Marco Bezzecchi sangat diharapkan oleh Ducati bisa memacu Desmosedici GP spesifikasi pabrikan dalam persaingan MotoGP 2024. Namun, pebalap muda Italia itu enggan kehilangan atmosfer keluarga di VR46 yang sangat krusial.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, KAMIS – Atmosfer positif dengan aura keluarga dalam sebuah tim sangat krusial bagi pebalap untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam persaingan meraih podium. Faktor manusia itulah yang menjadi pertimbangan utama Marco Bezzecchi untuk bertahan di tim Mooney VR46, satu tahun lagi.
Pebalap asuhan Valentino Rossi itu merasa ragu dirinya akan bisa tampil sesolid musim ini jika musim depan pindah tim dengan personel yang baru. Dia pun memilih mematangkan diri di VR46, meskipun mengorbankan peluang memacu motor spesifikasi pabrikan. "Aspek manusia dalam tim," ujar Bezzecchi menjawab pertimbangan utama melepas peluang bergabung dengan Pramac Racing.
"Ikatan yang saya miliki dengan seluruh personel saya. Para mekanik saya, tetapi juga seluruh staf yang bekerja dengan saya," ujar pebalap lulusan Akademi VR46 itu melanjutkan.
"Saya sudah mengenal mereka selama bertahun-tahun. Beberapa di antara mereka telah bersama saya dari Moto2. Ini sangat penting, ikatan yang saya miliki di dalam garasi. Jika harus berpindah tim, saya harus membangun kembali hubungan tersebut," ujar Bezzecchi dalam konferensi pers MotoGP seri Catalunya, Kamis (31/8/2023).
"Itu tidak akan mudah. Dalam MotoGP, Anda harus tampil bagus, sayangnya, dengan sangat cepat. Jadi, saya tidak yakin akan bisa tampil dengan sama bagusnya," kata Bezzecchi.
Pebalap berusia 24 tahun itu tampil solid musim ini, meskipun memacu motor Ducati musim lalu. Dia bisa memaksimalkan potensi Desmosedici GP22 untuk bersaing dengan motor-motor spesifikasi pabrikan terbaru, baik dengan sesama Ducati, maupun Aprilia dan KTM. Performa solid Bezzecchi sempat menempatkan dirinya di puncak klasemen di awal musim ini, mengungguli pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia.
Bezzecchi kini berada di peringkat ketiga klasemen dengan 183 poin, hanya terpaut enam poin dari pebalap peringkat kedua, Jorge Martin, yang membela Prima Pramac Racing. Sedangkan selisih poin Bezzecchi dengan Bagnaia di puncak klasemen adalah 68 poin. Musim ini, Bezzecchi sudah meraih lima kali podium dalam balapan utama, dua di antaranya menang di Argentina dan Perancis. Dia juga empat kali naik podium dalam sprint, salah satunya kemenangan di Assen.
Performa solid Bezzecchi dalam musim keduanya di MotoGP diraih berkat bimbingan dan dorongan seluruh personel timnya. Ikatan beraura keluarga itu membuat dirinya bisa terus berpikir positif untuk menjadi lebih baik. Aspek manusia itulah yang untuk saat ini masih sangat diperlukan oleh Bezzecchi untuk mematangkan diri.
"Itu faktor utamanya. Kemudian, Vale juga sangat memerhatikan saya. Saya sangat senang melihat ini. Melihat dia sangat mendorong saya untuk bertahan. Bagi saya, ini fantastis karena Vale adalah Vale. Ini sangat penting," tutur Bezzecchi.
Keputusan bertahan di VR46 itu membuat Bezzecchi lebih rileks, sehingga dia bisa kembali fokus menjalani balapan. Sebelumnya, dia sulit untuk menjaga fokus, karena pikirannya terpecah. "Saya sangat senang, itu yang paling utama. Ini periode yang sulit, meskipun saya berusaha untuk fokus pada balapan. Itu sulit karena pikiran saya ke mana-mana," ujar rekan setim Luca Marini itu.
"Sekarang saya lebih rileks karena telah memutuskan untuk terus bersama tim saya. Ini momen yang sangat menyenangkan. Saya senang," ucap Bezzecchi.
Keputusan Bezzecchi itu juga didukung oleh Bagnaia yang juga pebalap binaan VR46. Dia menilai, Bezzecchi bisa menjadi sangat kompetitif, meskipun tidak memacu motor spesifikasi pabrikan. Bezzecchi dinilai pebalap dengan bakat sangat besar.
"Saran saya, nasihat saya, adalah tetap bersama di tim yang sama. Saya memahami tentang sisi manusia. Ketika merasa baik-baik saja dengan tim, meskipun Anda memiliki motor kompetitif tetapi lebih tua, Anda bisa bertarung untuk meraih posisi teratas," ujar Bagnaia.
"Kita bisa melihat ketika Marco Simoncelli juara (Moto2) pada 2008. Mereka menarik motor pabrikan (Aprilia), tetapi dia tetap menang karena sisi manusia itu penting," ujar juara MotoGP 2022 itu.
Dihormati Ducati
Keputusan Bezzecchi bertahan di timnya dan melepas peluang memacu motor pabrikan di Pramac juga dihormati oleh petinggi Ducati. Dia diharapkan semakin matang dan ke depan bisa menjadi pebalap penting bagi pabrikan asal Borgo Panigale itu.
"Marco layak mendapatkan motor spesifikasi pabrikan, kami berusaha sebaik mungkin untuk memberi dia peluang ini. Tetapi, jelas orang-orang, tim di sekitar Anda, sangat penting bagi pebalap. Bukan hanya pebalap, tapi semua orang di dunia. Jadi, dia mengambil keputusan ini dan kami harus menghomatinya," ujar Manajer Umum Ducati Corse Gigi Dall'Igna kepada MotoGP.
Terkait dengan posisi pebalap di tim Pramac dan VR46, Dall'Igna berharap dalam balapan di Misano semuanya sudah bisa dipastikan. Saat ini, VR46 hampir pasti mempertahankan Luca Marini, sedangkan di Pramac posisi yang akan ditinggalkan oleh Johann Zarco berpeluang ditempati oleh Franco Morbidelli.
"Menurut saya, di Misano kami bisa mengambil keputusan. Tim-tim bisa mengambil keputusan mereka sendiri terkait pebalap mereka. Jadi, menurut saya, dalam sepekan lagi kita akan bisa memiliki keseluruhan rencana," ujar Dall'Igna.