Dengan kedatangan Moises Caicedo, Chelsea akan memiliki duet gelandang termahal di dunia. Masa depan ”Si Biru” ada di tangan yang tepat bersama Caicedo dan Enzo Fernandez.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Duel Chelsea dan Liverpool memang kembali berakhir imbang untuk tujuh kali beruntun. Namun, setelah drama satu setengah jam, Chelsea bisa tersenyum lebar. ”Si Biru” adalah ”pemenang” sebenarnya karena akhirnya sukses merekrut gelandang berbakat, Moises Caicedo.
Chelsea ditahan imbang Liverpool, 1-1, di Stadion Stamford Bridge pada laga Liga Inggris, Senin (14/8/2023) dini hari WIB. Banyak yang beropini tim tuan rumah lebih dominan penguasaan bola, hingga 65,3 persen. ”Kami sedikit lebih pantas (menang),” ucap Mauricio Pochettino, manajer baru Chelsea.
Kemenangan Chelsea ternyata datang dari luar lapangan. Hanya beberapa jam seusai laga, menurut The Athletic, Chelsea telah menyepakati mahar 115 juta pound sterling (Rp 2,2 triliun) dengan Brihgton and Hove Albion untuk pembelian Caicedo. Sang gelandang juga tengah diincar Liverpool.
Jumat lalu, Manajer Liverpool Juergen Klopp bahkan sudah mengonfirmasi kedatangan Caicedo. ”Si Merah” mengungguli perburuan gelandang 21 tahun asal Ekuador itu dengan tawaran 110 juta pound sterling. Namun, Caicedo lebih tertarik bergabung ke Chelsea yang sudah mendekatinya sejak Januari.
Klopp pun hanya bisa merelakan calon kepingan terakhir di lini tengah timnya itu. Seusai laga, dia enggan menjawab saat ditanya soal transfer Caicedo. Dia justru berkomentar getir tentang tim rival yang terkenal boros itu. ”Apa yang manajer Chelsea inginkan, biasanya akan didapatkan,” ujarnya.
Hasil tidak mengkhianati usaha Chelsea. Selain mengontak Caicedo lebih lama, mereka juga tidak menyerang hingga detik terakhir. Mereka mengajukan tawaran terbaru, yaitu dari sebelumnya 100 juta pound sterling, untuk merespons keinginan sang pemain.
Rekor termahal
Transfer Caicedo akan memecahkan rekor pemain termahal di Inggris yang dipegang gelandang Chelsea lainnya, Enzo Fernandez (22). Ia dibeli dari Benfica senilai 106,8 juta pound sterling pada Januari lalu. Maka, kini, Si Biru segera memiliki duet gelandang termahal di Liga Inggris.
Ayah Caicedo bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya mencari penghasilan tambahan dengan mencuci pakaian. Nasib Caicedo berubah berkat sepak bola.
Caicedo adalah komoditas paling diburu dalam enam bulan terakhir. Sang gelandang hanya dihargai 4,5 juta pound sterling saat datang ke Brighton, Agustus 2021. Harganya meningkat hampir 30 kali lipat hanya dalam dua tahun. Lompatan harga itu cukup untuk menggambarkan betapa besar potensinya.
Caicedo dikenal bak monster dalam bertahan. Musim lalu, dia masuk peringkat dua dalam hal tekel dan intersepsi. Soal membangun serangan, dia juga bisa diandalkan dengan umpan akurat dan progresif. Akurasi umpannya mencapai 88,6 persen, ketiga tertinggi dari seluruh gelandang di Liga Inggris.
Caicedo juga bisa bermain di beberapa posisi lain, salah satunya bek sayap kanan. Dalam posisi menyerang, dari sayap, dia bisa naik ke posisi gelandang. Fleksibilitas posisi dan peran itu membuat banyak manajer klub top tertarik dengannya.
Menariknya, dia tidak sekadar bisa bermain sebagai bek sayap, tetapi juga piawai dan tampak sangat natural. Performa terbaik di posisi itu ditunjukkannya saat Brighton menang atas Manchester United 1-0 dan Arsenal 3-0 pada musim lalu. ”Dia bisa bermain di mana pun. Dia adalah pemain top,” ungkap Manajer Brighton Roberto De Zerbi memuji Caicedo.
Di Chelsea, Caicedo akan menjalin reuni dengan rekannya saat membela Brighton, yaitu kiper Robert Sanchez dan bek sayap Marc Cucurella. Reuni itu bisa mempercepat adaptasinya bersama Si Biru. Meskipun begitu, belum ada sosok yang sukses setelah pindah dari Brighton ke Chelsea, termasuk manajer Graham Potter yang dipecat di musim lalu.
Namun, masa depan Chelsea terlihat cerah jika dilihat dari lini tengah. Fernandez adalah gelandang bertipe ofensif yang piawai membuat peluang dan memecah pertahanan lawan. Maka, duet Fernandez dan Caicedo akan menghasilkan kombinasi sempurna. Mereka bahkan belum berusia 23 tahun.
Bagi Caicedo, kepindahan itu akan menjadi momen terhebat dalam kariernya. Dia bahkan tidak berani bermimpi bisa bermain di Liga Inggris sejak kecil. Dia hanya anak bungsu dari sepuluh bersaudara yang berasal dari daerah kumuh di Santo Domingo, sekitar 160 kilometer dari ibu kota Ekuador, Quito.
Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya mencari penghasilan tambahan dengan mencuci pakaian. Nasib Caicedo berubah berkat sepak bola. Melihat bakatnya, pelatih sepak bola lokal, Ivan Guerra, rela membiayai Caicedo di usia 13 tahun untuk masuk akademi Independiente del Valle (IDV). Sisanya adalah sejarah.
Potensi Chelsea
Potensi besar Chelsea sudah terlihat dalam laga debut mereka bersama Pochettino, kemarin. Lini tengah mereka mendominasi saat menghadapi Liverpool. Penguasaan bola mereka pada laga itu bahkan adalah yang tertinggi dalam sejarah pertemuan kedua tim dalam dua dekade terakhir.
Sebaliknya, Liverpool mencatatkan penguasaan bola terendah keempat (35,1 persen) sepanjang sejarah rezim Klopp. Liverpool sudah memasuki musim kedelapan bersama Klopp, sementara Pochettino baru menjalani laga pertama di Chelsea.
Namun, Pochettino berkata, perjalanan Chelsea kembali ke momen kejayaan masih sangat panjang. ”Ini baru awal, langkah pertama kami. Tim ini akan terus didorong setiap hari dari seluruh area. Tentunya, kami juga akan mendatangkan pemain yang bisa membuat tim ini menjadi lebih baik,” ujarnya kemudian. (AP/REUTERS)