Persija Jakarta masih terjebak dalam catatan tanpa kemenangan di lima laga. The Jakmania meluapkan kekecewaan atas performa "Macan Kemayoran" kepada wasit dan pemain Persib Bandung.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Persija Jakarta kembali harus membayar mahal performa labil mereka ketika menghadapi Persib Bandung di laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2023-2024, Sabtu (2/9/2023), di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Penurunan performa di babak kedua membuat "Macan Kemayoran" melanjutkan tren tanpa kemenangan di lima gim beruntun.
Setelah sempat unggul di babak pertama melalui sundulan penyerang, Marko Simic, di menit ke-14, penampilan Persija menurun setelah turun minum. Gejala yang tercipta ketika ditahan imbang Arema, Minggu (20/8/2023) lalu, terulang lagi karena Macan Kemayoran mendapat kartu merah dalam situasi unggul di paruh kedua.
Upaya untuk mempertahankan keunggulan tercoreng akibat kartu merah yang didapatkan gelandang pengganti, Hanif Syahbandi, di menit ke-74. Hanif hanya sempat sedikit berpeluh keringat karena baru tampil selama 12 menit usai menggantikan Rayhan Hannan.
Tampil dengan 10 orang membuat Persija makin tak berdaya. Selain gagal mengkreasi satu pun peluang di babak kedua, Persija melepas kemenangan setelah penyerang pengganti, David da Silva, menyamakan kedudukan di menit ke-85 setelah menerima umpan silang gelandang, Marc Klok.
"Perasaan di ruang ganti seperti kami mengalami kekalahan. Instruksi secara taktik dan motivasi telah berjalan, tetapi kami tidak beruntung karena kartu merah yang tidak adil untuk Hanif," kata Pelatih Persija Thomas Doll dalam konferensi pers seusai laga.
Menurut Doll, pelanggaran Hanif kepada bek asing Persib, Nick Kuipers, terjadi tidak sengaja. Pasalnya, ketika hendak bangun setelah berduel fisik dengan Kuipers dalam situasi sepak pojok Persib, kaki Hanif tidak sengeja mengenai tubuh pemain belakang berpaspor Belanda itu.
"Saya merasa seperti ada upaya (wasit) untuk melawan Persija. Seandainya kami bermain 11 orang hingga selesai, saya yakin kami menang. Begitu pun ketika melawan Arema di laga kandang sebelumnya," ujar Doll yang berkebangsaan Jerman.
Di luar kartu merah itu, Persija tampil labil. Mereka tampil dominan dengan menghasilkan dua tembakan mengarah ke gawang, termasuk gol Simic, di paruh pertama laga. Tetapi, di babak kedua, Persija gagal menciptakan satu pun peluang mengancam gawang Persib yang dikawal Fitrul Rustapa.
Instruksi secara taktik dan motivasi telah berjalan, tetapi kami tidak beruntung karena kartu merah yang tidak adil untuk Hanif.
Sebaliknya, "Maung Bandung", julukan Persib, bisa menampilkan performa lebih baik di babak kedua. Alhasil, Persib bisa menguasai bola lebih banyak dengan 52 persen berbanding 48 persen milik tuan rumah.
Persib juga bisa menciptakan tiga tembakan tepat sasaran setelah rehat. Berbanding dua tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama.
"Meskipun kami gagal menang, tetapi semua pemain telah berjuang hingga akhir untuk tiga poin. Secara umum, saya senang dengan penampilan bertahan kami," kata Doll.
Pelatih Persib Bojan Hodak menilai positif performa anak asuhannya. Kunci Persib bisa mencuri poin di kandang Persija, kata Hodak, ialah berjalannya rencana permainan dengan baik.
"Kami fokus memanfaatkan sayap untuk mengejar gol di babak kedua. Ketika unggul jumlah pemain, saya menambah penyerang tengah dan taktik itu berjalan lancar," ujar Hodak.
Ia menambahkan, "Dengan kreasi peluang lebih banyak dan penguasaan bola lebih baik, kami pantas untuk menang. Tetapi, ini hasil yang baik karena kami meraih poin dan mempertahankan penampilan baik di laga derbi melawan Persija".
Satu poin dari Patriot Candrabhaga membuat Persib telah meraup delapan poin dari empat laga bersama Hodak. Untuk sementara, Maung Bandung masuk ke zona 10 besar atau tepatnya peringkat kesembilan.
Lemparan botol
Hasil imbang menyebabkan 27.925 pendukung Persija, The Jakmania, yang memadati tribune kecewa. Mereka meluapkan kemarahan kepada wasit M Erfan Effendi dan pemain Persib dengan melempar botol dan plastik berisi air mineral ke dalam lapangan.
Seusai peluit akhir, Erfan yang hendak masuk ke dalam ruang ganti dari lapangan menjadi sasaran lemparan. Itu membuat penjaga (steward) membuat lingkaran untuk melindungi wasit.
Pemain Persib juga menjadi objek lemparan. Momen pertama dialami Da Silva yang tengah merayakan golnya di depan tribun selatan stadion. Setelah itu, para pemain Persib yang bergegas menuju ruang ganti juga mendapatkan perlakuan negatif itu.
Usaha manajemen Persija guna menenangkan situasi panas di tribune dengan menyapa The Jakmania melalui pengeras suara gagal total. Bukannya dibalas, sapaan itu disambut dengan siulan dan cemoohan.
Kiper dan kapten Persija Andritany Ardhiyasa memahami kekecewaan yang dialami The Jakmania. Kata dia, pemain Persija juga kecewa gagal bangkit dan mempersembahkan kemenangan di duel melawan Persib.
"Kami mendapatkan hasil mengecewakan tanpa kemenangan di lima laga. Suporter kecewa, pemain juga kecewa gagal menang. Kami akan berjuang untuk berbenah dan kembali ke jalur kemenangan," ujar Andritany.
Persija masih tertahan di peringkat ke-11 dengan koleksi 14 poin dari 11 gim. Posisi itu akan memburuk apabila PSM Makassar bisa meraih poin pada duel melawan PSS Sleman, Minggu (3/8), serta Persis Solo bisa mengalahlan Barito Putera di hari yang sama.