Fabio Quartararo menetapkan tenggat waktu bagi Yamaha untuk membuktikan janji membangun YZR-M1 yang lebih bertenaga, dalam tes di Misano, 11 September. Tes ini akan menguak hasil kolaborasi Yamaha dan Luca Marmorini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
IWATA, JUMAT – MotoGP 2024 diharapkan menjadi musim positif bagi Yamaha menyusul penggunaan mesin baru hasil kolaborasi para insinyur Jepang di Iwata dan tim Luca Marmorini di Italia. Mesin baru YZR-M1 itu diharapkan menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar, setara dengan motor tim-tim pabrikan Eropa yang kini mendominasi MotoGP. Motor baru itu akan dicoba untuk pertama kali oleh Fabio Quartararo dalam tes resmi MotoGP di Misano, Italia, pada 11 September. Tes itu akan memberi gambaran nyata, apakah M1 akan kompetitif atau stagnan.
Tes di tengah musim MotoGP itu sangat krusial bagi Yamaha yang musim ini kehilangan daya saing dalam perebutan podium. Tim yang berpusat di Iwata, Jepang itu pun bergerak cepat, serta mengerahkan sumber daya yang besar untuk memastikan semua elemen pada motor selaras dan berfungsi maksimal. Persiapan tes itu melibatkan pengujian berbagai komponen dalam balapan, serta tes oleh pebalap penguji Yamaha Cal Crutchlow.
Crutchlow telah menguji komponen aerodinamika dalam tes mandiri di Sirkuit Motegi, pada Selasa (8/8/2023). Dia diyakini menggunakan paket motor M1 2024 yang menggunakan mesin baru. Namun, paket motor 2024 itu, tidak bisa dipakai oleh Crutchlow saat dia menggunakan wild card untuk balapan dalam seri ke-14 di Motegi, 29 September-1 Oktober. Dalam balapan seri Jepang itu, Crutchlow akan menguji sejumlah komponen yang perlu diperbaiki, kecuali mesin, menyusul tes tengah musim di Misano.
Quartararo berharap, tes di Misano memberi hasil positif, karena itu merupakan tenggat waktu Yamaha untuk membuktikan janjinya. Juara MotoGP 2021 itu dijanjikan oleh Yamaha, akan mendapat paket M1 yang lebih kompetitif, dalam negosiasi perpanjangan kontrak dua musim pada 2022. Kini, Quartararo yang kontraknya akan selesai di akhir musim 2024, berharap ada sinyal positif dari pengembangan YZR-M1. Yamaha mengerahkan sumber daya besar untuk membangun M1 yang kompetitif, salah satunya mengontrak mantan kepala departemen mesin dan elektronik Ferrari Formula 1.
"Setelah tes di Misano, itu di mana kami mengetahui apakah ini titik balik atau bukan," ungkap Quartararo, dalam akhir pekan balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris.
"Dalam tes di Misano saya ingin mendapatkan bukti. Mereka memiliki waktu sebulan. Yamaha telah menjanjikan kepada saya hal-hal yang akan dicapai selama tiga tahun dalam dokumen PDF 10 halaman, di mana sembilan setengah halaman tidak terpenuhi. Tahun ini, saya tidak ingin melihat PDF itu," tegas pebalap berjuluk El Diablo itu kepada Autosport.
"Saya tidak ingin melihat hal-hal secara tertulis, apa yang saya ingin lihat adalah motor di Misano, karena itu akan menjadi 95 persen dari motor yang akan dipakai pada 2024. Di sana, itu akan terlihat apakah Yamaha benar-benar menginginkan saya untuk ke depan," tegas Quartararo yang bernuansa ultimatum.
Pebalap berusia 24 tahun itu jelas menjadikan tes di Misano sebagai batas akhir untuk menentukan apakah akan bertahan atau meninggalkan Yamaha. Jika hasil tes M1 tidak meyakinkan, kemungkinan besar Quartararo akan mencari tim pabrikan lain yang menjanjikan. Dia bisa saja mengakhiri kontrak dengan Yamaha lebih awal, yaitu di akhir musim ini.
Jika Quartararo ada di bursa pebalap untuk musim 2024, tim-tim pabrikan Eropa berusaha mendapatkan pebalap top itu. Ducati kemungkinan tidak akan merekrut Quartararo, karena mereka sudah memiliki pebalap andalan, Francesco Bagnaia. Sedangkan, KTM dan Aprilia, berpeluang besar berlomba mendapatkan El Diabo untuk mengakselerasi proyek MotoGP mereka.
Setelah tes di Misano, itu di mana kami mengetahui apakah ini titik balik atau bukan.
Quartararo juga menegaskan, bahwa Yamaha adalah prioritasnya di MotoGP. Dia telah memberi kesempatan kepada Yamaha dengan perpanjangan kontrak baru pada 2022. Dia pun menegaskan, tidak akan ada kesempatan kedua.
"Yamaha adalah prioritas, karena ini merek yang membawa saya ke MotoGP. Saya memercayai Yamaha dan saya memberi mereka kesempatan, tetapi tidak akan ada kesempatan kedua," tegas Quartararo.
Kondisi ini menjadi perhatian besar Yamaha, karena mereka ingin mempertahankan Quartararo dan bersama-sama kembali ke puncak MotoGP. Yamaha sudah pasti akan berpisah dengan Franco Morbidelli di akhir musim 2023 ini. Posisi Morbidelli digantikan oleh Alex Rins mulai musim depan.
"Fabio adalah juara dunia kurang dari dua tahun lalu. Pada saat ini di tahun lalu, dia memuncaki klasemen. Dia berharap lebih baik, terbiasa dengan lebih baik, mampu menjadi lebih baik. Dia benar-benar merasa frustasi. Dia berusaha maksimal, tetapi mengalami insiden karena berkendara melebihi limit atau berada di tengah rombongan," ungkap Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis dkutip Crash.
"Saya memahami kekecewaan dia. Kami perlu menyediakan paket (motor) kepada para pebalap kami supaya mereka bisa menampilkan kemampuan terbaik mereka," tegas Jarvis.