami bisa melakukan start dengan bagus dan menyelesaikan pekerjaan," ujar Oliveira yang musim lalu menang di Mandalika, saat membela KTM.