Kegigihan Kokohkan Jakarta Lavani sebagai Juara Bertahan
Jakarta Lavani Allo Bank menundukkan Jakarta Bhayangkara Presisi dengan skor akhir 3-2 pada partai final PLN Mobile Proliga 2023 di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/3/2023).
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Jakarta Lavani Allo Bank menundukkan Jakarta Bhayangkara Presisi dengan skor akhir 3-2 (25-22, 22-25, 24-26, 25-21, 15-9) pada partai final PLN Mobile Proliga 2023 di Gedung Olahraga Amongrogo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/3/2023) malam. Jakarta Lavani tak menyerah sampai detik terakhir. Kegigihan mengokohkan posisi mereka sebagai juara bertahan.
Laga berjalan ketat. Jakarta Bhayangkara tidak membiarkan Jakarta Lavani bermain mudah. Memang, set pertama menjadi milik Jakarta Lavani dengan hasil 25-22. Selisih poinnya cukup tipis.
Kondisinya berbalik pada set kedua dan ketiga. Dua set tersebut justru dimenangi Jakarta Bhayangkara, 25-22 dan 26-24. Blok dari para pemain Jakarta Lavani seperti terlalu mudah dijebol. Hasil itu tak bisa dilepaskan dari penampilan gemilang outside hitter Jakarta Bhayangkara, Daudi Okello. Ia sekaligus menjadi pencetak skor terbanyak bagi timnya, yaitu 23 poin dari 70 peluang yang didapatkannya.
Jakarta Lavani mencoba bangkit pada set keempat. Pelan-pelan mereka membangun serangan lewat berbagai skema. Tak terkecuali memanfaatkan spike keras dan terukur dari outside hitter Fahri Septian Purnama yang memetik 22 poin bagi timnya. Alhasil, mereka berhasil memenangi set keempat dengan skor 25-21.
Memasuki set kelima, permainan Jakarta Bhayangkara semakin buyar. Satu per satu kesalahan mereka perbuat, seperti servis yang tak melewati jaring dan gagal menyelamatkan spike lawan. Jakarta Lavani seolah memperoleh angin segar sehingga bisa berbalik unggul dengan selisih skor cukup berjarak, yakni 15-9, pada set kelima.
Tadi memang sempat ada beberapa error dari pemain karena kehilangan fokus. Jadi, kami melakukan banyak kesalahan. Alhamdulillah, set keempat dan kelima, kami bisa bangkit sehingga bisa menutup semuanya.
”Tadi memang sempat ada beberapa error dari pemain karena kehilangan fokus. Jadi, kami melakukan banyak kesalahan. Alhamdulillah, set keempat dan kelima, kami bisa bangkit sehingga bisa menutup semuanya,” kata Fahri.
Gelar juara membuat Jakarta Lavani kian perkasa. Mereka tampil apik sepanjang musim. Tim ini hanya mengalami satu kekalahan dari total 19 laga yang dimainkan dari putaran pertama hingga final four. Kekalahan hanya diderita dari lawannya di partai final, yaitu Jakarta Bhayangkara Presisi, pada putaran pertama dengan skor 2-3.
Tidak mengherankan jika sejumlah anggota tim Jakarta Lavani diganjar penghargaan individual, yakni Fahri (pemain terbaik), Hendra Kurniawan (blocker terbaik), dan Dio Zulfikri (setter terbaik). Nicolas Ernesto yang memimpin tim sepanjang musim juga didapuk sebagai pelatih terbaik.
Asisten Pelatih Jakarta Lavani Samsul Jais merasa gembira anak asuhnya bisa tampil maksimal sampai detik terakhir. Tim pelatih terus berusaha menyesuaikan strategi agar bisa membalikkan keadaan. Ia berterima kasih semua pemain mampu memahami instruksi dari tim pelatih.
Manajer Jakarta Bhayangkara Pipit Rismanto mengucapkan selamat kepada pemenang. Menurut Pipit, pertandingan berjalan luar biasa. Ia beranggapan segenap tim telah berjuang sekuat tenaga sampai detik terakhir laga. Hasil pertandingan akan menjadi bahan evaluasi untuk mengarungi pertandingan-pertandingan selanjutnya
Sementara itu, posisi ketiga diduduki Jakarta STIN BIN setelah mengalahkan Surabaya BIN Samator tiga set tanpa balas, 3-0 (31-29, 25-23, 25-18). Set pertama sempat berjalan ketat. Jakarta STIN BIN dipaksa menjalani deuce dalam laga tersebut sebelum akhirnya memenangi set pertama 31-29.
Keunggulan pada set pertama mampu dimanfaatkan dengan baik outside hitter Jakarta STIN BIN Farhan Halim dan kawan-kawan. Mereka bermain lebih nyaman di dua set setelahnya. Itu dibuktikan dengan capaian poin yang meyakinkan, yaitu 25-23 dan 25-18.
Farhan juga tampil cukup baik dengan menghasilkan 12 poin dari total 81 poin yang diraih timnya sepanjang laga lewat spike kerasnya. Hal itu mendudukkannya sebagai penghasil poin terbanyak kedua lewat spike. Adapun penghasil poin lewat spike terbanyak tim tersebut dicapai oleh opposite Dimas Saputra dengan 15 poin.
Proliga diapresiasi
Kehadiran Presiden Federasi Voli Internasional (FIVB) Ary S Graça menambah istimewa kejuaraan Proliga 2023. Ia hadir didampingi Direktur Jenderal FIVB Fabio Azevedo dan Presiden Konfederasi Voli Asia Rita Subowo. Graça mengaku terkesan dengan pelaksanaan acara tersebut, khususnya dengan besarnya antusiasme masyarakat atas kompetisi itu.
Meski demikian, Graça menilai, satu kejuaraan saja tidak cukup. Para atlet harus bermain sepanjang tahun jika mau benar-benar berkembang. Untuk itu, kompetisi perlu dibuat dengan waktu yang lebih panjang. Hanya saja, jumlah tim harus ditambah. Bisa dimulai dengan 10-12 tim untuk satu kompetisi. Itu bisa dilakukan secara bertahap.
”Kompetisi usia muda juga harus dimiliki. Ini yang dalam waktu lima tahun akan mendukung para atlet lebih senior. Dari sini bisa dilakukan regenerasi terus-menerus. Setidaknya, hal itu sudah dipraktikkan di negara saya, Brasil,” kata Graça.
Di sisi lain, Graça juga menyarankan agar diadakan kejuaraan tingkat dunia di Indonesia. Ia melihat ada potensi besar dari negara ini. Pihaknya mengaku siap memberikan dukungan dana jika nantinya kejuaraan dunia benar-benar terselenggara.
Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Imam Sudjarwo berencana memperpanjang kompetisi tersebut, dengan coba menambah jumlah tim peserta. Menurut rencana, bakal ada dua tim tambahan untuk kategori putri sehingga musim depan akan ada delapan tim dari kategori tersebut. Adapun tantangan yang dihadapi untuk memperpanjang masa kompetisi terentang dari banyaknya hari libur keagamaan, puasa, hingga kejuaraan antarnegara, baik di tingkat Asia Tenggara maupun Asia.
”Ke depan akan kami atur bagaimana supaya caranya lebih panjang. Lebih dari tiga bulan seperti yang sekarang telah berlangsung. Kami tidak puas dengan seperti ini saja. Kami tingkatkan juga kompetisi tingkat internasional,” kata Imam.