Tidak ada lagi tubuh gempal dan pipi tembam dalam versi terbaru Doncic. Doncic dengan transformasinya akan menjadi tontonan utama di Piala Dunia.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LJUBLJANA, SABTU — Megabintang Slovenia, Luka Doncic, membuat semua orang pangling dengan perubahan drastis jelang Piala Dunia FIBA 2023. Tubuh Doncic yang selalu dikritik terlalu gempal, sudah ramping saat ini. Perubahan itu bisa menjadi titik awalnya untuk mendominasi dunia.
Masih terbayang betapa kesal wajah Doncic setelah klubnya Dallas Mavericks gagal lolos playoff NBA, pada April lalu. Di pengujung musim, pebasket berstatus 4 kali All-Star NBA itu mengaku tidak merasakan kebahagiaan lagi saat bermain. Dia gagal memenuhi ekspektasi tinggi padanya.
Setelah menghilang dari sorotan sekian lama, Doncic kembali menunjukkan diri ke publik hanya kurang dari sebulan jelang Piala Dunia. Dia sudah bergabung dengan rekan-rekannya dalam pemusatan latihan tim nasional Slovenia di kota Ljubljana, Jumat (28/7/2023).
Doncic, dalam unggahan terakhir di Instagram, terlihat lebih segar. Dia tersenyum sambil memegang bola dalam salah satu foto. Tubuhnya tampak ramping dengan otot-otot kering di bagian lengan. Pipi tembam yang selalu terlihat sejak masuk NBA, juga menghilang.
Guard 24 tahun itu memperlihatkan transformasi drastis. Ribuan akun memuji perubahannya di kolom komentar, termasuk akun Mavericks yang turut menyemangati. Doncic menyatakan kesiapannya hanya dengan dua kata di keterangan foto, ”Kami (Slovenia) kembali.”
Sorotan seputar Piala Dunia, pada 25 Agustus-10 September 2023, pun semakin tertuju kepadanya. Ajang itu akan menjadi panggung pertama Doncic dengan kondisi tubuh ideal. Apalagi, dia bisa dikatakan sebagai sosok paling ternama karena banyak megabintang NBA yang absen, seperti Nikola Jokic (Serbia).
Menurut The Athletic, staf pelatih klub sudah memperingatkan sang pemain untuk menjaga berat selama di timnas. Mereka bahkan berharap agar Rookie of The Year NBA 2019 itu kembali dengan berat lebih ringan dari sebelumnya.
Berat badan adalah salah satu kekhawatiran terbesar Mavericks pada Doncic. Menurut The Athletic, staf pelatih klub sudah memperingatkan sang pemain untuk menjaga berat selama di timnas. Mereka bahkan berharap agarRookie of The Year NBA 2019 itu kembali dengan berat lebih ringan dari sebelumnya.
Mavericks tidak ingin pengalaman buruk setelah Olimpiade Tokyo 2020 terulang. Kala itu, Doncic kembali ke klub dengan berat 117 kilogram atau naik sekitar 13 kg dari sebelumnya. Klub bisa sedikit tenang saat ini. Dari tampilannya, Doncic sudah lebih ringan daripada berat standarnya (104 kg).
Doncic sepertinya sudah menyadari penghambat potensinya. Menurut Presiden Federasi Bola Basket Slovenia Matej Erjavec, pemain kebanggaan timnas itu berlatih sangat intens selama musim panas. ”Dia berlatih seperti orang gila. Dia tidak pernah berlatih sekeras itu,” kata Erjavec.
Sangat mungkin transformasi ini menjadi titik balik karier Doncic. Sahabatnya, Jokic, sudah membuktikan betapa besar pengaruh bermain dengan kondisi fisik dan berat ideal. Jokic sama seperti Doncic, selalu dikatakan terlalu gemuk untuk bersaing di NBA yang eksplosif dan cepat.
Jokic mengevaluasi diri saat prestasinya mentok. Dia menurunkan berat hingga 15 kg pada musim panas 2019. Hasilnya, setelah itu dia meraih dua gelar beruntun Most Valuable Player NBA dan menggapai juara bersama Denver Nuggets musim ini. Program penurunan berat itu sukses besar.
Penebusan Doncic
Seperti diketahui, pemain berjuluk ”Luka Magic” itu selalu dipercaya akan menjadi wajah NBA untuk satu dekade ke depan. Dia bisa membuat triple double dengan mudah nyaris di setiap laga. Musim lalu saja, dia menghasilkan rerata 32,4 poin, 8,6 rebound, dan 8 asis.
Di Slovenia yang minim pemain NBA, dominasinya lebih nyata lagi. Doncic sempat mencatatkan rekor poin tertinggi di EuroBasket 2022, 47 poin, saat Slovenia menumbangkan tim raksasa Perancis di babak grup. Sayangnya, mereka harus tereliminasi di perempat final karena kalah dari Polandia.
Doncic sangat kecewa. Dia mengatakan seusai tersingkir, mereka seharusnya tidak kalah sebagai tim yang lebih diunggulkan. ”Tidak tahu. Mungkin (saya) tidak dalam kondisi 100 persen. Saya bermain sangat buruk. Saya mengecewakan tim ini dan negara,” katanya.
Bagi Doncic, Piala Dunia nanti yang akan berlangsung di Indonesia, Jepang, dan Filipina pun akan menjadi momen penebusannya. Slovenia berada di Grup F bersama Georgia, Cape Verde, dan Venezuela. Mereka akan bermain di Okinawa Arena, Jepang.
Terakhir kali tampil di Jepang, saat Olimpiade, prestasi Slovenia terbilang membanggakan. Doncic dan rekan-rekan menempati peringkat ke-4, bersanding di antara para tim raksasa, seperti Amerika Serikat, Spanyol, dan Perancis. Ketika itu, mereka juga finis sebagai tim paling produktif dengan rerata 100,8 poin.
Slovenia, peringkat ke-7 dunia, mengawali perjalanan ke Piala Dunia dengan mulus. Tanpa Doncic, mereka menang tipis atas China 75-73 dalam laga persahabatan pada Selasa lalu. Adapun mereka masih akan menjalani serangkaian uji coba, antara lain versus AS dan Spanyol, sebelum putaran final nanti. (AP/REUTERS)