Buah Keseriusan Dua Raksasa Spanyol
Spanyol menjadi negara kelima pengoleksi trofi juara Piala Dunia Putri. Di tengah kehadiran kampiun anyar, FIFA mencetak rekor pendapatan dan penonton tertinggi di Australia/Selandia Baru 2023.
SYDNEY, MINGGU — Spanyol menjadi negara kedua setelah Jerman yang bisa menyatukan gelar Piala Dunia Putri dengan Piala Dunia Putra. Keberhasilan tim putri ”La Roja” meraih mahkota juara dunia di Australia/Selandia Baru 2023 adalah buah dari keseriusan dua raksasa sepak bola Spanyol, yaitu Barcelona dan Real Madrid, untuk membentuk tim putri yang tangguh dalam beberapa tahun terakhir.
Sebanyak sembilan pemain yang dibawa Pelatih Spanyol Jorge Vilda merupakan anggota skuad Barcelona yang meraih juara Liga Spanyol Putri dan Liga Champions Eropa Putri musim 2022-2023. Bahkan, tujuh pemain Barca turun sebagai pemain utama di partai puncak menghadapi Inggris, Minggu (20/8/2023), di Stadion Australia, Sydney, Australia.
Di babak kedua, kapten Barca dan peraih dua gelar Ballon d’Or, Alexia Putellas, diturunkan ketika laga memasuki menit ke-90. Hanya gelandang muda ”Blaugrana”, Maria Perez, tidak tampil di laga final yang dimenangkan Spanyol, 1-0.
Lihat juga: Spanyol Cetak Sejarah di Piala Dunia Putri
Adapun Real Madrid menyumbang delapan pemain. Dua pemain, yaitu Olga Carmona dan Teresa Abelleira, termasuk dalam 11 pemain inti. Carmona menjadi penentu Spanyol meraih gelar perdana Piala Dunia Putri melalui sepakan kaki kiri di menit ke-29. Dua pemain Real lainnya, Oihane Hernandez dan Ivana Andres, diturunkan sebagai pemain pengganti.
Dominasi dua tim itu tidak lepas dari investasi besar untuk membangun tim putri. Barca, misalnya, mengelola tim putri secara profesional sejak 2015. Sejatinya, Barca telah memiliki divisi tim putri sejak 1988, tetapi tim itu masih dikelola secara amatir yang hanya fokus pada pembinaan.
Kebijakan menjadi klub profesional membuat mereka mulai mengumpulkan pemain terbaik di Spanyol dan Eropa untuk mengejar trofi Liga Champions Eropa. Selain itu, akademi Barca, La Masia, juga memiliki divisi tim putri. Hasilnya, Barca meraih dua gelar kampiun Eropa dalam tiga musim terakhir.
Tak ingin ketinggalan dari sang rival, Real Madrid pun mengakuisisi klub putri di kota Madrid, CD TACON, pada 2019. Kini, tim Real Madrid putri telah memiliki tim yunior serupa klub putra, yaitu Real Madrid Femenino B.
Baca juga: Inggris Menyambut ”Dongeng” di Australia
Bak gayung bersambut, Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) menjadikan liga putri sebagai kompetisi profesional sejak edisi 2021-2022. Di musim 2022-2023, Barca dan Real mengakhiri musim di posisi pertama dan kedua.
Seusai perayaan juara, Vilda berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya membangun skuad untuk meraih juara dunia. Raihan mahkota Piala Dunia Putri 2023 adalah hasil kerja keras yang panjang untuk mengembangkan sepak bola putri di Spanyol.
”Saya sangat bangga dengan tim ini. Kami telah menunjukkan bahwa kami tahu bagaimana cara kami bermain, kami tahu bagaimana cara menderita, kami memiliki kepercayaan, dan kami menjadi juara dunia,” kata Vilda dalam konferensi pers daring seusai laga.
Carmona menambahkan, skuad Spanyol memiliki keyakinan sejak awal untuk memenangi partai final perdana di turnamen mayor. ”Inggris memiliki tim yang luar biasa, tetapi trofi dunia ini milik kami. Kami memiliki getaran sejak awal bahwa kami akan memenangi laga final ini,” ucap Carmona yang mencetak gol ketiganya untuk Spanyol.
Kans lebih awal
Inggris mendapat peluang terbaik lebih dulu daripada Spanyol. Dalam 20 menit awal laga, penyerang sayap Inggris, Lauren Hemp, telah memiliki tiga kans yang seharusnya bisa berbuah gol. Sayang, dua tembakan Hemp bisa diantisipasi kiper Spanyol, Catalina Coll. Satu peluang Hemp membentur mistar gawang di menit ke-16.
Pelatih Inggris Sarina Wiegman mengatakan kekecewaan menyelimuti seluruh pemain Inggris. Meski begitu, dirinya tidak menyesal dengan apa yang diperlihatkan skuadnya di lapangan.
”Tidak ada penyesalan karena kami telah melakukan segalanya. Kami mencoba taktik berbeda dan menghasilkan peluang, tetapi gagal menjadi gol. Kami beri kredit kepada Spanyol yang menampilkan sepak bola terbaik selama turnamen,” ujar Wiegman, yang merasakan kegagalan beruntun di final Piala Dunia Putri. Pada Perancis 2019, Wiegman gagal membawa Belanda menjadi juara akibat tumbang dari Amerika Serikat.
Inggris memiliki tim yang luar biasa, tetapi trofi dunia ini milik kami.
Spanyol pun memiliki peluang untuk mencetak lebih dari satu gol. Peluang penalti yang didapatkan Spanyol di menit ke-70 gagal dimanfaatkan oleh penyerang senior, Jennifer Hermoso. Ini menjadi kegagalan kedua Hermoso mengeksekusi penalti di Piala Dunia Putri 2023.
Gelar juara Spanyol dilengkapi dengan predikat Pemain Terbaik yang diberikan kepada gelandang Aitana Bonmati. Penyerang Spanyol, Salma Paralluelo, juga meraih gelar Pemain Muda Terbaik. Adapun gelar Penjaga Gawang Terbaik menjadi milik kiper Inggris, Mary Earps, dan pencetak gol terbanyak diberikan pada sayap serang Jepang, Hinata Miyazawa.
Pemasukan terbesar
Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan, Australia/Selandia Baru 2023 merupakan Piala Dunia Putri dengan pemasukan terbesar dalam sejarah. FIFA meraup keuntungan lebih dari 570 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,73 triliun.
Selain itu, Infantino mengungkapkan, Piala Dunia Putri 2023 juga mencapai rekor penonton terbanyak. Penonton yang hadir langsung di stadion berjumlah 2 juta orang. Jumlah serupa juga dicatatkan pendukung yang menyaksikan 64 laga di layar kaca dan layanan streaming di seluruh dunia.
”Kami berada di langkah yang benar untuk terus mengembangkan Piala Dunia Putri. Masih banyak ruang untuk meningkatkan kualitas sepak bola putri dan FIFA akan konsisten menambah subsidi untuk membantu sepak bola putri di federasi anggota,” kata Infantino dilansir laman FIFA.
Baca juga: Inggris Tantang Spanyol di Final, Potret Kebangkitan Sepak Bola Putri Eropa
Infantino juga menuntut media memperlakukan Piala Dunia Putri setara dengan Piala Dunia Putra. Ia mencontohkan, tidak ada wartawan Italia yang datang ke Australia/Selandia Baru, padahal tim nasional putri Italia berlaga. Kondisi itu kontras dengan sebanyak 39 wartawan Italia yang meliput langsung Piala Dunia Qatar 2022, ketika timnas Italia tidak lolos ke putaran final.