Ronald Koeman berkesempatan menebus kegagalannya di final Liga Nasional Eropa 2019. Kali ini, ia harus melewati adangan Kroasia di semifinal untuk mendekatkan diri dengan trofi pertama bagi Belanda sejak 1988.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
ROTTERDAM, SELASA — Laga semifinal Liga Nasional Eropa antara Belanda dan Kroasia akan menjadi saat untuk menuntaskan rasa penasaran bagi Ronald Koeman. Mantan pelatih Barcelona yang kembali menukangi Belanda itu sebelumnya gagal membawa Belanda menjuarai edisi perdana Liga Nasional Eropa pada 2019.
Kali ini, kesempatan Koeman untuk menebus kegagalan sangat besar lantaran Belanda bermain di hadapan pendukung sendiri. Dengan memenangi semifinal Liga Nasional Eropa 2023, Belanda akan semakin dekat dengan gelar juara yang pertama sejak 1988. Satu-satunya trofi yang pernah diraih Belanda adalah Piala Eropa 1988.
Kesempatan emas tim ”Oranye” ini datang pada debut ajang Liga Nasional Eropa tahun 2019. Saat itu, Virgil van Dijk dan kawan-kawan mampu melaju hingga final, tetapi takluk 0-1 dari Portugal. Ronald Koeman turut menjadi bagian dari kekalahan menyakitkan Belanda itu.
Melawan Kroasia, Belanda lebih diuntungkan karena berstatus sebagai tuan rumah edisi Final Liga Nasional Eropa2023. Laga melawan Kroasia berlangsung di di Stadion Feyenoord, Rotterdam, Kamis (15/6/2023) pukul 01.45 WIB. Dengan kehadiran puluhan ribu suporter fanatik di stadion yang dikenal sebagai De Kuip, Belanda lebih difavoritkan melaju ke final dibandingkan dengan lawannya.
”Kami ingat pengalaman yang kami alami di tahun 2019 ketika kalah di final melawan Portugal. Akan luar biasa jika kami bisa memenanginya musim panas ini, terutama karena kami akan bermain untuk penonton tuan rumah. Selalu lebih baik bermain di kandang karena Anda mendapat dukungan dari para penggemar. Para pemain mendorong diri mereka sendiri dan tampil lebih baik sebagai sebuah tim,” tutur Koeman dalam konferensi pers jelang pertandingan, dikutip dari laman UEFA, Selasa (13/6/2023).
Ini adalah kesempatan kedua Koeman menangani timnas Belanda. Setelah gagal memenangi Liga Nasional UEFA 2019, Koeman sempat membawa Belanda berjuang di kualifikasi Piala Eropa 2020. Hasilnya, Belanda lolos ke putaran final Piala Eropa dengan status runner-up Grup C.
Setelah itu, Koeman menerima tawaran untuk membesut Barcelona. Namun, selama satu tahun di sana, Koeman gagal mengangkat performa tim asal Catalan tersebut. Koeman secara efektif kembali menukangi timnas Belanda setelah Louis van Gaal memutuskan mundur seusai kalah dari Argentina di perempat final Piala Dunia 2022.
Di masa kedua periode kepemimpinannya di timnas Belanda, Koeman sempat menemui jalan terjal saat kalah telak 0-4 dari Perancis di kualifikasi Piala Eropa 2024. Kekalahan itu kemudian ditebus Koeman dengan mengantarkan Belanda mengandaskan Gibraltar, 3-0, di pertandingan kedua kualifikasi.
Kini, Kroasia menjadi tantangan selanjutnya bagi Koeman. Berbeda dengan Gibraltar, Kroasia yang menempati tempat ketiga Piala Dunia 2022 itu bukanlah lawan sembarangan.
Koeman juga mengaku terkesan dengan pencapaian Kroasia yang mampu lolos ke semifinal Piala Dunia dalam dua edisi beruntun. Ia menilai Kroasia sebagai sebuah kesatuan yang sarat pengalaman. Apalagi, mereka memiliki maestro lini tengah di dalam diri Luka Modric.
Akan luar biasa jika kami bisa memenanginya musim panas ini, terutama karena kami akan bermain untuk penonton tuan rumah. Selalu lebih baik bermain di kandang karena Anda mendapat dukungan dari para penggemar.
Di sisi lain, Kroasia dengan generasi emasnya saat ini berhasrat melewati adangan Belanda demi meraih trofi internasional pertama mereka. Generasi emas Kroasia yang dimotori Modric menganggap ini adalah kesempatan terakhir mereka mempersembahkan trofi sebelum pensiun.
”Bagi sebagian dari kami, para pemain yang lebih senior, ini sepertinya kesempatan besar untuk menandai karier internasional dengan sebuah trofi,” ujar penyerang Kroasia, Andrej Kramaric.
Hanya saja, kekuatan Kroasia tereduksi seiring absennya bek tengah andalan Josko Gvardiol karena mengalami cedera pangkal paha. Absennya Gvardiol menjadi kerugian besar bagi Kroasia karena bek klub RB Leipzig itu sangat tangguh dalam duel satu lawan satu dengan penyerang lawan. Gvardiol juga menunjukkan kemampuannya melakukan tekel secara akurat di Piala Dunia 2022. Pelatih Kroasia Zlatko Dalic telah memanggil Dion Drena Beljo untuk menggantikan Gvardiol.
”Kami menghadapi beberapa lawan berkualitas, tetapi Kroasia selalu bagus dan saya selalu optimistis. Kami memiliki kedalaman skuat yang hebat dan semangat tim yang baik. Hal itu memperlihatkan, kami tidak bergantung pada individu, tetapi bermain sebagai tim,” kata Dalic.
Masalah cedera tidak hanya menghampiri Kroasia. Belanda juga turut mengalaminya setelah penyerang Memphis Depay dinyatakan tidak bisa berlaga akibat cedera betis. Namun, Belanda punya cukup banyak pengganti Depay. Koeman diperkirakan akan mengandalkan Cody Gakpo, Donyell Malen, dan Wout Weghorst sebagai ujung tombak serangan.
Walau bermain di hadapan pendukung sendiri, Koeman patut waspada karena Kroasia punya catatan pertemuan yang lebih baik. Pertemuan terakhir kedua negara terjadi pada 2008 dalam sebuah laga persahabatan, yang dimenangi Kroasia dengan skor 3-0.