Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani bakal mengakhiri era kepemilikan keluarga Glazer di Manchester United. Jassim segera menjadi orang Qatar pertama yang menguasai klub di Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, RABU — Harapan mayoritas pendukung Manchester United untuk lepas dari jeratan keluarga Glazer sebentar lagi menjadi kenyataan. Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani, anggota keluarga Kerajaan Qatar, akan mengambil alih kepemilikan penuh ”Setan Merah” pada Oktober mendatang.
Jassim disebut telah memenangkan pertarungan dengan pengusaha asli Manchester, Sir Jim Ratcliffe, untuk menjadi pemilik baru MU. Berbeda dengan Ratcliffe, yang masih akan membiarkan saham minoritas milik Glazer, Jassim akan memegang 100 persen saham MU dengan nilai akuisisi 6 miliar pound sterling atau sekitar Rp 116,08 triliun.
”Tanggal (akuisisi) telah ditentukan dan pengumuman akan dilakukan paling cepat awal bulan depan. Tim Sheikh Jassim sekarang tengah merampungkan kajian mereka terhadap klub sebelum mengakhiri 18 tahun era Glazer,” ungkap The Sun edisi Rabu (23/8/2023).
Awalnya, keluarga Glazer lebih tertarik dengan tawaran Ratcliffe yang masih menyisakan porsi saham minoritas mereka. Namun, beberapa figur penting di Stadion Old Trafford meminta Glazer tidak lagi mengusik pemilik baru agar tidak ada lagi gesekan yang memicu protes suporter MU.
Jassim, petinggi Bank Islam Qatar, menurut Forbes, memiliki kekayaan sekitar 1 miliar pound (Rp 19,34 triliun) atau di bawah kekayaan Ratcliffe sebesar 2,5 miliar pound (Rp 43,36 triliun). Sementara keluarga Glazer mencatatkan nilai harta sebesar 4,5 miliar pound (Rp 87,04 triliun).
Meskipun kekayaannya lebih kecil dibandingkan keluarga Glazer dan Ratcliffe, Jassim berkomitmen menggunakan dana investasi sebesar 6 miliar pound untuk MU. Ia setidaknya ingin melunasi utang MU yang ditinggalkan keluarga Glazer sebesar 725 juta pound (Rp 14,01 triliun).
Dia (Jassim) orang yang sangat bertanggung jawab dan serius. Dia akan menjadi opsi yang sangat bagus untuk MU.
Nilai utang itu hampir setara nilai investasi yang dikeluarkan Malcolm Glazer untuk mengakuisisi saham mayoritas MU pada 2005, yaitu 800 juta pound (Rp 15,46 triliun).
”Sheikh Jassim akan melunasi utang itu demi menghemat biaya pengeluaran klub. Ia juga tidak akan mengambil pembayaran dividen dari (keuntungan) klub per tahun, seperti yang dilakukan Glazer,” kata Neil Curtis, redaktur senior The Sun.
Selain itu, Jassim juga berencana merenovasi, terutama menambah kapasitas dan meningkatkan fasilitas, di Stadion Old Trafford. Perbaikan pusat latihan MU di Carrington, Manchester, juga menjadi perhatian Jassim. Sejak dimiliki Glazer, pusat latihan itu tidak pernah mengalami renovasi.
Sejak keluarga Glazer membuka penawaran untuk menjual saham kepemilikan MU, November 2022, Jassim telah lima kali memberikan tawaran resmi. Jassim pun tidak mempermasalahkan sikap plin-plan keluarga Glazer yang memperpanjang masa tenggat tawaran hingga menaikkan nilai jual, yaitu dari 5 miliar pound menjadi 6 miliar pound.
Orang yang tepat
Pelatih Barcelona Xavi Hernandez menganggap Jassim akan menjadi orang yang tepat untuk mengelola MU agar kembali menjadi tim berprestasi di Inggris dan Eropa. Pengalaman enam tahun melatih di Qatar, kata Xavi, membuat dirinya mengenal baik Jassim.
”Dia orang yang sangat bertanggung jawab dan serius. Dia akan menjadi opsi yang sangat bagus untuk MU,” tutur Xavi seperti dikutip Marca.
Menurut Viva Mukherjee, pakar finansial sepak bola, Jassim akan memilih memegang kontrol penuh terhadap MU. Jassim tidak bakal melakukan dua hal yang akan dilestarikan Ratcliffe apabila membeli MU dari Glazer, yaitu mempertahankan utang klub dan tetap bertahan sebagai perusahaan publik di Bursa Saham New York. Saham MU mulai melantai di Bursa Saham New York pada Agustus 2012.
”Saya percaya hal yang akan dilakukan Jassim setelah menghapus utang klub adalah menarik diri dari bursa saham. Dia memiliki rencana investasi penuh untuk klub,” ujar Mukherjee kepada Football Insider beberapa waktu lalu.
Dengan memiliki MU, Jassim akan menjadi orang Qatar kedua yang menguasai klub top Eropa. Sebelumnya, Nasser al-Khelaifi, kerabat dekat keluarga Kerajaan Qatar, sudah lebih dulu memegang kendali klub kaya Perancis, Paris Saint-Germain.
Di ajang Liga Inggris musim ini, dua klub telah dikendalikan pemilik asal Timur Tengah, yaitu Newcastle United dan Sheffield United. Newcastle dimiliki oleh perusahaan modal Pemerintah Arab Saudi, Dana Investasi Publik (PIF), sedangkan pemilik Sheffield adalah anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, Abdullah bin Musa’ed.
Aktivis transfer
MU belum akan mengakhiri aktivitas transfer musim panas ini. Jelang penutupan bursa transfer, 1 September, Setan Merah masih memburu bek tengah dan gelandang baru. Menurut laporan L’Equipe, bek Nice, Jean-Clair Todibo, menjadi incaran Manajer MU Erik ten Hag untuk memperkuat kedalaman di lini belakang.
Kemudian, di tengah cedera yang dialami gelandang baru, Mason Mount, MU juga masuk persaingan untuk memburu Ryan Gravenberch, mantan anak asuhan Ten Hag di Ajax Amsterdam yang kini berstatus pemain Bayern Muenchen. Selain itu, gelandang Fiorentina, Sofyan Amrabat, juga masuk dalam daftar pemain incaran MU.
”Saya akan berjuang untuk pemain yang saya inginkan. Saya akan meminta kepada klub untuk mendapatkan pemain yang tepat. Lalu ketika telah memilikinya, kami akan berjuang untuk mengejar hasil terbaik,” kata Ten Hag terkait aktivitas MU di bursa transfer musim panas ini dilansir Manchester Evening News.