Indonesia berhasil menyapu kemenangan di SEA V League setelah menang atas Thailand dan dua laga sebelumnya menaklukkan Vietnam dan Filipina.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Setelah menelan kekalahan dari Thailand sepuluh hari lalu, tim bola voli putra Indonesia perlahan bangkit untuk meruntuhkan keunggulan seteru berat itu. Indonesia meraih kemenangan untuk mengobati luka akibat laga sebelumnya, sekaligus memunculkan asa untuk semakin meneguhkan dominasi di kancah Asia Tenggara.
Kemenangan itu diraih Indonesia pada laga pamungkas putaran pertama Liga Voli Asia Tenggara (SEA V League) 2023, Minggu (23/7/2023). Bermain di GOR Candradimuka Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Kabupaten Bogor, Indonesia menaklukkan Thailand dengan skor 3-1 (21-25, 25-17, 25-23, 27-25).
Hasil itu membuat Indonesia berhasil menyapu kemenangan, setelah dalam dua laga sebelumnya menaklukkan Vietnam dan Filipina dengan skor 3-0. Kemenangan tersebut juga membawa Indonesia menutup paruh pertama sebagai pemuncak klasemen.
Indonesia diwakili oleh Jakarta LavAni Allobank sebagai juara Proliga 2023 dan beberapa pemain tambahan seperti setter Jasen Natanael Kilanta, outside hitter Doni Haryono dan Farhan Halim, serta opposite Dimas Saputra.
Kesuksesan mengalahkan Thailand ini diraih Indonesia hanya 10 hari sejak hasil buruk di babak babak enam besar AVC Challenge Cup di Taipei, Taiwan. Saat itu, Indonesia takluk dari Thailand secara dramatis 2-3 (20-25, 27-25, 25-20, 16-25, 13-15). Dengan hasil itu, Indonesia terpaksa harus mengubur mimpi mewakili Asia berlaga di FIVB Challenger Cup. Sebaliknya, Thailand akhirnya keluar sebagai juara, sekaligus bisa mengikuti turnamen antarkonfederasi bola voli untuk mencari tim yang berhak lolos ke Liga Nasional Bola Voli (VNL), kompetisi 16 negara elite dunia.
”Saya bangga dengan para pemain. Mereka tak hanya bermain dengan sangat bagus, tetapi juga menunjukkan kerja sama yang apik. Permainan solid dan kerja sama itulah yang tidak muncul saat pertemuan sebelumnya melawan Thailand,” kata pelatih Indonesia Jeff Jiang Jie.
Fahri Septian Putratama dan kawan-kawan memang menunjukkan penampilan gemilang. Setelah kalah pada set pertama, Indonesia mampu bangkit mulai set kedua. Tak seperti Thailand yang unggul dengan margin tak pernah lebih dari tiga poin pada set pertama, Indonesia berhasil menjaga jarak hingga delapan angka untuk menutup set kedua dengan kemenangan. Ketangguhan Indonesia juga ditunjukkan pada set ketiga, yang mampu membalikkan keadaan hingga akhirnya menutup set dengan kemenangan.
Dalam laga yang berlangsung selama 2 jam 15 menit ini, Fahri Septian Putratama dan Farhan Halim membuktikan reputasinya sebagai dua pemain terbaik yang dimiliki Indonesia. Keduanya total menyumbang 37 poin. Jumlah ini termasuk poin yang dicetak Fahri untuk membalikkan keunggulan pada set ketiga. Atas penampilan apik itu, Fahri lantas dinobatkan sebagai most valuable player (MVP), sedangkan Farhan best outside hitter.
Fahri mengatakan, timnya mampu mengatasi kekurangan saat pertemuan sebelumnya dengan Thailand. Mereka mampu bermain bagus dalam semua aspek karena tak ingin mengulang kekalahan. Terlebih, kali ini, Indonesia tampil di hadapan publik sendiri.
Sebanyak kurang lebih seribu penonton memadati GOR Candradimuka. Setiap poin yang dimenangi Indonesia disambut dengan gemuruh teriakan dan riuh balon tepuk penonton.
Saya bangga dengan para pemain. Mereka tak hanya bermain dengan sangat bagus, tetapi juga menunjukkan kerja sama yang apik.
”Kekalahan sebelumnya mengajarkan bahwa setiap pertandingan ada menang dan kalah. Kami diingatkan setelah menjuarai SEA Games, kami tidak boleh jemawa. Harus ingat di atas langit masih ada langit. Itu kunci untuk membuat kami selalu berusaha tampil lebih baik lagi,” ujar pemain yang pernah memperkuat Jakarta Garuda, Bank Sumsel, dan Kudus Sukun Badak ini.
Dari segi prestasi di Asia Tenggara, terutama di SEA Games, Indonesia sebenarnya unggul atas Thailand. Sejak pertama kali merebut emas pada SEA Games Manila 1981, Indonesia telah mengoleksi 12 medali tertinggi ajang multi cabang dua tahunan tersebut. Sementara itu, Thailand baru delapan kali meraih emas dan selalu digagalkan oleh tim tuan rumah untuk lolos ke final pada tiga SEA Games terakhir.
Walakin, Indonesia hanya lima kali menang dari total 14 pertemuan melawan Thailand dalam satu dekade terakhir. Kemenangan itu, antara lain, diraih Indonesia pada babak 16 besar Asian Games 2018. Setelah hasil positif itu, Indonesia belum mampu menaklukkan Thailand lagi, termasuk saat Kejuaraan Asia 2019.
Setelah putaran pertama di Sentul selesai, Indonesia akan melakoni seri kedua SEA V League 2023 di Manila, Filipina, 28-30 Juli 2023. SEA V League 2023 sendiri merupakan turnamen perdana untuk voli putra yang diikuti empat negara, yakni Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Dulu, turnamen yang diprakarsasi Asosiasi Voli Asia Tenggara (SEAVA) ini bernama ASEAN Grand Prix. Untuk nomor putri, turnamen ini telah digelar sejak 2019.
Adapun format SEA V League 2023 adalah kompetisi penuh dengan masing-masing negara akan bertemu dengan tiga lawan pada tiap serinya. Dengan demikian, setiap peserta akan bertanding sebanyak enam kali sepanjang turnamen.