Presiden Joko Widodo memberi semangat kepada para atlet mahasiswa Indonesia dan berharap mereka bisa lebih berprestasi pada Universiade Chengdu 2023.
Oleh
Insan Alfajri dari Chengdu, China
·2 menit baca
CHENGDU, KOMPAS — Keikutsertaan atlet mahasiswa Indonesia dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Dunia atau Universiade Ke-31 di Chengdu, China, mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke China untuk memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping, Presiden Jokowi menerima kontingen Indonesia untuk menyuntikkan semangat kepada para atlet yang mulai bertanding pada Sabtu (29/7/2023).
Presiden bertemu kontingen Indonesia, Jumat (28/7/2023) petang, di Hotel Shangri-La, Chengdu, China. Ditemani sejumlah menteri, Presiden mengingatkan bahwa setiap atlet membawa nama negara. Karena itu, atlet harus semangat dan tampil prima dalam setiap pertandingan.
”Sehingga hasilnya maksimal, emas, juara. Selamat bertanding dan terus semangat,” ujar Presiden, seperti diberitakan wartawan Kompas, Insan Alfajri, dari Chengdu, China. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyatakan akan menghadiri upacara pembukaan Universiade 2023 di Stadion Olahraga Danau Dong’an, Chengdu, Jumat malam.
Presiden menanyakan asal daerah para atlet yang akan berlaga dan terlihat senang mendapati anggota kontingen Indonesia berasal dari berbagai daerah. ”Nah begitu, jangan dari Jakarta semua,” ujarnya.
Ketua Kontingen Indonesia Del Asri berterima kasih karena Kepala Negara berkenan menemui kontingen Indonesia yang akan berlaga di ajang multicabang tingkat mahasiswa ini. Kesempatan atlet bertemu Presiden saat bertanding di luar negeri sangat jarang terjadi.
”Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat kami untuk meraih prestasi,” ujar Del.
Sehingga hasilnya maksimal, emas, juara. Selamat bertanding dan terus semangat.
Dalam Universiade 2019 di Napoli, Italia, Indonesia hanya meraih satu medali perunggu dari cabang olahraga taekwondo dan menempati peringkat ke-57. Del meyakini, komposisi tim Indonesia lebih bertenaga saat ini karena salah satu cabang unggulan Indonesia, wushu, ikut dipertandingkan di Chengdu.
”Ajang ini menggelar 15 cabang olahraga wajib dan 3 cabang olahraga pilihan. China sebagai tuan rumah memilih wushu sebagai salah satu cabang pilihan. Kebetulan, wushu juga menjadi salah satu cabang andalan kita juga,” katanya.
Selain itu, Indonesia juga punya sejarah baik saat China menjadi tuan rumah. Pada Universiade Shenzhen 2011, Indonesia berhasil meraih tiga medali emas, satu perak, serta dua perunggu, dan menduduki peringkat ke-20. ”Hasil itu capaian terbaik selama keikutsertaan Indonesia dalam Universiade,” ujarnya.
Taekwondoin Megawati Tamesti Maheswari tak menyangka Presiden Jokowi menemui atlet di Chengdu. Padahal, Universiade termasuk gelaran olahraga yang tak begitu besar gaungnya di Tanah Air. ”Kami jadi bersemangat. Merasa sangat diapresiasi,” ujar taekwondoin yang akan tampil di kelas 53 kilogram ini.
Di Universiade yang penyelenggaraannya sempat tertunda karena Covid-19 ini, Indonesia membawa 51 atlet yang berlaga di delapan cabang olahraga, yakni atletik, bulu tangkis, judo, rowing, renang, taekwondo, tenis, dan wushu. Atlet wushu, tenis, dan judo sudah mulai bertanding pada Sabtu.