Persebaya Surabaya adalah satu-satunya klub eks Perserikatan yang masih menjaga tradisi kompetisi internal. Dengan ”pabrik” pemain yang pasti, Persebaya menyusun akademi demi melahirkan filosofi permainan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong hanya menurunkan lima pemain asli produk pembinaan sepak bola Indonesia pada susunan 11 pemain utama menghadapi juara Piala Dunia 2022, Argentina, 19 Juni lalu. Dari lima pemain itu, tiga di antaranya memulai karier profesional di Persebaya Surabaya.
Mereka adalah Ernando Ari (kiper), Rizky Ridho (bek tengah), dan Marselino Ferdinan (gelandang serang). Ketiga pemain itu sejak remaja telah mendapat kepercayaan membela tim senior Persebaya. Kesempatan itu bisa didapat karena mereka adalah produk pembinaan yang digagas Persebaya.
Jika Ernando bergabung ke tim Persebaya Elite Pro Academy (EPA) U-16 pada 2018, Rizky dan Marselino adalah pemain binaan asli kompetisi internal Persebaya. Bakat Rizky dan Marselino diasah ketika tampil di kompetisi internal Persebaya, yang sejak edisi 2022 disebut Liga Persebaya. Rizky membela El Faza, sedangkan Marselino pernah membela Bintang Timur.
Kompetisi yang melibatkan klub anggota adalah hal yang identik bagi klub-klub era Perserikatan di Indonesia. Persebaya, yang lahir pada 18 Juni 1927, hadir sebagai bond atau persatuan bagi klub-klub yang berada di bawah naungan mereka.
Mayoritas klub Perserikatan melupakan peran bersejarah klub-klub anggota. Mereka pun menanggalkan kewajiban untuk menjalankan kompetisi internal setelah penyatuan Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia pada 1994. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Persebaya.
Legenda Persebaya dan Indonesia, seperti Rusdy Bahalwan, Mustaqim, Yusuf Ekodono, Uston Nawawi, dan Bejo Sugiantoro, digembleng di kompetisi ”Bajul Ijo” sebelum dikenal sebagai legenda sepak bola nasional.
”Di Indonesia, hanya kami yang masih konsisten menjalankan kompetisi internal. Ketika terjadi masalah dualisme (Persebaya) pun tidak menghalangi jalannya kompetisi. Hanya ketika pandemi, kompetisi harus ditiadakan,” ujar Direktur Amatir Persebaya Saleh Hanifah yang ditemui di Surabaya, Kamis (22/6/2023).
Berdasarkan catatan RSSSF, kompetisi internal telah digagas Persebaya sejak masih bernama Soerabajasche Indische Voetbal Bond (SIVB) pada 1934. Ketika mengubah nama menjadi Persibaja, liga klub anggota bergulir pada 1938-1939.
Menurut laporan koran berbahasa Belanda, De Vrije Pers, Persibaja menghadirkan kembali kompetisi internal pada 1950 setelah vakum selama masa Perang Dunia II hingga Agresi Militer Belanda. Saat itu, liga internal itu diikuti oleh 15 klub yang terbagi dalam dua divisi.
Sejak dekade 1960-an, kompetisi internal itu digelar di Lapangan Karanggayam yang berada di sisi timur Stadion Gelora 10 November. Namun, setelah lapangan itu ditutup untuk umum pada pertengahan 2019 akibat sengketa antara PT Persebaya Indonesia dan Pemerintah Kota Surabaya, Liga Persebaya digelar di Sidoarjo, tepatnya di Lapangan Brigif 2 Marinir dan Lapangan Angkasa Pura.
Pemegang saham
Sejak PSSI mengakui kembali keanggotaan Persebaya pada 2017, Liga Persebaya diikuti oleh 20 klub internal di bawah naungan Koperasi Surya Abadi Persebaya, yang memegang 30 persen saham kepemilikan Persebaya di PT Persebaya Indonesia.
Di Indonesia, hanya kami yang masih konsisten menjalankan kompetisi internal. Ketika terjadi masalah dualisme pun tidak menghalangi jalannya kompetisi.
Mereka adalah El Faza, Bintang Timur, Semut Hitam, Anak Bangsa, TEO, Pelindo, Putra Mars, Fatahillah, Sasana Bhakti, Al Rayyan, Untag Rosita, Haggana, Maesa, Indonesia Muda, Bintang Angkasa, HBS, Putera Surabaya, Farfaza, PSAL, dan Polda Jatim.
Saleh mengungkapkan, setiap klub mengirimkan tiga tim kelompok umur, yaitu U-13, U-15, dan U-20, untuk menjalani satu musim kompetisi yang berjalan Februari hingga November.
Dalam setiap level umur, setiap tim menjalani 19 laga yang berlangsung sekali sepekan. Liga Persebaya diikuti lebih dari 2.000 pemain dalam satu edisi kompetisi dan menggelar 570 pertandingan per musim.
”Liga Persebaya menjadi ajang seleksi untuk tim Persebaya yunior di EPA dan Piala Suratin. Setiap tahun kami butuh 180 pemain untuk dua kompetisi itu. Namun, tujuan utama kami dari Liga Persebaya adalah untuk mencetak pemain terbaik bagi Persebaya dan tim nasional,” kata Saleh yang membina dua klub internal, yaitu Indonesia Muda dan Bintang Timur.
Persebaya memberikan dukungan penuh bagi penyelenggaraan Liga Persebaya dengan memberikan subsidi kepada 20 klub anggota. Tak hanya itu, Persebaya juga menyekolahkan pelatih-pelatih akademi mulai dari lisensi C hingga meraih lisensi A PSSI.
Filosofi permainan
Dengan sistem kompetisi internal yang telah berjalan konsisten, Persebaya pun mulai menggagas untuk menyusun filosofi permainan sendiri. Identitas permainan khas itu diwujudkan melalui pembentukan Akademi Persebaya, Juli 2023 ini.
Uston Nawawi diangkat menjadi direktur teknik, Juni lalu. Ia bertanggung jawab untuk mewujudkan pembentukan akademi klub serta menyusun sekaligus menyebarluaskan filosofi permainan kepada tim yunior dan klub internal Bajul Ijo.
Pemain-pemain yang akan bergabung dengan Akademi Persebaya berasal dari klub internal sekaligus seleksi terbuka. Akademi akan menyiapkan tim untuk kompetisi EPA, kemudian menjadi ”sekolah” pemain untuk memahami filosofi sepak bola Persebaya.
”Saya bertugas menyinkronkan filosofi permainan Persebaya senior kepada tim yunior dan klub internal demi mencetak pemain dan pelatih untuk Persebaya di masa depan. Intinya, saya ingin melanjutkan dan meningkatkan mutu program pembinaan yang telah berjalan,” ujar Uston.
Saleh pun siap mendukung dan bersinergi dengan Uston untuk membantu klub internal bisa menerapkan metode permainan khas Persebaya secara seragam. ”Dari 20 klub, mungkin baru delapan klub yang mampu menerapkan filosofi itu,” kata Saleh.
Untuk menunjang akademi di masa depan, Direktur Media Persebaya Nanang Priyanto mengungkapkan, Persebaya telah menyiapkan lahan di Sidoarjo, Jawa Timur, yang direncanakan untuk pembangunan pusat pelatihan dilengkapi dengan lapangan dan fasilitas kebugaran.