Hanya ada satu wakil Indonesia yang akan tampil pada semifinal turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka, yaitu Anthony Sinisuka Ginting. Dia masih berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan gelar juara.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SINGAPURA, JUMAT-Indonesia akhirnya hanya bisa berharap pada Anthony Sinisuka Ginting untuk membawa hasil baik dari tiga turnamen bulu tangkis di Asia Tenggara dalam tiga pekan terakhir. Di tengah dominasi pemain Korea Selatan yang membawa lima gelar dari dua turnamen sebelumnya, Anthony menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang akan tampil dalam semifinal turnamen Singapura Terbuka BWF World Tour Super 750, Sabtu (10/6/2023).
Anthony akan berhadapan dengan pemain muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn, di Singapore Indoor Stadium, Sabtu. Dia menjadi harapan terakhir Indonesia untuk membawa gelar juara setelah wakil Indonesia lainnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, kalah pada perempat final.
Bersyukur dan senang karena saya menang. Tak hanya senang karena menang, performa saya di sini dari hari ke hari lebih baik. Semoga besok bisa lebih baik lagi.
“Bersyukur dan senang karena saya menang. Tak hanya senang karena menang, performa saya di sini dari hari ke hari lebih baik. Semoga besok bisa lebih baik lagi,” ujar Anthony yang bisa berhadapan dengan Anders Antonsen atau Kodai Naraoka jika lolos ke final.
Setelah mengalahkan Ng Ka Long Angus dan Brian Yang pada dua babak awal, Anthony berhadapan dengan lawan yang jauh lebih tangguh pada perempat final, Jumat, yaitu juara All England, Li Shi Feng. Anthony menang pada dua pertemuan sebelumnya, tetapi dalam laga yang selalu berlangsung ketat dengan selisih skor tipis pada gim ketiga.
Kemenangan di Singapura, juga, didapat dalam tiga gim, dengan skor 21-13, 16-21, 21-12. Namun, performa Anthony kali ini lebih meyakinkan dibandingkan dua persaingan sebelumnya. Selain bisa menyerang lebih dulu, Anthony, juga, sering menyulitkan Li dalam menebak arah dan jenis pukulan.
Performa itu harus dia pertahankan ketika berhadapan dengan Vitidsarn yang menjuarai Thailand Terbuka Super 500, pekan lalu, ketika Anthony Absen. Apalagi, Vitidsarn dua kali mengalahkan Anthony, termasuk dalam pertemuan terakhir di semifinal India Terbuka, lima bulan lalu. Vitidsarn, juga, memiliki kelebihan dalam pilihan pukulan yang sulit diprediksi lawan.
“Menghadapi laga semifinal, saya harus lebih siap lagi. Kunlavut adalah pemain yang pintar dan sangat sabar. Saya akan fokus ke diri sendiri,” ujar Anthony.
Anthony hanya menjadi semifinalis keenam Indonesia dalam tur turnamen Asia Tenggara sejak Malaysia Masters yang diikuti Thailand Terbuka pada dua pekan terakhir. Tanpa gelar juara, hasil terbaik bagi Indonesia adalah final dari Gregoria Mariska Tunjung di Malaysia dan Bagas Maulana/Muhamamd Shohibul Fikri di Thailand.
Pada ganda putra, perjuangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dihentikan oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam laga menarik selama satu jam 18 menit. Leo/Daniel kalah dengan skor 21-18, 16-21, 20-22.
Meski kalah, ganda Indonesia berperingkat ke-10 dunia itu bisa tampil konsisten dalam empat pertemuan pada tahun ini dengan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut. Kedua pasangan itu berbagi dua kemenangan setelah Leo/Daniel selalu kalah pada empat pertemuan sebelumnya.
Sejak menang pada babak pertama All England tahun ini, pada Maret, Leo/Daniel menemukan cara yang tepat untuk mengimbangi, bahkan, mengalahkan Chia/Soh. Mereka membangun serangan dengan sabar untuk menciptakan peluang meraih poin.
Pukulan yang dilancarkan tak selalu smes bertubi-tubi, melainkan berupa pukulan-pukulan halus, hanya dengan menyentuhkan raket pada kok, tanpa lob. Leo/Daniel menerapkan cara itu untuk merusak rotasi lawan, lalu menyerang saat terdapat celah di lapangan lawan. Selain pada babak pertama All England, taktik itu membawa kemenangan atas atas Chia/Soh pada perempat final Malaysia Masters, dua pekan lalu.
Namun, sebelum interval gim ketiga pada persaingan di Singapura, Leo/Daniel terbawa permainan cepat lawan hingga tertinggal 6-11. Mereka membuka peluang untuk menang ketika tiga kali menggagalkan match point lawan sejak skor 17-20 hingga 20-20. Akan tetapi, permainan cepat membuat Chia/Soh bisa memenangi dua poin terakhir dengan cepat.
“Sayangnya, kami kalah. Kecewa juga, padahal setelah ketinggalan jauh, kami bisa menyamakan kedudukan 20-20. Tetapi, di posisi itu, lawan bermain lebih nekat dan mendapat dua poin kemenangan,” tutur Daniel.
Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Herry Iman Pierngadi menilai, meski kalah, penampilan Leo/Daniel melawan Chia/Soh baik. “Dari sisi kemampuan teknik, bisa dikatakan seimbang. Hanya saja, dua poin terakhir lawan didapat karena kesalahan Leo/Daniel dalam mengarahkan pukulan. Namun, perjuangan mereka tetap luar biasa,” tutur Herry.
Leo/Daniel menjadi satu-satunya dari enam wakil ganda putra Indonesia yang bisa melewati babak kedua. Ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, bahkan, tersingkir dalam dua turnamen terakhir. Sebelum kalah di Singapura, mereka juga tersingkir pada laga awal Malaysia Masters. Diceritakan Herry, cedera keduanya mengganggu performa juara All England itu.
Performa pemain senior, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menurun. Adapun dua pasangan pelapis, yaitu Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, belum konsisten saat berhadapan dengan pemain top dunia.
“Masalah ini memang harus dipikirkan dengan matang. Pengaturan pengiriman pemain ke berbagai turnamen juga harus ditinjau dan dimatangkan lagi. Harus dilihat bagaimana situasi dan kepentingan dari setiap pasangan,” tutur Herry yang juga berharap performa mereka bisa membaik pada Indonesia Terbuka, 13-18 Juni.