Tiket ”Playoff” Tangerang Hawks Raib di 6 Detik Terakhir
Misi Tangerang Hawks merebut tiket ”playoff” di seri terakhir kandas dalam perjalanan. Mereka kehilangan asa lolos setelah kekalahan dramatis dari Bima Perkasa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tangerang Hawks harus rela mengakui kemenangan Bima Perkasa Jogja 62-63 setelah unggul hampir sepanjang laga di BritAma Arena, Jakarta, Senin (19/6/2023). Hawks takluk akibat kesalahan di pertahanan dalam 6 detik terakhir. Kans mereka meraih tiket playoff pun raib seketika. Kemenangan masih di depan mata Hawks pada tiga penguasaan terakhir. Mereka unggul 1 poin di 16 detik terakhir seusai guard Andreas Kristian Vieri memasukkan dua kali tembakan bebas. Tim asuhan pelatih Antonius Joko itu hanya perlu tidak kemasukan di penguasaan terakhir lawan untuk menang.
Namun, Bima Perkasa justru bisa membalikkan keadaan saat 6 detik tersisa. Forward asing mereka Cameron Coleman ditugaskan sebagai eksekutor. Akan tetapi, dia justru mengumpan ke guard Andre Adrianno yang terbebas tanpa penjagaan. Andre pun mencetak poin mudah dari tembakan jarak dekat.
Gim hari ini anak-anak bermain bagus, cuma memang tidak bisa mengakhiri dengan baik. Semua itu karena kami panik sendiri, jadi tim lawan bisa membalikkan keadaan. Terakhir, kami juga salah di penguasan terakhir, sampai Andre bisa terbuka.
Hawks unggul selama 31 menit dan 16 detik di laga itu. Mereka juga memimpin 13 poin, 37-24, saat paruh babak. Namun, momentum itu hilang pada dua kuarter terakhir. Bima Perkasa mengambil alih lewat aksi empat pemain sekaligus, yaitu Andre dengan total 12 poin serta Victor Lobbu, Coleman, dan Fuquan Niles dengan masing-masing sumbangan 10 poin.
Menurut Joko, Hawks menargetkan 4 kemenangan dari 4 laga di seri terakhir ini. Mereka wajib menyapu bersih seluruh gim untuk menjaga kans lolos playoff. Dengan kekalahan ini, mereka pun masih berada di peringkat ke-10 dengan 40 poin dari 28 pertandingan (12 menang-16 kalah).
Peringkat ke-7 Bali United Basketball (14-15) dan peringkat ke-8 Bumi Borneo Pontianak (14-13) sudah tidak bisa terkejar lagi oleh Hawks. Meskipun kedua tim itu kalah di sisa laga dan Hawks menang dua kali, peraih spot playoff tidak akan berubah. Bali United dan Bumi Borneo unggul rekor pertemuan atas Hawks.
Di penguasaan terakhir, Hawks gagal memasukkan percobaan tiga angka yang dieksekusi Andreas. ”Sebenarnya skema serangan terakhir itu untuk (Tyron) Criswell. Saya berharap ada pelanggaran (menghasilkan tembakan bebas). Namun, bukan masalah. Andai tembakan tiga angka yang terbuka itu masuk, kami harusnya menang,” ujar Joko.
Setelah bel akhir berbunyi, nyaris semua pemain Hawks memegangi kepala. Mereka memperlihatkan gestur kecewa. Mereka menyadari, kekalahan itu mengakhiri perjuangan musim ini. ”Kami sudah mempersiapkan diri sebelum seri ini dimulai. Mungkin memang belum dikasih saja,” ujar kapten Hawks, Danny Ray.
Pelatih Bima Perkasa Efri Meldi mengatakan, kemenangan itu berawal dari pertahanan. Mereka berhasil meredam penetrasi eksplosif dari Criswell. Satu pemain ditugaskan mengikuti forward asing lawan itu, satu lagi menunggu di bawah keranjang. Adapun Criswell hanya menyumbang 12 poin dengan akurasi tembakan sangat rendah, 30 persen.
Bima Perkasa yang sudah memastikan spot di playoff sebelum seri Jakarta dimulai menembus empat besar berkat kemenangan itu. Mereka sudah mengoleksi 47 poin dari 29 laga (18-11). Meski sudah dekat playoff, Meldi belum mau memikirkan calon lawan di babak gugur tersebut.
”Persaingan musim ini sangat ketat. Peringkat pertama sampai ketiga masih bisa berubah, termasuk peringkat keempat sampai keenam. Jadi, siapa pun lawannya, kami harus hadapi. Tidak ada yang lebih mudah. Saya hanya ingin mengambil pelajaran sebanyak mungkin di seri ini, seperti hari ini,” tutur Meldi.
Selain Criswell, serangan Hawks juga mengandalkan Andreas (12 poin), Anthony Allen Jr (11 poin), dan Danny (12 poin). Tidak ada satu pun yang mencetak lebih dari 13 poin di laga ini. Hawks mencatat akurasi tembakan total sangat rendah, 31,8 persen. Akurasi tiga angka mereka lebih mengkhawatirkan, yaitu hanya 19 persen.