Lionel Messi di ambang meraih gelar kedua bersama Inter Miami. Mereka akan bertarung melawan Houston Dynamo di final Piala Terbuka AS, 27 September mendatang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
CINCINNATI, KAMIS – Belum ada tim di Amerika Serikat yang bisa menaklukkan tuah Lionel Messi untuk Inter Miami. Yang terbaru, Cicinnati, tim terbaik di Liga Amerika Serikat musim 2023, tumbang dari Miami pada babak semifinal Piala Terbuka AS, Kamis (24/8/2023) pagi WIB, di Stadion TQL, Cincinnati, Ohio, AS.
Cincinnati adalah tim pemuncak klasemen di Wilayah Timur Liga Amerika Serikat (MLS) musim ini. Sedangkan, Miami berada di dasar klasemen atau peringkat ke-15. Jika dua wilayah MLS digabung, maka Cincinnati akan berada di peringkat pertama karena telah mengumpulkan 51 poin dari 24 gim. Belum ada tim yang bisa mencapai 50 poin hingga MLS menjalani pekan ke-25.
Jarak poin antara Cincinnati dengan Miami di Wilayah Timur adalah 33 poin. Sebagai tim dengan performa terburuk di MLS edisi 2023, Miami baru mengoleksi 18 poin dari 22 laga.
Selisih poin itu seakan terlihat pada 60 menit awal duel kedua tim. Cincinnati telah unggul dua gol pada menit ke-53 melalui sumbangan gol dari sang kapten, Luciano Acosta, di menit ke-18, serta sepakan keras penyerang, Brandon Vazquez.
Namun, memasuki setengah jam akhir laga, Messi membuktikan telah menghilangkan ketimpangan kualitas antara Miami dengan 28 tim lain di MLS. Kapten tim nasional Argentina itu menciptakan dua asis untuk sepasang gol yang dihasilkan penyerang, Leonardo Campana, masing-masing pada menit ke-68 dan 90+7.
Di masa perpanjangan waktu, kedua tim mencetak satu gol. Josef Martinez lebih dulu membawa Miami berbalik unggul ketika laga berjalan 93 menit. Kemudian, pada enam menit akhir pertandingan, Yuya Kubo membantu Cincinnati memaksa duel adu penalti.
Lima penendang penalti Miami menjalankan tugas dengan baik. Tiket ke final kedua dalam satu pekan terakhir diraih Messi dan kawan-kawan setelah kiper Drake Callender menahan sepakan bek Cincinnati, Nick Hagglund.
Alhasil, Messi hanya memerlukan satu kemenangan lagi untuk mempersembahkan trofi kedua untuk Miami, bulan September mendatang. Pada laga perebutan gelar juara, Miami akan menjadi tuan rumah melawan Houston Dynamo, Rabu (27/9/2023).
Messi bersama Jordi Alba menolong pemain-pemain muda untuk menjelaskan cara kerja tim dan mengkreasikan gol.
Pelatih Inter Miami Gerardo “Tata” Martino menyatakan, Messi telah meningkatkan kualitas skuad Miami yang sebenarnya masih dalam pengembangan. Tidak hanya kehadirannya memberikan suntikan kepercayaan diri, kata Martino, Messi telah membantu rekan setimnya untuk tampil di level terbaik pada laga penting.
“Messi bersama Jordi Alba menolong pemain-pemain muda untuk menjelaskan cara kerja tim dan mengkreasikan gol. Keduanya sangat membantu tim untuk bersiap menghadapi pertandingan lebih cepat,” tutur Martino dilansir ESPN.
Apabila mengangkat trofi Piala Terbuka AS, maka Messi akan menyamai prestasinya selama dua musim di Paris Saint-Germain hanya dalam dua bulan di AS. Selama musim 2021-2022 dan 2022-2023, Messi meraih dua gelar mayor Perancis, yaitu Liga Perancis.
Juara sejati
Jika Piala Liga Amerika yang diraih Miami bersama Messi, akhir pekan lalu, adalah legitimasi terhadap dominasi Miami di Amerika Utara dan Meksiko, maka Piala Terbuka AS adalah penentu untuk mengenggam identitas sebagai juara sejati AS.
Berbeda dengan MLS yang diikuti tim dari AS dan Kanada, Piala Terbuka AS adalah turnamen resmi khusus tim-tim asal “Negeri Paman Sam”, baik klub amatir hingga waralaba profesional di MLS. Sebanyak 99 klub AS berpartisipasi sejak putaran pertama. Sedangkan, tim MLS baru berkontestasi di putaran ketiga.
Untuk menembus laga final, Miami telah menumbangkan Miami FC, Charleston Battery, Nashville SC, Birmingham Legion, serta Cincinnati. Miami FC, Charleston, dan Birmingham adalah tim yang berasal dari Kejuaraan Liga Amerika Serikat (USLC) yang merupakan kompetisi profesional tingkat kedua di AS.
DeAndre Yedlin, bek kanan Miami, mengatakan, kehadiran Messi bersama Alba dan Sergio Busquets membuat skuad Miami berambisi dan memiliki keyakinan untuk mengejar trofi kedua di musim ini. Yedlin menganggap, hal utama yang dibawa Messi adalah perubahan mentalitas untuk skuad muda Miami.
“Kami berjalan di setiap laga dengan keyakinan untuk meraih kemenangan. Sebuah kesempatan di depan mata untuk memenangkan trofi lain,” ucap Yedlin seperti dikutip The Athletic.
Selain hasil positif, permainan tim Miami juga membaik. Mereka mampu tampil dominan atas Cincinnati berkat koleksi 58 persen penguasaan bola dan 751 operan. Sebaliknya, pemuncak MLS itu hanya mencatatkan 42 persen penguasaan bola dan 540 operan.
Akurasi sepakan dan operan Miami juga jauh lebih unggul dengan koleksi 54 persen tembakan tepat sasaran dan 87 persen operan berhasil. Cincinnati melakukan 84 persen operan sukses dan 41 persen tembakan mengarah ke gawang dari 22 percobaan.