Arsenal dan Brighton mengejar kemenangan ketiga beruntun pada musim ini. Permainan ofensif dengan bertumpu pada penguasaan bola tinggi menjadi benang merah permainan kedua klub demi meraih hasil positif di Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, JUMAT — Arsenal dan Brighton & Hove Albion memiliki kans besar untuk menjaga tren sempurna pada laga pekan ketiga Liga Inggris, Sabtu (26/8/2023). Raihan tiga poin bakal membantu kedua tim memberikan tekanan kepada sang juara bertahan, Manchester City.
Ketiga tim itu mampu tampil sempurna dengan mengemas dua kemenangan di awal Liga Inggris 2023-2024. Perolehan poin yang setara membuat tiga tim itu hanya dipisahkan selisih gol. Brighton berada di puncak klasemen dengan selisih +6 gol, sedangkan City dan Arsenal membuntuti dengan masing-masing koleksi selisih gol +4 dan +2.
Pada pekan ketiga, Arsenal dan Brighton bakal sama-sama bermain di kandang sendiri. Jika menang, kedua tim itu akan memberikan tekanan kepada City yang bertandang ke rumah Sheffield United, Stadion Bramall Lane, Minggu (27/8/2023) pukul 20.00 WIB.
”Si Meriam” akan menjalani derbi London di musim ini dengan menyambut kehadiran Fulham di Stadion Emirates, Sabtu pukul 21.00 WIB. Setelah laga Arsenal rampung, giliran Brighton kedatangan tim tamu asal ibu kota, West Ham United, di Stadion Komunitas American Express.
Laga melawan Fulham adalah derbi London kedua Arsenal pada musim ini. Sebelumnya, mereka membawa pulang keunggulan tipis, 1-0, dari London Selatan, yaitu tepatnya Stadion Selhurst Park, markas Crystal Palace.
Ben White, bek Arsenal, mengatakan, kemenangan dalam dua laga awal memberikan kepercayaan diri untuk melanjutkan konsistensi. Namun, ia menilai, setiap laga di Liga Inggris selalu menghadirkan tantangan yang sulit. ”Palace akan menjadi lawan yang tangguh. Kami tidak boleh lengah apabila ingin terus berada di jalur positif,” ujar White kepada Arsenal TV, Jumat (25/8/2023).
Selain modal hasil positif, Arsenal juga lebih diuntungkan meraup poin tiga karena kondisi Fulham yang tidak ideal setelah kehilangan Aleksandar Mutrovic, penyerang utama yang hijrah ke Al-Hilal, klub Arab Saudi. Kondisi itu amat terlihat ketika Fulham dilibas Brentford, 0-3, pekan lalu.
Ketumpuan lini depan mereka belum bisa diatasi dengan kedatangan dua penyerang eks Wolverhampton Wandererz, Raul Jimenez dan Adama Traore. Sebaliknya, Arsenal punya beragam senjata untuk mengejar gol ke gawang lawan.
Tidak kehabisan peluru
Absennya striker Gabriel Jesus di dua laga awal musim ini tidak membuat Si Meriam kehabisan peluru. Eddie Nketiah menjadi pengganti yang bisa menjalankan taktik Manajer Mikel Arteta dengan baik. Sebuah gol telah menjadi bukti Nketiah bisa menjadi pengganti sementara Jesus.
Saya tidak berpikir Anda telah melihat penampilan terbaik yang bisa kami lakukan. Kami masih terus berjuang untuk meningkatkan diri. (Ben White)
Di sisi lain, Nketiah yang rajin bergerak membantu dua penyerang sayap, yaitu Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, mendapat ruang. Jelang lawan Palace, Jesus telah kembali berlatih. Ia siap tampil, Sabtu ini.
Tak ketinggalan, gelandang serang multifungsi baru, Kai Havertz, juga diberi keleluasaan oleh Arteta untuk berada di kotak penalti lawan. Dengan dua performa impresifnya, Havertz hanya menunggu waktu dan dipeluk keberuntungan guna mencetak gol resmi perdana untuk Arsenal.
Dengan kualitas pemain yang dalam, Arsenal masih punya pekerjaan rumah dalam efektivitas serangan. Arsenal hanya mencatatkan tingkat akurasi tembakan 32 persen. Kemudian, jika mengamati jumlah tiga gol dari 35 tembakan yang telah dilepaskan, hanya 8,5 persen tembakan skuad Arsenal yang berpeluang menjadi gol.
”Saya tidak berpikir Anda telah melihat penampilan terbaik yang bisa kami lakukan. Kami masih terus berjuang untuk meningkatkan diri,” kata White.
Keunggulan gelandang
Kunci Arsenal bisa tampil superioritas atas Nottingham Forest dan Palace ialah keunggulan permainan gelandang. Si Meriam tidak hanya memiliki superioritas dalam kualitas individu daripada dua lawan, tetapi juga menerapkan strategi untuk menciptakan keunggulan kuantitas di lini tengah.
Bermain tiga gelandang pada situasi bertahan, Si Meriam akan menempatkan empat pemain di tengah ketika menguasai bola. Thomas Partey, yang berposisi sebagai bek sayap kanan, akan mendampingi Declan Rice dalam situasi membangun serangan.
Dalam dua laga musim ini, Arsenal mencatatkan rerata 72 persen penguasaan bola, catatan koleksi tertinggi sebuah tim hingga pekan kedua Liga Inggris. Bahkan, pada laga kandang melawan Nottingham, Si Meriam mengurung pertahanan lawan dengan 82 persen penguasaan bola.
”Kami telah menambah kualitas dalam beberapa bagian berbeda di dalam permainan berkat kedatangan pemain baru. Saya merasa kami lebih kuat dan kami masih di permulaan dari perjalanan musim yang panjang. Jadi, kami harus menjaga konsistensi,” ucap Trossard.
Penampilan kokoh di lini tengah juga ditampilkan Brighton di dua laga perdana musim ini. ”Si Burung Camar”, sebutan Brighton, juga mengedepankan permainan pengusaan bola dengan rerata 62 persen penguasaan bola.
Perpaduan pemain muda, seperti Billy Gilmour dan Julio Enciso, dengan gelandang senior, yaitu Pascal Gross dan James Milner, membuat permainan menyerang Brighton lebih sabar dan tenang. Penentuan keputusan untuk mengalirkan bola ke dua penyerang sayap, Kaoru Mitoma dan Solly March, pun menjadi lebih baik.
Alhasil, lima dari delapan gol Brighton dicetak pemain sayap. Gol-gol itu terdiri atas tiga gol sumbangan March, lalu masing-masing satu gol dari dua pemain sayap yang bergerak dari sisi kiri, yakni Mitoma dan Pervis Estupian. Dua pemain terakhir itu juga menjadi pengoleksi asis terbanyak bagi Brighton karena mereka masing-masing telah menghasilkan dua umpan berbuah gol.
”Manajer selalu memberikan instruksi rinci kepada kami yang membantu kami tampil baik. Kami juga berusaha menuntut diri untuk mampu bertahan dalam performa terbaik saat ini,” ujar Mitoma dilansir laman klub.