Tantangan Turnamen Level Tinggi Bagi Gregoria Mariska Tunjung
Mendapat hasil baik pada turnamen BWF World Tour Super 300 dan 500 sejak Maret, Gregoria Mariska Tunjung menguji kembali kemampuannya dalam turnamen bulu tangkis level tinggi. Dia memenangi babak awal Singapura Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
SINGAPURA, RABU-Setelah menjuarai turnamen Spanyol Masters BWF World Tour Super 300 dan menjadi finalis Malaysia Masters Super 500, kemajuan performa Gregoria Mariska Tunjung diuji dalam turnamen lebih tinggi pada dua pekan ini. Ujian pertama dilewati dengan memenangi babak pertama turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka Super 750.
Pada pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Rabu (7/6/2023), Gregoria mengalahkan pemain Amerika Serikat, Zhang Beiwen, dengan skor 21-11, 17-21, 21-16. Pada laga yang berlangsung di Lapangan 1, dengan posisi di tengah di antara tiga lapangan, kedua pemain berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan, terutama dengan hembusan angin.
Seperti diceritakan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi saat latihan di tempat pertandingan sebelum dimulainya turnamen, pemain harus menerapkan strategi yang tepat karena hembusan angin cukup terasa. Hembusan angin di Lapangan 1, kata Herry, berbeda dengan dua lapangan di sebelahnya. “Jadi, atlet harus tahu cara beradaptasi dengan arah dan kecepatan angin,” kata Herry.
Pada pertemuan Gregoria dan Zhang, Zhang kesulitan mengontrol laju dan arah kok, terutama yang diarahkan Gregoria ke dekat garis pada gim pertama. Zhang pun beberapa kali salah melakukan penilaian jatuhnya kok.
Pada gim kedua, giliran Gregoria yang bermain lebih hati-hati. Angin yang mengarah ke area lapangannya, membuat Gregoria sulit mengontrol permainan. Setelah mendapat kesempatan beradaptasi pada dua gim, Gregoria dan Zhang akhirnya beradu taktik pada gim penentuan. Zhang hanya unggul pada awal gim, setelah itu Gregoria unggul hingga memenangi pertandingan.
Penampilan saya hari ini belum terlalu maksimal. Saya banyak membuat kesalahan dan masih banyak yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya.
“Penampilan saya hari ini belum terlalu maksimal. Saya banyak membuat kesalahan dan masih banyak yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya,” kata Gregoria.
Pada babak kedua, performa Gregoria yang berkembang pada tahun ini akan diuji Tai Tzu Ying (Taiwan). Gregoria selalu kalah dalam tujuh pertemuan dengan pemain ranking ketiga dunia itu, tetapi mereka tak pernah bertemu sejak babak kedua Thailand Terbuka, Januari 2021.
“Melawan Tai Tzu Ying pada babak kedua menjadi kebanggan bagi saya karena dia konsisten menduduki ranking atas dunia. Selain itu, dia juga idola saya. Dia punya banyak pengalaman dan memiliki teknik yang bagus. Saya akan tampil semaksimal mungkin,” tutur Gregoria.
Pemain berusia 23 tahun itu kembali bersaing pada turnamen level tinggi dengan tampil di Singapura Terbuka. Gregoria tiba di Australia Terbuka 2022 setelah meraih gelar pertama turnamen BWF World Tour, yaitu dari Spanyol Masters, dan tampil di final pada turnamen berikutnya, Malaysia Masters. Singapura Terbuka pun menjadi turnamen berlevel lebin tinggi pertama yang diikuti sejak dia mencapai perempat final All England Super 1000, pada Maret.
Kemenangan pada babak pertama yang berlangsung Rabu, juga, didapat Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) 21-18, 21-19. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, juga, mengalahkan pasangan Taiwan, yaitu Su Ching Heng/Ye Hong Wei, 21-5, 21-16, hanya dalam waktu 22 menit.
Selain Bagas/Fikri dan Kevin/Marcus, Indonesia diwakili Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang akan bertanding Rabu sore. Adapun ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dari Ben Lane/Sean Vendy pada babak pertama, Selasa.
Sementara, dalam persaingan sesama ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengalahkan senior mereka, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti 21-17, 19-21, 21-16.
“Alhamdulillaah, kami bisa main baik dan diberi kemenangan. Mungkin dalam pertandingan tadi kami lebih siap saja. Meski senang, saya juga merasa sedih karena harus bertemu pemain senior di babak pertama. Tapi ini kompetisi, jadi harus tampil sebaik mungkin pada setiap pertandingan,” tutur Rinov yang meraih kemenangan ketiga dari tiga pertemuan dengan Praveen/Melati.
Pada babak kedua, Rinov/Pitha akan berhadapan dengan unggulan kedua, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) yang selalu menang dalam empat pertemuan. Sementara, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati akan menjalani babak pertama melawan unggulan ketujuh, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia).