Atlet wushu Nandhira Mauriskha meraih emas pada Universiade Chengdu 2021. Ini medali emas pertama Indonesia di Universiade dalam 12 tahun.
Oleh
Insan Alfajri dari Chengdu, China
·3 menit baca
CHENGDU, KOMPAS - Penantian selama 12 tahun untuk meraih medali emas Pesta Olahraga Mahasiswa Dunia atau Universiade berakhir. Pada hari pertama kompetisi Universiade Chengdu 2021 di Chengdu, China, Sabtu (29/7/2023), kontingen Indonesia meraih satu medali emas dan satu medali perak dari cabang wushu.
Bendera merah putih berkibar dua kali di Chengbei Gymnasium, Chengdu, Sabtu petang, salah satunya berada di puncak tertinggi, setelah Nandhira Mauriskha mempersembahkan medali emas nomor changquan putri pada disiplin taolu atau keindahan gerakan.
Dari tujuh atlet di nomor itu, mahasiswi Universitas Bina Nusantara Jakarta ini meraih poin 9,6. Selisih nilainya sangat tipis dengan peraih perak, Moka Furukawa (Jepang) yang mendapat 9,596 poin.
Beberapa saat sebelum bertanding, Nandhira sempat menyaksikan Furukawa pemanasan. ”Melihat cara mainnya, saya berpikir, 'Wah bagus, nih',” kata Nandhira usai laga.
Namun, dia tidak mau terlalu terbebani dengan kemampuan lawan. Peraih medali perak SEA Games Vietnam 2021 ini tetap fokus pada penampilannya. ”Sempat tegang juga, tetapi masih bisa dikendalikan,” tambahnya.
Nandhira sangat bangga bisa meraih emas di kompetisi ini. Dia bisa berprestasi di China, tempat asal olahraga wushu. Meski wakil tuan rumah tidak ikut di nomor changquan putri, peta persaingan tetap ketat sebab ada wakil Taiwan Lin Chien-hsi ikut tampil, dan harus puas meraih medali perunggu.
Sebulan terakhir, Nandhira bersama tim wushu Indonesia berlatih di China untuk menghadapi Asian Games Hangzhou 2022 yang digelar 23 September 2023-8 Oktober 2023. Karena punya riwayat cedera lutut pada 2016, dia pun tidak memaksakan diri saat latihan. Terlebih, latihan tim wushu di China tanpa didampingi membawa tenaga pijat olahraga (sport message).
”Jadi kalau sudah tak mampu, aku stop dulu untuk menjaga agar tidak cedera lagi,” katanya.
Medali emas Nandhira menghapus dahaga meraih prestasi tertinggi di Universiade, yang terakhir kali diraih atlet mahasiswa Indonesia di Universiade Shenzhen 2011. Saat itu, Indonesia meraih tiga medali emas, yakni dua dari angkat besi dan satu dari cabang bulu tangkis. Adapun Universiade Chengdu 2021 baru terlaksana tahun ini, tertunda dua tahun dari jadwal semula karena pandemi Covid-19.
Bendera Merah Putih kedua dikibarkan saat atlet wushu andalan Indonesia Edgar Xavier Marvelo meraih perak. Berlaga di nomor changquan putra, pemegang gelar juara dunia wushu 2022 ini sempat berada di posisi teratas perolehan poin, sebelum atlet tuan rumah, Jin Zhedian tampil dan meraih poin tertinggi.
Tepuk tangan penonton membahana ketika Edgar yang berkostum putih meliuk-liuk di arena. Sejumlah wartawan lokal China yang meliput pertandingan bahkan ikut memuji penampilannya.
Saya mengusahakan yang terbaik dengan bertanding tanpa pemotongan nilai dan kegagalan. Untuk hasil, saya serahkan sepenuhnya kepada wasit juri.
Edgar sempat bertengger di peringkat satu. Posisinya melorot ketika atlet tuan rumah dengan seragam merah selesai beraksi. Layar besar di Chengbei Gymnasium menampilkan poin Jin mencapai 9,723, lebih baik dari Edgar.
“Saya mengusahakan yang terbaik dengan bertanding tanpa pemotongan nilai dan kegagalan. Untuk hasil, saya serahkan sepenuhnya kepada wasit juri,” kata atlet dari Universitas Bhayangkara Jaya ini.
Di Universiade Napoli, Italia, tiga tahun lalu, prestasi Indonesia lebih memprihatinkan, karena dari 51 atlet yang berangkat hanya satu medali perunggu diperoleh. “Paling tidak, dengan hasil hari ini prestasi kita sudah lebih baik dari Universiade sebelumnya,” ujar Ketua Kontingen Indonesia Del Asri.
Ajang olahraga multicabang dua tahunan tingkat mahasiswa ini diselenggarakan di Chengdu dari 28 Juli 2023 sampai 8 Agustus 2023. Dari 18 cabang olahraga yang dilombakan, Indonesia mengikuti delapan cabang, Selain wushu, ada juga tenis, judo, taekwondo, atletik, renang, bulu tangkis, dan rowing.
Sementara itu, kegemilangan yang diraih wushu di hari pertama kompetisi belum diikuti atlet dari cabang lain. Petenis Jessica Christa dan Arian Rangga Desvianto sama-sama tersingkir di babak pertama. Hal serupa dialami judoka Maryam March Maharani. Turun di kelas 53 kilogram putri, Maharani kalah telak dari judoka Brazil Thayna De Oliveira Lemos.