Tiga tim di tubir degradasi, Everton, Leicester City, dan Leeds United, akan menjalani laga hidup mati demi bisa bertahan. Leeds dan Leicester kurang diuntungkan karena nasibnya bergantung pada hasil laga Everton
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
AFP/GLYN KIRK
Gelandang Everton, Dwight McNeil (Tengah) melakukan selebrasi dengan rekan setimnya setelah mencetak gol keempat saat melawan Brighton. Selain McNeil yang mencetak 2 gol, gol kemenangan Everton dicetak oleh Abdoulaye Doucoure (2 gol) dan gol bunuh diri kiper Brighton, Jason Steele.
LIVERPOOL, SABTU – Pekan pamungkas Liga Inggris seakan jadi neraka bagi tiga tim di tubir degradasi, Everton, Leicester City, dan , Leeds United. Di pekan ke-38 atau terakhir itulah nasib ketiga tim tersebut bakal ditentukan, bertahan di Liga Inggris atau tertelan pusaran degradasi. Hanya satu tim yang akan bertahan dan Everton diuntungkan lantaran menggenggam nasib di tangan sendiri kala menjamu Bournemouth di Stadion Goodison Park, Minggu (28/5/2023) pukul 22.30 WIB.
Nasib berbeda dialami Leicester dan Leeds yang tidak serta merta bisa bertahan di Liga Inggris kendati meraih kemenangan atas lawan-lawannya. Kedua tim itu tetap harus menanti hasil laga Everton dan Bournemouth. Itu karena Everton saat ini unggul dua poin di atas Leicester dan Leeds. Satu tim yang sudah dipastikan terdegradasi adalah Southampton. Maka, Everton, Leeds, dan Leicester bertarung memperebutkan satu tiket untuk bertahan di Liga Inggris.
Leeds dijadwalkan menjamu Tottenham Hotspur, sedangan Leicester ditantang West Ham United. Apabila Everton mampu mengatasi Bournemouth maka apapun hasil yang diraih Leeds dan Leicester sudah tidak ada artinya lagi. Sedangkan jika Everton bermain imbang, Leeds dan Leicester masih bisa selamat bila menang tapi dengan syarat harus mempunyai selisih gol yang lebih baik. Saat ini, dari ketiga tim itu hanya Leicester yang memiliki selisih gol lebih baik, yaitu -18, disusul Everton (-24) dan Leeds (-27).
Manajer Everton, Sean Dyche, mengungkapkan, tuntutan agar tidak terdegradasi untuk yang pertama sejak 1951 telah memberikan tekanan tersendiri bagi para pemainnya. Kondisi tersebut cukup mengganggu fokus para pemain. Maka, ia menegaskan kepada para pemain agar bisa mengatasi situasi itu, termasuk memperagakan permainan keras melawan Bournemouth bila diperlukan.
AFP/DARREN STAPLES
Bek tengah Leicester City, Johnny Evans, menahan pergerakan penyerang sayap Liverpool, Luis Diaz, pada laga Liga Inggris pekan ke-36, Selasa (16/5/2023) WIB, di Stadion King Power. Leicester menelan kekalahan ke-22 di musim ini.
“Kami ingin para pemain fokus pada pertandingan. Ini tidak semudah kedengarannya, tetapi itulah idenya. Fokus pada apa yang terjadi di lapangan dan jangan khawatir tentang semua kebisingan,” kata Dyche, dikutip dari laman resmi Everton, Sabtu (27/5/2023).
Meski bertindak sebagai tuan rumah, hal itu tidak serta merta menguntungkan Everton. Justru The Toffes punya catatan kurang bagus saat bermain di kandang. Mereka hanya pernah satu kali mencetak lebih dari satu gol saat bermain di markas sendiri musim ini. Selain itu, Bournemouth bisa menjadi batu sandungan karena tidak pernah kalah dalam empat pertemuan sebelumnya melawan Everton. Dalam empat pertemuan sebelumnya, Everton selalu kalah.
Apalagi Everton dipastikan kehilangan penyerang Dominic Calvert-Lewin akibat mengalami cedera ketika bermain imbang 1-1 melawan Wolverhampton Wanderers pekan lalu. Selain Calvert-Lewin, Everton memang masih memiliki penyerang lainnya seperti Neal Maupay dan Ellis Simms. Namun, di antara mereka bertiga, hanya Calvert-Lewin yang punya jam terbang tinggi dalam menjalankan peran sebagai target man.
Melihat situasi yang ada, Dyche kemungkinan besar akan menempatkan pemain sayap kiri, Demarai Gray, sebagai penyerang palsu (false nine). Gray bakal didukung tiga pemain di belakangnya. Dwight McNeil dan Alex Iwobi berposisi lebih melebar, sedangkan Abdoulaye Doucoure berperan sebagai penyerang lubang (second striker). Dengan kekuatan seadanya, Everton berharap masih bisa memelihara kans untuk bertahan di Liga Inggris.
Kami ingin para pemain fokus pada pertandingan. Ini tidak semudah kedengarannya, tetapi itulah idenya.
AFP/DARREN STAPLES
Ekspresi Manajer Everton Sean Dyche saa mendampingi timnya menghadapi Leicester City pada laga Liga Inggris di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Selasa (2/5/2023) dini hari waktu Indonesia. Laga itu berakhir imbang, 2-2.
Hal lain yang bisa merawat harapan itu di tengah situasi tiadanya penyerang murni adalah kemampuan para bek Everton untuk mencetak gol. Menurut pengamat sepak bola Sky Sports, Jamie Carragher, Everton memiliki sejumlah pemain belakang yang piawai mengonversi peluang menjadi gol. James Tarowski dan Yerry Mina adalah pemain belakang Everton yang kerap memecah kebuntuan tim dari kelihaian memanfaatkan peluang. Mina bahkan menjadi penyelamat Everton di menit-menit akhir saat nyaris kalah dari Wolves pada laga sebelumnya.
Berharap keajaiban
Sementara itu Leeds dihadapkan pada tugas berat untuk mengatasi Spurs di Stadion Elland Road. Meski kerap tampil inkonsisten musim ini, Spurs saat ini termasuk tim 10 besar dan mengalahkan mereka bukanlah hal mudah. Apalagi Leeds butuh kemenangan dengan selisih lebih dari tiga gol dan pada saat yang bersamaan berharap keajaiban agar Leicester kalah dari West Ham dan Everton gagal menaklukkan Bournemouth.
Untuk menghadapi laga berat nanti, Manajer Leeds, Sam Allardyce, benar-benar serius mempersiapkan para pemainnya. Mereka telah berlatih selama tiga hari terakhir jelang laga. Allardyce bahkan turut membawa legenda klub seperti Gordon Strachan, Eddie Gray, dan Gary McAllister untuk berbicara dengan para pemain. Dengan kehadiran para legenda klub, diharapkan mereka memiliki semangat juang dan motivasi tinggi untuk menghindarkan tim dari jerat degradasi.
Pemain Bournemouth Adam Smith (kiri) berebut bola dengan pemain Leeds United Marc Roca (kanan) pada laga Liga Inggris di Stadion Vitality, Bournemouth, 30 April 2023.
“Satu-satunya fokus para pemain saat ini adalah memenangkan pertandingan. Mereka tidak bisa melakukan lebih dari itu,” kata Allardyce, dikutip dari BBC Sport. Menurut Allardyce, bermain di hadapan pendukung sendiri juga tidak menjamin pemainnya bisa fokus karena penonton pasti akan memantau jalannya laga dua pesaing Leeds dalam berebut tiket bertahan di Liga Inggris.
Di sisi lain, Leicester akan berusaha mati-matian merebut kemenangan atas West Ham. Leicester bisa sedikit tersenyum karena West Ham belum pernah menang dalam tiga pertandingan tandang sebelumnya. Catatan inilah yang akan jadi modal para pemain Leicester untuk tetap bersemangat menghadapi West Ham.
Kapten Leicester, Jonny Evans, mengatakan, laga nanti sangat menegangkan bagi timnya. Namun, mereka tetap berusaha fokus untuk meraih kemenangan tanpa terpengaruh dengan hasil pertandingan lain di tengah laga melawan West Ham.
“Saya yakin akan ada banyak skenario berbeda yang dapat muncul selama 90 menit. Jadi kami harus mempersiapkan diri dengan baik dan tahu bagaimana kami akan mendekati pertandingan saat kami bersiap menghadapinya,” kata Evans di laman resmi klub.