Timnas Indonesia mustahil untuk menghindari kekalahan dari Argentina. Jika ”Garuda” berharap memetik pengalaman bertanding melawan tim terbaik dunia, Argentina menjadikan duel kedua tim untuk mencoba taktik baru.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertandingan melawan Argentina, Senin (19/6/2023) pukul 19.30 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, akan menjadi tolok ukur untuk memahami kualitas sejati tim nasional Indonesia di bawah kendali Shin Tae-yong. Pelatih Argentina Lionel Scaloni menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil maksimal menghadapi skuad ”Garuda”.
Argentina, yang berada di peringkat pertama ranking FIFA, Juni 2023, sekaligus juara Piala Dunia Qatar 2022, ibarat raksasa bagi Indonesia. Dari sisi prestasi, Indonesia adalah ”kurcaci” bagi megahnya capaian Argentina dalam persaingan sepak bola dunia.
Tiga trofi Piala Dunia serta 15 gelar Copa America menunjukkan keperkasaan ”La Albiceleste”. Adapun Indonesia, yang berada di posisi ke-149 ranking FIFA, belum pernah sekali pun menjadi juara di level Asia Tenggara dan Asia. Prestasi terbaik tim Garuda hanya menembus perempat final Olimpiade Melbourne 1956 serta meraih medali perunggu Asian Games Tokyo 1958.
Dari sisi materi pemain, Indonesia juga sulit menjangkau kualitas Argentina. Menurut Transfermarkt, skuad Argentina memiliki nilai pasar akumulasi Rp 11,25 triliun, sedangkan skuad Indonesia hanya mencatatkan nilai pasar sekitar Rp 151 miliar.
Shin menuturkan, Argentina tanpa Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi tetaplah tim berpredikat juara dunia. Kekuatan dan kualitas La Albiceleste, tambah Shin, tetap berada di atas Indonesia.
”Laga melawan Argentina bisa membantu kami untuk mempersiapkan diri sebelum berlaga di Piala Asia. Melalui pertandingan dengan Argentina, kita bisa tahu tim kita sekuat apa. Dan, itu bisa membantu menentukan arah perkembangan timnas Indonesia,” ucap Shin dalam konferensi pers jelang laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Lebih lanjut, Shin mengungkapkan, dirinya telah menyaksikan pertandingan Argentina melawan Australia, Kamis (15/6/2023) lalu, di Beijing, China. Menurut Shin, Argentina memiliki materi pemain yang merata sehingga mereka tidak hanya menggantungkan performa dari Messi, sang kapten.
”Meskipun mereka melakukan rotasi, Argentina tetap tim kuat di dunia. Pertandingan akan sangat sulit bagi kami. Saya ingin memberikan kejutan, tetapi hasil yang mengejutkan itu amat bergantung pada kemauan dan penampilan pemain di lapangan,” kata Shin yang berasal dari Korea Selatan.
Laga melawan Argentina bisa membantu kami untuk mempersiapkan diri sebelum berlaga di Piala Asia.
Risdianto, eks penyerang Indonesia, mengatakan, pemain Indonesia harus tampil tanpa beban menghadapi Argentina. Perbedaan kualitas dan prestasi, katanya, membuat tim Garuda akan menjalani misi mustahil demi bisa meraup poin dari Argentina.
”Secara ranking dunia sudah sangat jauh, jadi pemain Indonesia jangan takut kalah sejak awal pertandingan. Kalah adalah hal yang wajar bagi Indonesia, tetapi kita harus tampil dengan mentalitas jangan mau kalah,” kata Risdianto yang mencetak dua gol ke gawang tim Brasil, Santos, pada tur ke Indonesia, Juni 1972.
Selama membela timnas dekade 1970-an, Risdianto menghasilkan 25 gol dari 56 penampilan. Selain Santos yang diperkuat Pele, Risdianto juga mencetak satu gol ketika Indonesia tumbang, 2-4, dari Benfica yang dihuni Eusebio, September 1972, di Jakarta.
Eksperimen
Pelatih Argentina Lionel Scaloni menggunakan laga melawan Indonesia untuk menerapkan eksperimen dengan mencoba pemain dan taktik anyar. Tim Garuda adalah lawan terakhir Argentina sebelum memulai persaingan di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL, September mendatang.
Scaloni akan mencoba sejumlah pemain yang selama ini berstatus pelapis, seperti Giovanni Simeone, Lucas Ocampos, Geronimo Rulli, dan Alejandro Garnacho. Menurut Scaloni, kehadiran pemain itu membuka kans dirinya untuk mencoba strategi baru.
”Kami melakukan rotasi dan pergantian dibandingkan duel melawan Australia bukan bermaksud untuk meremehkan Indonesia. Saya ingin mencoba perubahan baru di dalam tim, meskipun secara umum gaya permainan kami tetap sama,” ujar Scaloni.
Ia menambahkan, ”Setelah enam bulan menjadi juara Piala Dunia, kami perlu menerapkan perubahan yang penting untuk perkembangan tim ini.”
Scaloni memulai sesi latihan timnya di Stadion Utama GBK, Minggu petang, dengan memberikan instruksi khusus kepada pemainnya tentang taktik yang akan diterapkan La Albiceleste. Setelah itu, ia membagi para pemain sesuai dengan posisi mereka, yaitu kiper, bek, gelandang, dan pemain depan.
Sejumlah pemain menjalani sesi khusus sesuai dengan posisi mereka. Untuk bek, gelandang, dan penyerang, Scaloni menginstruksikan pemainnya melakukan latihan menembak dan duel udara. Adapun tiga kiper, yaitu Rulli, Emiliano Martinez, dan Walter Benitez, menjalani latihan reflek dan operan pendek.
Ketika disinggung pemain yang disiapkan untuk mengisi posisi Messi pada laga kontra Indonesia, Scaloni menuturkan, dirinya masih mempertimbangkan sejumlah pemain. Scaloni akan menentukan susunan pemain beberapa jam sebelum sepak mula, Senin ini.
”Saya belum bisa mengumumkan siapa yang bermain. Kami masih terus memantau kondisi pemain dan kebutuhan tim,” ucap Scaloni yang akan menjalani laga ke-61 sebagai juru taktik Argentina di Jakarta.
Di sisi lain, Shin kian intens melatih kombinasi operan cepat pemainnya. Dalam sesi latihan seusai Argentina, Shin sering berteriak untuk mengingatkan skuad Garuda agar banyak melakukan pergerakan tanpa bola demi menghadirkan aliran bola yang baik dalam permainan bola pendek.
Persiapan tidak hanya dilakukan oleh kedua tim yang bertanding. Kelompok suporter, La Grande Indonesia, telah menyiapkan kreasi koreografi khusus untuk memberikan semangat kepada skuad Garuda.
Pada Minggu sore, La Grande Indonesia telah menyiapkan kertas minyak berwarna merah, putih, dan hitam, di sejumlah kursi tribune utara. Kertas itu akan digunakan untuk membentuk kreasi khusus yang bisa disaksikan pemain di lapangan. Selain itu, La Grande Indonesia juga telah memasang spanduk besar.
”Harapan kami tidak muluk-muluk. Pemain Indonesia semoga bisa menikmati pertandingan dan mengambil pelajaran yang sangat mahal dan berharga dari Argentina,” kata Ilham Sukrai dari Divisi Komunikasi La Grande Indonesia.
PSSI mengumumkan gerbang untuk masuk ke kawasanStadion Utama GBK akan dibuka mulai pukul 16.30 WIB. Kemudian, penonton sudah diizinkan memasuki tribune pada pukul 17.30 WIB atas dua jam sebelum sepak mula.
Meskipun meminta penonton untuk menggunakan kendaraan publik, seperti kereta, bus, dan moda raya terpadu (MRT), PSSI tetap menyiapkan tiga lokasi parkir kendaraan umum di kawasan Tennis Indoor, Parkir Timur, dan Area Akuatik.