Indonesia Versus Vietnam, Misi Ganda Shin Tae-yong di Final Piala AFF
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong membawa misi ganda pada final Piala AFF U-23. Laga ini menjadi peluang terbaiknya mengakhiri penantian trofi bersama Indonesia.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, SUTTA DHARMASAPUTRA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim sepak bola Indonesia tinggal selangkah lagi menjuarai Piala AFF U-23 2023. Tekad ”Garuda Muda” untuk menjadi juara pun sangat besar, apalagi Pelatih Shin Tae-yong mengusung misi ganda menghadapi Vietnam pada laga final yang akan digelar di Stadion Provinsi Rayong, Thailand, Sabtu (26/8/2023) pukul 20.00 WIB.
Misi pertama Shin adalah menaklukkan Vietnam yang kerap menjadi momok baginya selama melatih di Asia Tenggara. Kedua, Shin berkesempatan mempersembahkan trofi pertamanya untuk Indonesia.
Berstatus sebagai pelatih bertaraf internasional yang pernah memimpin Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018, Shin memulai petualangan barunya bersama timnas Indonesia sejak 2020. Namun, hingga kini, Shin belum pernah membawa Indonesia juara, baik di ajang maupun kelompok usia mana pun.
Sejauh ini pencapaian terbaik Shin selama mengarsiteki timnas Indonesia adalah menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan meraih medali perunggu SEA Games Vietnam 2021. Shin lebih sering mengalami kisah pahit bersama Indonesia, termasuk saat gagal melangkah lebih jauh di Piala Asia U-20 2023, Piala AFF 2022, dan Piala AFF U-19 2022.
Lebih atraktif
Kesempatan mempersembahkan trofi kembali terbuka di final Piala AFF U-23 2023. Shin mampu memoles Garuda Muda, yang tampil buruk di fase penyisihan grup, menjadi lebih atraktif kala menghadapi tuan rumah Thailand di semifinal.
”Kami mencapai final. Tetapi, seperti yang telah disinggung soal permasalahan mengenai masalah cedera dan pemain yang dipulangkan, kami hanya punya sedikit pemain. Tetapi, pemain yang tersisa punya motivasi tinggi dan ingin memenangkan turnamen,” ujar Shin dalam konferensi pers menjelang laga, Jumat (25/8/2023) siang.
Vietnam menjadi tantangan pamungkas Shin dalam upaya meraih trofi pertamanya untuk Indonesia. Determinasi tinggi para pemain Vietnam kerap menyulitkan Indonesia. Selain itu, Shin punya catatan kurang baik setiap kali berjumpa Vietnam di segala kelompok usia.
Jika besok Indonesia menjadi juara, saya tidak terkejut karena mereka punya skuad dan pelatih yang bagus. Akan tetapi, sepak bola bukanlah ilmu pasti. Saya berharap kami bisa menampilkan performa yang bagus. (Hoang Anh Tuan, Vietnam)
Bersama timnas Indonesia, Shin sudah empat kali bertemu dengan Vietnam. Dari empat pertemuan itu, Shin dua kali kalah dan dua imbang. Ketika menangani tim sepak bola U-23, Shin bertemu Vietnam dua kali yang berakhir dengan satu kekalahan dan satu hasil imbang.
Catatan kurang memuaskan Shin terhadap Vietnam berlanjut di tim U-19. Dari sekali pertemuan, Shin meraih satu hasil imbang. Satu-satunya kemenangan Shin atas Vietnam terjadi pada September 2022 di ajang kualifikasi Piala Asia U-20. Ketika itu, Garuda Muda asuhan Shin membekap Vietnam, 3-2, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Maka, bagi Shin, laga versus Vietnam seperti menguak luka lamanya di masa lalu. Menjelang final, ia menyebut Vietnam masih menjadi salah satu kekuatan sepak bola yang patut diperhitungkan di Asia Tenggara.
Seperti halnya menghadapi Vietnam, Shin juga punya rekor kurang bagus menghadapi Thailand. Dari enam laga sebelum semifinal Piala AFF U-23 2023, Shin hanya memetik empat hasil imbang dan dua kekalahan.
Menjaga kebangkitan
Maka, kemenangan 3-1 atas Thailand, Kamis (24/8), secara langsung mendongkrak kepercayaan diri Shin dan para pemain Indonesia jelang final. Shin dan skuad Garuda Muda yakin bisa melanjutkan tren kebangkitan dengan mengalahkan Vietnam di final malam nanti.
Hanya saja, Shin dibayangi faktor kelelahan pemain. Shin hanya punya waktu sehari memulihkan kondisi para pemainnya jelang final. Vietnam juga mengalami hal serupa. Akan tetapi, situasinya lebih berat bagi Indonesia yang sedang dalam kondisi pincang akibat ditinggal sejumlah pemain penting.
Komang Teguh dan Titan Bagus tidak bisa memperkuat tim sejak awal karena masih menjalani sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akibat keributan di laga final SEA Games Kamboja 2023. Adapun Irfan Jauhari menderita cedera saat melawan Malaysia dan masih diragukan tampil di final.
Ujian bagi Indonesia berlanjut dengan cederanya kapten tim, Bagas Kaffa, saat pemanasan jelang melawan Thailand. Maka, dengan 19 pemain tersisa di skuad, Shin tidak bisa leluasa melakukan rotasi untuk menjaga kondisi para pemainnya.
”Sebenarnya, hanya sedikit pemain (di skuad Indonesia) yang merumput di SEA Games. Banyak pemain yang juga tidak merumput reguler di tim mereka di liga. Jadi, kami membangun level performa, laga demi laga. Ini bagus untuk tim kami,” ucap Shin.
Dalam situasi tersebut, Indonesia harus tampil ekstra prima dalam meladeni determinasi tinggi para pemain Vietnam. Kerja keras sepanjang laga dibutuhkan untuk meredam agresivitas Vietnam yang dikenal sangat militan ketika bermain.
Determinasi tinggi berbalut permainan gigih dari Vietnam membuat Malaysia, yang perkasa di penyisihan grup, terpaksa menyerah 1-4 di semifinal. Vietnam hanya butuh delapan menit untuk menghukum Malaysia yang lengah di menit-menit awal. Berkaca dari pengalaman Malaysia, para pemain Indonesia wajib menjaga konsentrasi dan tetap fokus sejak laga nanti dimulai.
Untuk memberikan dukungan ke tim Garuda Muda, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir rencananya akan menyaksikan langsung laga final itu di Thailand. "Insya Allah akan datang. Apa pun hasilnya, mendukung timnas kita," ujarnya di sela-sela menyaksikan laga Piala Dunia FIBA 2023 di Jakarta.
Saat ditanya apa harapannya dari laga final itu, ia berkata, "buktikan kita diperhitungkan. Berikan yang terbaik," ujar Erick yang juga menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Di kubu sebaliknya, Pelatih Vietnam Hoang Anh Tuan mengatakan, timnya telah memenuhi target dengan lolos ke final. Akan tetapi, ujarnya, menjadi juara adalah hal yang sulit. Tuan mengaku sudah menyaksikan laga Indonesia menghadapi Thailand. Ia berkesimpulan Indonesia adalah tim kuat dengan pelatih yang hebat.
”Jika besok Indonesia menjadi juara, saya tidak terkejut karena mereka punya skuad dan pelatih yang bagus. Akan tetapi, sepak bola bukanlah ilmu pasti. Saya berharap kami bisa menampilkan performa yang bagus,” katanya.