Sebulan setelah mengumumkan akan "comeback", Caroline Wozniakci akan menjalani laga pertamanya dalam turnamen tenis WTA 1000 Montreal. Dia akan menjalani pertandingan pertama setelah menjadi ibu dari dua anak.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Pertandingan melawan petenis Australia, Kimberly Birrell, di Stadion IGA, Montreal, Kanada, pada Selasa (8/8/2023), akan menjadi momen Caroline Wozniacki untuk mengawali babak kedua dalam perjalanan kariernya sebagai petenis profesional. Terinspirasi rekan seprofesi yang menjalani tur sebagai ibu, Wozniacki ingin melakukan hal yang sama.
Laga babak pertama WTA 1000 Montreal, berkat tiket wild card yang diberikan panitia turnamen, akan dijalani sekitar sebulan setelah dia mengumumkan rencana comeback. Dia bercerita tentang keinginan kembali berkompetisi, setelah pensiun pada 2020, saat mengikuti turnamen invitasi nomor ganda untuk kategori legenda di arena Grand Slam Wimbledon pada Juli.
“Sebagai atlet, saat merasa masih memiliki kemampuan dan bisa bermain dalam level terbaik, saya harus memanfaatkan peluang yang ada. Saya sudah latihan dalam beberapa pekan terakhir untuk melihat reaksi tubuh saya. Seketika itu juga, saya merasa pukulan saya masih baik,” tutur petenis Denmark berusia 33 tahun tersebut.
Pembicaraan kembali ke turnamen dengan suaminya yang mantan atlet basket, David Lee, dilakukan setelah anak kedua, James, lahir pada Oktober 2022. Anak pertama mereka, Olivia, lahir pada Juni 2021.
Wozniacki, juara Grand Slam Australia Terbuka 2018, ingin mencapai target yang hanya bisa diwujudkan setelah menjadi ibu. “Saya ingin memperlihatkan pada anak-anak bahwa kita bisa mewujudkan mimpi berapapun usia dan apapun peran kita. Saya memutuskan untuk bermain kembali bersama keluarga. Saya akan kembali bermain dan sangat menantikannya,” katanya.
Petenis yang memiliki 30 gelar juara itu terinspirasi oleh rekan-rekannya, seperti Elina Svitolina yang kembali ke turnamen pada April 2023. Svitolina bertanding lagi setelah memiliki anak, Skai, yang lahir pada Oktober 2022.
Sahabat Wozniacki, yaitu Serena Williams, juga kembali mengikuti tur sejak 2018, setelah melahirkan Olympia pada September 2017. Meski hanya bisa menambah satu gelar juara sebelum pensiun pada Agustus 2022, dia empat kali menembus final Grand Slam sebagai ibu, yaitu pada Wimbledon 2018 dan 2019, serta Amerika Serikat Terbuka 2018 dan 2019.
Petenis Belgia, Kim Cljisters, bahkan, bisa menjuarai AS Terbuka 2009 (melawan Wozniacki di final) dan 2010 setelah melahirkan anak pertamanya, Jada, pada 2008. Sementara, ibu pertama yang menjuarai Grand Slam adalah Margaret Court, petenis Australia yang aktif pada 1960-1977.
Sebagai atlet, saat merasa masih memiliki kemampuan dan bisa bermain dalam level terbaik, saya harus memanfaatkan peluang yang ada.
Selama tiga tahun menepi dari turnamen, Wozniacki menikmati kehidupan baru bersama suami dan anak-anaknya. Dengan perannya sebagai ibu itu pula, Wozniacki bisa mengantisipasi kerepotan menjalani tur ke berbagai negara bersama anak-anak.
“Menyiapkan kebutuhan mereka untuk ikut dalam perjalanan ini memang tidak mudah, tetapi, rasanya sepadan dengan apa yang saya inginkan. Kami sudah lima hari berada di sini dan saya juga sudah sering ke Montreal,” kata Wozniacki dalam acara Media Day di Montreal pada Minggu (5/8/2023) sore waktu setempat atau Senin dinihari waktu Indonesia.
Persiapan untuk berkompetisi kembali dilakukan dalam latihan intens di Monako. Petenis yang menempati puncak peringkat dunia pada Oktober 2010 ini, bahkan, mengatakan, program latihan yang dijalani sama seperti ketika dia aktif bertanding, pada 2005-2020. Selama masa itu, Wozniacki dilatih ayahnya, Piotr Wozniacki.
Meski masih memiliki performa yang baik dan tak takut menghadapi tantangan baru, Wozniacki tak menetapkan target tinggi untuk turnamen pertamanya. Dia memilih kembali ke lapangan tenis karena suka berkompetisi dan mencintai tenis.
“Saya akan menikmatinya karena saat ini akan berkompetisi dengan didampingi keluarga. Saya tak punya beban dan tekanan apapun karena pada dasarnya telah mewujudkan apa yang saya inginkan pada periode sebelumnya dalam karier saya,” kata Wozniacki yang telah mengantungi wild card untuk Grand Slam AS Terbuka di New York, pada 28 Agustus-10 September.
Tantangan baru
Beberapa petenis yang sering bersaing dengan Wozniacki sebelum dia pensiun, seperti Petra Kvitova, Karolina Pliskova, dan Victoria Azarenka bisa bertemu dengannya lagi di tur. Selain itu, dia akan menemui tantangan dari “wajah baru” yang berstatus sebagai petenis top dunia, seperti Iga Swiatek, Aryna Sabalenka, dan Elena Rybakina.
Wozniacki pernah berhadapan dengan Swiatek dan Sabalenka menjelang pensiun. Dia kalah dalam satu-satunya pertemuan dengan Swiatek dan tertinggal 1-2 dari Sabalenka. Namun, Wozniacki belum pernah bertemu Rybakina.
Petenis Perancis peringkat keenam dunia, Caroline Garcia, menilai ini akan menjadi tantangan baru dan menarik bagi Wozniacki. Petenis-petenis top dunia saat ini memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan era sebelumnya.
“Petenis-petenis saat ini lebih atletis. Ini akan menjadi tantangan yang bagus. Jika Wozniacki memiliki motivasi untuk kembali, dia memang harus mengikuti kata hatinya itu,” kata Garcia dalam laman resmi WTA.
Wozniacki memiliki bekal motivasi besar untuk kembali bersaing di arena tenis profesional. Dia, juga, tak asing dengan turnamen WTA 1000 Montreal yang dijuarainya pada 2010 setelah mengalahkan Vera Zvonareva di final.
Namun, seperti yang dituturkannya, pada langkah awal dalam babak kedua di arena tenis profesional ini, Wozniacki hanya akan mencoba menikmatinya. Dia paham bahwa performa baiknya sepanjang latihan tak berarti bisa dipraktikkan dengan cara yang sama saat pertandingan. (AFP)