Mantan petenis nomor satu dunia, Caroline Wozniacki, memenangi babak pertama WTA 1000 Montreal. Ini menjadi laga pertama setelah ia kembali dari pensiun dan menjadi seorang ibu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
MONTREAL, SELASA — Setelah 3,5 tahun menyatakan pensiun karena berkeluarga, mantan petenis nomor satu dunia, Caroline Wozniacki, kembali ke turnamen. Setelah memenangi debut dalam comeback-nya, dia kembali menjadi ibu untuk menemani anak-anaknya tidur siang.
Juara Grand Slam Australia Terbuka 2018 itu memenangi babak pertama turnamen WTA 1000 Montreal, 1.293 hari setelah menjalani laga terakhirnya pada babak ketiga Australia Terbuka 2020 melawan Ons Jabeur. Setelah itu, Wozniacki pensiun, kemudian memiliki dua anak, Olivia (2) dan James (1). Saat ada turnamen tenis, terkadang dia menjadi komentator.
Terinspirasi oleh sesama petenis yang telah menjadi ibu dan kembali bertanding, dia memutuskan melakukan hal sama. Di Stadion IGA, Montreal, Kanada, pada Selasa (8/8/2023) siang waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia, Wozniacki berhadapan dengan petenis kualifikasi asal Australia, Kimberly Birrell, dan menang dengan skor 6-2, 6-2.
Petenis Denmark itu masih memiliki kecepatan ketika beradu pukulan voli di depan net. Dia pun berkali-kali membuat winner yang membuat penonton bersorak, seperti ketika mendapat poin dari backhand down the line dan saat melakukan passing shot silang sambil berlari.
Rasanya sangat menyenangkan bisa bermain di lapangan utama dengan penonton yang banyak dan di depan keluarga setelah 3,5 tahun.
”Saya senang, hanya sedikit lelah,” kata ibu berusia 33 tahun itu. ”Rasanya sangat menyenangkan bisa bermain di lapangan utama dengan penonton yang banyak dan di depan keluarga setelah 3,5 tahun,” lanjutnya.
Oleh karena mendapat jadwal bertanding pada sesi siang, dia segera kembali ke tempat keluarganya tinggal selama turnamen. Olivia dan James tak berada di tribune saat ibu mereka bertanding. Meski demikian, seperti diceritakan Wozniacki, Olivia mulai mengerti tentang tenis dan sangat antusias untuk bertualang mendampingi ibunya.
”Ini waktunya anak-anak tidur siang. Saya akan menyusul mereka setelah melakukan pendinginan dan perawatan,” katanya.
Pada salah satu turnamen pemanasan untuk Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, 28 Agustus-10 September, ini, Wozniacki tak memiliki ekspektasi apa pun. Dia hanya ingin menikmati dan mengetes kondisi tubuhnya.
Petenis nomor satu dunia pada 2010 itu berharap bisa tampil dalam puncak performa di AS Terbuka setelah mengikuti WTA 1000 Cincinnati pekan depan. Dia bisa bertanding dalam tiga turnamen ini karena mendapat wild card dari panitia.
Setelah memenangi babak pertama, kemampuannya akan diuji juara Wimbledon asal Ceko, Marketa Vondrousova. Unggulan kesembilan itu mengalahkan Mayar Sherif (Mesir), 6-4, 6-2, dalam laga pertamanya setelah menjuarai Wimbledon.
”Marketa bermain sangat baik di Wimbledon. Dia akan menjadi lawan yang sulit, apalagi dia bermain dengan tangan kiri,” kata Wozniacki.
Pada babak pertama lainnya, petenis yang juga telah menjadi ibu, Elina Svitolina, tersingkir. Semifinalis Wimbledon ini kalah dari Danielle Collins, 2-6, 2-6.
Sementara petenis Indonesia yang bermain pada nomor ganda putri, Aldila Sutjiadi, kalah pada babak kedua. Aldila, yang berpasangan dengan pemain Jepang, Miyu Kato, kalah dari unggulan teratas, Cori ”Coco” Gauff/Jessica Pegula, 7-6 (3), 1-6, 3-10.
Dengan demikian, Aldila/Kato tak bisa mengulang kemenangan dari Coco/Pegula pada pertemuan di babak kedua WTA 1000 Doha, Februari lalu. Dari empat pertemuan pada tahun ini, Aldila/Kato tertinggal 1-3 dari pasangan yang juga berperingkat sepuluh besar dunia pada nomor tunggal itu.
Alcaraz lupakan hasil buruk
Pada turnamen putra ATP Masters 1000 Toronto, Carlos Alcaraz ingin menghapus memori buruk ketika tersingkir pada babak kedua tahun lalu. Apalagi, petenis nomor satu dunia itu tiba di Toronto dengan tambahan motivasi setelah menjadi juara Wimbledon.
Dalam turnamen yang digelar di Montreal pada 2022, Alcaraz ditempatkan sebagai unggulan kedua di bawah Daniil Medvedev. Dengan status sebagai salah satu delapan unggulan teratas, dia berhak mendapat bye di babak pertama dan langsung berhadapan dengan Tommy Paul pada babak kedua. Alcaraz kalah dengan skor 7-6 (4), 6-7 (9), 3-6.
”Tahun lalu, saya mendapat hasil buruk di Kanada. Tahun ini, saya datang untuk mengubah itu. Saya ingin melangkah lebih jauh pada tahun ini,” kata Alcaraz yang akan langsung tampil pada babak kedua, Rabu waktu setempat, melawan Ben Shelton (AS) atau Bernabe Zapata Miralles (Spanyol).
Salah satu faktor yang berbeda pada tahun ini, menurut petenis Spanyol berusia 20 tahun itu, adalah semakin banyaknya pengalaman mengatasi tekanan. Dia membuktikannya dengan meraih tujuh gelar juara dari delapan final sejak Montreal Masters 2022. Dua di antara tujuh gelar itu berasal dari Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2022 dan Wimbledon 2023.
Ketika menjuarai Wimbledon, pada pertengahan Juli, Alcaraz bahkan bisa mengatasi salah satu tekanan besar dalam tenis, yaitu mengalahkan Novak Djokovic di final Grand Slam. Trofi Wimbledon pun disimpan di ruang keluarga rumah agar Alcaraz bisa selalu melihatnya sebagai penambah semangat.
Selain dua rival terkuatnya, yaitu Roger Federer dan Rafael Nadal, hanya ada satu petenis yang bisa mengalahkan Djokovic di final Grand Slam sebelum Wimbleodn 2023, yaitu Medvedev. Petenis Rusia itu menang di final AS Terbuka 2021 untuk meraih gelar pertamanya dari ajang Grand Slam.
”Pengalaman saya melawan nama besar dan bermain di stadion besar semakin banyak. Saya rasa, faktor itu membantu saya semakin dewasa sebagai petenis dan sebagai manusia. Setahun setelah hasil buruk di Kanada, saya menjadi sosok berbeda,” kata Alcaraz yang pernah berlatih bersama Medvedev di Toronto.
Dalam undian yang terdiri atas 56 petenis pada babak utama, pertemuan dengan sesama unggulan dimungkinkan terjadi sejak babak ketiga. Alcaraz, yang menjadi unggulan teratas, bisa bertemu Hubert Hurkacz (15), lalu Holger Rune (5) pada perempat final. Skenario ideal untuk semifinal pada paruh atas adalah pertemuan Alcaraz dengan Stefanos Tsitsipas (4) atau Jannik Sinner (7).
Adapun pada paruh bawah undian, Medvedev akan bersaing dengan sejumlah petenis unggulan, antara lain Casper Ruud (3), Andrey Rublev (6), dan Taylor Fritz (8). (AFP)