Persebaya Surabaya berambisi menjaga kehormatan rumah kebesaran Stadion Gelora Bung Tomo saat menjalani laga kandang perdana menjamu PS Barito Putera di pekan kedua Liga 1.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Persebaya Surabaya berambisi menjegal PS Barito Putera untuk menjaga kehormatan pada laga kandang perdana pekan kedua Liga 1, Sabtu (8/7/2023), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
”Green Force”, julukan Persebaya, bermodal kemenangan 3-2 saat mempermalukan tuan rumah Persis Solo sepekan lalu. Di sisi lain, sang tamu, ”Laskar Antasari”, julukan Barito Putera, juga bermodal menang meyakinkan 2-0 saat menjamu Persita Tangerang. Persebaya sementara berada di urutan keempat, sedangkan Barito Putera setingkat lebih tinggi atau di peringkat ketiga.
Selain itu, sejak kompetisi Liga 1 2018, kedua kesebelasan telah bertemu delapan kali, dengan dua laga di antaranya berakhir imbang. Barito Putera unggul dengan empat kemenangan, termasuk memukul Persebaya di rumah kebesaran Gelora Bung Tomo dengan skor 2-1 pada 8 April 2018.
Persebaya mengoleksi dua kemenangan berstatus tuan rumah meski menjalani laga bukan di Gelora Bung Tomo. Kedua laga berlangsung pada 4 Desember 2021 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, dan 6 Desember 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY.
Dari dua laga seri, satu di antaranya terjadi di Gelora Bung Tomo pada 9 Juli 2019. Artinya, dari empat laga kandang Persebaya, dua di antaranya dilaksanakan di Gelora Bung Tomo pada musim 2018 dan 2019, tetapi tidak satu pun berakhir dengan kemenangan.
Situasi ini perlu menjadi perhatian tim asuhan legenda hidup Aji Santoso tersebut. Apalagi, pada laga kandang, Persebaya bermain di hadapan pendukung fanatik Bonek yang terus menuntut Green Force menang.
Saya yakin segera berada dalam performa terbaik.
Ketika mencuri poin penuh di kandang Persis, Sabtu lalu, dua gol Green Force dicetak penyerang Bruno Moreira Soares, yang salah satunya dari eksekusi penalti. Kemenangan tim tamu justru terjadi bukan karena serangan, melainkan gol bunuh diri Muhammad Faqih Maulana, bek Persis. Artinya, kemenangan di Surakarta itu lebih karena keberuntungan.
Meski demikian, pelatih Aji Santoso optimistis dengan laga kandang perdana. Inilah saatnya memperlihatkan tim yang telah disegarkan dengan rekrutan sejumlah pemain baru, terutama penyerang Paulo Victor, yang pada pekan pertama belum bisa diturunkan akibat cedera.
Menurut Aji, dengan kehadiran Victor, daya serang Persebaya akan lebih merusak. Namun, Victor harus terlebih dahulu mencoba meruntuhkan benteng pertahanan Barito Putera. Sejauh ini, Victor dinyatakan telah siap untuk diturunkan.
Aji tidak membocorkan strategi formasi untuk menghadapi Barito Putera yang ditangani pelatih berpengalaman Rahmad Darmawan. Namun, boleh jadi skema 4-3-3 seperti saat menjungkalkan Persis direplikasi.
Penyerang sayap Sho Yamamoto yang tidak optimal dan membuang peluang gol ke Persis berpeluang digantikan Victor sekaligus untuk membuktikan keampuhan pemain tersebut.
Secara terpisah, Victor mengatakan, pemulihan dari cedera yang didapat saat laga uji coba Anniversary Game kontra Persija Jakarta pada 18 Juni 2023 itu berjalan dengan cepat dan baik. Victor tidak dibawa saat tim menjalani laga pembuka musim menghadapi Persis. ”Saya yakin segera berada dalam performa terbaik,” katanya.
Victor telah mendapat kesempatan dalam latihan conditioning hingga taktik dan penyelesaian. Ini indikasi kuat bahwa sang penyerang bisa menjadi pilihan utama bagi Aji untuk diturunkan sekaligus dikenalkan dalam debut di laga kandang. ”Saya berharap bisa debut besok (Sabtu) dan akan beri yang terbaik untuk bantu Persebaya menang,” ujarnya.
Sementara itu, bek sayap Reva Adi Utama menyatakan menatap laga kandang perdana dengan keyakinan dan harapan tinggi. Ia ingin Persebaya kembali menang dan jika memungkinkan tidak sampai kebobolan. ”Apalagi, Victor sudah bisa dimainkan dan kami berharap dukungan Bonek,” ucapnya.