Tim voli putra Indonesia mewaspadai kebangkitan lawan pada seri kedua SEA V League 2023 di Filipina. Mereka memasang target juara seperti pada seri Indonesia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang seri kedua Liga Voli Asia Tenggara atau SEA V League 2023 di Filipina, 28-30 Juli, tim voli putra Indonesia mewaspadai semangat balas dendam tim-tim lawan. Perubahan pada skuad dan penyesuaian strategi diterapkan demi mengatasi kebangkitan tim-tim yang dikalahkan pada seri pertama sekaligus agar kembali menjuarai ajang tersebut.
Tim voli putra Indonesia yang diwakili Jakarta LavAni Allobank sebagai juara Proliga 2023 dan beberapa pemain tambahan telah tiba di Filipina, Rabu (26/7/2023) pagi. Mereka langsung melaksanakan latihan dan uji coba lapangan di Kompleks Olahraga Santa Rosa, Laguna, Filipina, pada sore hari. Manajer Jakarta LavAni Allobank Ossy Dermawan mengatakan, semua pemain dalam kondisi bugar setelah beristirahat sehari penuh, Senin (24/7/2023).
”Mereka sudah siap tampil dan mencapai target juara back to back. Namun, turnamen ini sangat ketat sehingga jalan kami tentu tidak mudah. Apalagi lawan-lawan yang kami kalahkan saat seri pertama punya motivasi ganda, yaitu menang dan membalaskan dendam. Semangat pembalasan itu yang kami waspadai,” ujar Ossy saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Pada seri pertama SEA V League 2023 di Indonesia, 21-23 Juli, Fahri Septian Putratama dan kawan-kawan menyapu bersih kemenangan dalam tiga laga. Indonesia menaklukkan Vietnam dan Filipina dengan skor 3-0 serta memastikan gelar juara dengan mengalahkan Thailand, 3-1.
Ketiga negara itu, kata Ossy, dipastikan akan berbenah agar tidak kembali kalah dari Indonesia. Vietnam, misalnya, diyakini bakal membawa semangat berapi-api demi menang atas Indonesia. Menurut Ossy, lawan Indonesia pada hari pertama seri kedua ini juga ingin membuktikan diri sebagai negara dengan peringkat tertinggi di Asia Tenggara. Begitu pula dengan Filipina dan Thailand.
Sebagai tuan rumah, Filipina tak mau menelan hasil buruk dengan finis di posisi buncit klasemen dengan tiga kekalahan. Dengan dibolehkannya perombakan skuad pada seri kedua, Filipina dikabarkan akan memanggil dua pemain seniornya, Bryan Bagunas dan Marck Espejo. Kedua pemain ini memiliki pengalaman tampil di Liga Taiwan dan Liga Jepang. Ini akan menjadi ancaman bagi Indonesia pada laga hari kedua.
Pada pertandingan hari ketiga, Indonesia akan kembali menghadapi Thailand. Tidak seperti seri pertama, Thailand akan menurunkan tim pelapisnya. Tim utama berangkat ke Qatar mengikuti FIVB Challenger Cup, turnamen untuk mencari tim yang berhak lolos ke kompetisi 16 negara elite dunia Liga Nasional Bola Voli (VNL). Meskipun bukan tim terbaik, Ossy mengatakan, Thailand tetap tidak bisa diremehkan. Terlebih, mereka berbekal motivasi untuk membalas kekalahan dari Indonesia.
”Untuk itu, kami melakukan perubahan minim, seperti mengganti Jordan Michael Imanuel dengan tenaga baru, Sandy Akbar. Tim pelatih juga akan melakukan penyesuaian-penyesuaian strategi. Yang terpenting, kami harus tetap fokus per satu pertandingan. Tidak terdistraksi dengan pertandingan keesokan harinya,” ucap Ossy.
Mereka sudah siap tampil dan mencapai target juara ’back to back’. Namun, turnamen ini sangat ketat sehingga jalan kami tentu tidak mudah.
Performa pemain
Perombakan minim pada skuad itu tak lepas dari puasnya Pelatih Indonesia Jeff Jiang Jie atas performa para pemain. Bahkan, pelatih asal China ini menilai, penampilan gemilang pemain muda, seperti Boy Arnez Arabi, menjadi kunci kemenangan Indonesia saat menghadapi Thailand.
Jie juga memuji penampilan Fahri Septian yang menyumbangkan poin terbanyak (20 poin) bagi Indonesia pada laga kontra Thailand. Menurut Jie, Fahri mampu membuat tim tetap hidup dan tidak telat panas. Atas dasar itu, Jie lebih memilih Fahri untuk mengisi posisi outside hitter ketimbang Doni Haryono.
”Fahri bermain lebih pintar. Dia bisa membuat poin dari bola yang tergelincir dan umpannya bagus,” ucap Jie.
Fahri, yang kemudian dinobatkan sebagai most valuable player SEA V League seri pertama, tampil apik meski masih menjalani pemulihan cedera tendon. Cedera itu yang membuatnya absen saat Indonesia kalah dari Thailand pada babak enam besar AVC Challenge Cup di Taipei, Taiwan, pekan lalu.
Dengan pemulihan cedera yang mencapai 90 persen, Fahri masih merasakan sakit ketika melakukan gerakan tertentu. Namun, pemain terbaik Proliga 2023 ini berusaha menahan rasa sakit itu agar bisa membantu kemenangan Indonesia.
”Hasil yang sangat baik pada seri di Indonesia ini menjadi modal untuk kami menatap seri kedua di Filipina. Jadi, insya Allah, kami akan mendapat hasil terbaik di seri kedua,” kata pemain yang akan tampil di Liga Bulgaria bersama SKV Montana mulai musim 2023-2024 ini.