Berlaga di SEA V League 2023, empat pemain debutan yang semuanya masih berusia muda akan memperkuat tim voli putri Indonesia. Peringkat kedua diharapkan mampu diraih.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim bola voli putri Indonesia membuka ruang unjuk gigi pemain muda pada Liga Voli Asia Tenggara atau SEA V League 2023 seri pertama di Vinh Yen, Vietnam, 4-6 Agustus. Kehadiran pemain muda diharapkan mampu menembus batas prestasi yang menghantui tim putri.
Tim bola voli putri Indonesia berlaga di SEA V League diwakili Bandung BJB Tandamata, juara Proliga 2023, dengan beberapa pemain tambahan. Sebanyak 16 pemain ini telah tiba di Vietnam sejak Rabu (2/8/2023). Wilda Siti Nurfadhila dan kawan-kawan juga telah berlatih guna mematangkan persiapan menjelang laga perdana.
Dari 16 pemain itu, empat di antaranya baru pertama kali dipanggil untuk memperkuat tim putri Indonesia. Para debutan ini ialah outside hitter Azzahra Dwi Febryane, Salsabila Dara Putri, libero Dya Hawa Nur Fitria, dan setter Tiara Ariance Ratna Sanger.
Keempat debutan ini juga masih berusia muda. Azzahra, misalnya, bahkan baru berusia 16 tahun. Ia menjadi pemain termuda di skuad untuk SEA V League. Kehadirannya dan pemain muda lain menambah daftar pebola voli berusia di bawah 25 tahun dalam skuad tim putri.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Loudry Maspaitella bersyukur dengan pemilihan pemain yang dilakukan Bandung BJB Tandamata. Selain melibatkan pemain lain di luar BJB, klub tersebut juga memasukkan para pemain muda. Hal itu penting untuk memberi warna baru guna menerobos batas prestasi tim putri.
Pemain di luar BJB yang turut dilibatkan, antara lain, Myrasuci Indriani, Ratri Wulandari, dan Alya Annastasya dari Jakarta BIN. Ada pula Azzahra, Agustin Wulandhari, dan Arneta Putri Amelia (Jakarta Pertamina Fastron). Lalu, Mediol Stiovanny Yoku (Gresik Petrokimia), dan Salsabila (Jakarta Elektrik PLN).
”Dengan tim terbaik yang kita punya, seratus persen kita selalu bisa meraih juara ketiga di SEA Games. Namun, kita tentu tidak mau hanya berhenti di situ. Merombak komposisi pemain menjadi salah satu upaya untuk bisa menggapai target lebih tinggi,” kata Loudry.
Saya akan memaksimalkan komposisi yang ada, terutama pemain muda. Kita harus banyak memberi pengalaman pada pemain-pemain muda.
Prestasi tim putri dalam tiga edisi terakhir SEA Games memang mentok pada peringkat ketiga. Hasil itu seolah menjadi batasan yang masih sulit untuk ditembus oleh tim putri. Selain belum bisa bersaing dengan Thailand, tim peringkat ke-14 dunia pada Liga Voli Nasional (VNL) 2023, Indonesia juga kesulitan melawan Vietnam.
Di SEA Games, Vietnam selalu menjegal langkah Indonesia menuju final pada tiga edisi berturut-turut. Dominasi Vietnam berlanjut hingga AVC Challenge Cup 2023, Juli lalu, dengan Vietnam menaklukkan Indonesia pada laga final. Vietnam menjadi penghancur mimpi Indonesia menuju kompetisi lebih bergengsi, yakni FIVB Challenger Cup.
”Siapa tahu, pemain muda ini punya passion untuk melampaui prestasi sebelumnya. Meraih perak atau, meski terkesan gila, meraih emas. Sebab, cara berpikir dan kondisi psikologisnya, kan, akan berbeda. Mereka mungkin tidak terkontaminasi data historis, seperti rekor pertemuan di SEA Games atau bahkan di AVC Challenge Cup. Semangat itu yang diharapkan muncul,” tutur Loudry.
Kombinasi
Adapun pelatih tim putri, Eko Waluyo, menyampaikan, persiapan sudah matang kendati dilakukan dalam waktu singkat. Para pemain baru menjalani pemusatan latihan nasional pada 6 Juli lalu. Eko juga siap memaksimalkan pemain yang dimiliki meski tanpa opposite andalan tim putri, Megawati Hangestri.
Pemain yang dijuluki ”Megatron” (karakter dalam film Transformers) karena aksi-aksi gemilangnya ini tak masuk tim. Ia tengah menjalani persiapan untuk memperkuat Daejeon Korean Ginseng Corporation di Liga Voli Korea Selatan.
Dengan kondisi itu, Eko akan mencoba menciptakan kombinasi antara pemain senior dan yunior yang optimal. Yang paling penting, kata Eko, chemistry antara pemain muda dan pemain senior ini terbangun dengan baik.
”Saya akan memaksimalkan komposisi yang ada, terutama pemain muda. Kita harus banyak memberi pengalaman kepada pemain-pemain muda,” ujar pelatih Jakarta Pertamina Fastron ini.
Eko juga memasang target finis peringkat kedua kendati tak ada permintaan dari manajemen. Target itu sengaja ditetapkan untuk memotivasi anak-anak asuhnya.
Sementara itu, kekuatan lawan-lawan Indonesia di SEA V League tidak akan jauh berbeda dengan saat SEA Games ataupun AVC Challenge Cup. Ketiga tim itu akan mengerahkan kekuatan penuhnya demi meraih hasil terbaik di turnamen yang dulu bernama Asian Grand Prix ini.
”Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi. Anak-anak harus bermain lepas, terus memaksimalkan servis, dan serangan balik,” ucap Eko.
Pada laga pembuka, Indonesia langsung bertemu Thailand. Selanjutnya, bertemu tuan rumah Vietnam pada laga kedua, ditutup melawan Filipina. Turnamen yang diprakarsai Asosiasi Bola Voli Asia Tenggara (SEAVA) ini hanya diikuti empat negara dengan format kompetisi penuh. Setelah seri pertama di Vietnam, seri kedua digelar pada 11-13 Agustus 2023 di Thailand.