Apriyani/Fadia Kalah Melawan Diri Sendiri di Thailand Terbuka
Keinginan menang yang menggebu-gebu menjadi bumerang bagi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Keinginan itu membuat mereka bertanding tidak tenang hingga kalah pada babak kedua turnamen Thailand Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
—
Ganda putri terbaik Indonesia itu kalah pada babak kedua Thailand Terbuka BWF World Tour Super 500 saat menghadapi Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang). Bermain di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand, Kamis (1/6/2023), Apriyani/Fadia kalah dari ganda putri nomor enam Jepang itu dengan skor 12-21, 13-21.
Hasil laga ini lebih buruk dibandingkan ketika mereka kalah pada perempat final turnamen berlevel sama sepekan sebelumnya, Malaysia Masters. Tak hanya itu, performa ketika berhadapan dengan Iwanaga/Nakanishi jauh di bawah kemampuan terbaik ganda Indonesia peringkat keempat dunia tersebut.
Pergerakan Apriyani dan Fadia yang lambat saat melakukan rotasi membuat lawan dengan mudah menempatkan kok ke area lapangan kosong. Serangan Apriyani/Fadia juga tidak mematikan sehingga Iwanaga/Nakanishi bisa memanfaatkannya menjadi serangan balik.
”Hari ini, kami bermain melawan diri sendiri dan tidak bisa keluar dari tekanan itu. Pada akhirnya, kami tidak bisa mengeluarkan performa dengan baik. Mainnya bingung mau bagaimana” tutur Apriyani.
Fadia bercerita, tekanan itu dirasakan karena mereka sangat menggebu-gebu ingin memenangi pertandingan. Apalagi, mereka ingin memperbaiki hasil ketika kalah pada perempat final Malaysia Masters. ”Keinginan untuk menang jadi tidak bisa dikontrol. Jadinya, kami bermain kurang tenang,” kata Fadia.
Thailand Terbuka sebenarnya menjadi kesempatan Apriyani/Fadia untuk mendapatkan poin ranking sebanyak mungkin pada masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Oleh karena tidak mengikuti Thailand Terbuka 2022, mereka tak memiliki poin yang harus dipertahankan.
Hasil Apriyani/Fadia, yang diikuti kekalahan Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari, membuat Indonesia kehabisan wakil ganda putri di Thailand.
Setahun lalu, mereka mengikuti SEA Games Vietnam 2021, yang penyelenggaraannya mundur setahun karena pandemi Covid-19 dan digelar bersamaan dengan Thailand Terbuka. Dalam debut sebagai pasangan saat itu, Apriyani/Fadia mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.
Kelemahan yang muncul ketika tampil di Thailand Terbuka sepatutnya menjadi bahan perhatian Apriyani/Fadia mengingat rangkaian turnamen di Asia masih menyisakan dua turnamen dengan level lebih tinggi, yaitu Singapura Terbuka Super 750 dan Indonesia Terbuka Super 1000 dalam dua pekan mendatang. Apriyani/Fadia memiliki tanggung jawab mempertahankan poin ranking juara dari Singapura Terbuka yang masih berlevel Super 500 pada 2022.
Hasil Apriyani/Fadia, yang diikuti kekalahan Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari, membuat Indonesia kehabisan wakil ganda putri di Thailand. Ribka/Lanny kalah dari unggulan teratas asal Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, 18-21, 9-21.
Misi Bagas/Fikri
Setelah menyingkirkan unggulan teratas, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, mengemban misi membalas kekalahan dari Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan). Dalam laga perempat final yang akan berlangsung pada Jumat, Bagas/Fikri memiliki kesempatan membalas kekalahan pada perempat final Perancis Terbuka 2022.
Mereka memiliki kesempatan itu karena tiba di Bangkok dalam kondisi bugar setelah absen pada Malaysia Masters. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang membawa mereka pada kemenangan pertama atas Rankireddy/Shetty setelah selalu kalah pada tiga pertemuan lain. Bagas/Fikri menang 24-26, 21-11, 21-17 pada babak kedua.
Bagas/Fikri menjadi salah satu dari tiga ganda putra Indonesia yang akan tampil pada perempat final. Dua pasangan lainnya adalah Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Adapun Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kalah dengan skor tipis dari pasangan China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang, 21-16, 7-21, 21-23.