Carlos Sainz menyalakan sinyal kekuatan Ferrari untuk memenangi balapan Formula 1 seri Monaco dengan memuncaki sesi latihan pertama. Potensi kompetitif juga ditunjukan oleh pebalap Aston Martin Fernando Alonso.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AP/LUCA BRUNO
Pebalap Ferrari Carlos Sainz mengemudikan mobilnya pada sesi latihan pertama Grand Prix Formula 1 Monako, Jumat (26/5/2023). Sainz mencatat waktu tercepat pada sesi latihan pertama ini.
MONTE CARLO, JUMAT – Sesi latihan pertama Formula 1 seri Monaco ditutup dengan bendera merah menyusul kecelakaan parah yang dialami oleh pebalap Williams Alex Albon. Kondisi ini menutup peluang para pebalap untuk melakukan simulasi time attack maupun menyelesaikan pencarian setelan mobil, khususnya bagi para pebalap Mercedes dan Red Bull. Adapun pebalap Ferrari Carlos Sainz menjalani sesi itu dengan relatif mulus dan mencatat waktu lap tercepat, 1 menit 13,372 detik.
Sainz unggul 0,338 detik dari pebalap Aston Martin Fernando Alonso di posisi kedua, serta pebalap Mercedes Lewis Hamilton dengan 0,663 detik. Pebalap Red Bull Sergio Perez di posisi keempat, disusul oleh rekan setim Sainz, Charles Leclerc, serta rekan setim Perez, Max Verstappen di posisi kelima dan keenam.
Hasil sesi latihan pertama ini menguatkan potensi Ferrari untuk meraih kemenangan pertama musim ini. Peluang menang terbuka di Monaco, karena kekuatan mobil Red Bull RB19 melandai di trek yang sempit, berkelok-kelok, dan banyak tikungan lambat ini. Sebaliknya, mobil Ferrari SF-23 lebih sesuai dengan karakter trek jalan raya di kota kelahiran Lecrerc itu.
Hasil sesi latihan ini memang belum menjadi gambaran nyata persaingan yang akan terjadi saat perebutan pole position dalam sesi kualifikasi pada Sabtu, serta balapan pada Minggu. Namun, sepanjang sesi, para pebalap Ferrari tidak mengeluhkan sesuatu yang fundamental.
AFP/JEFF PACHOUD
Pebalap Red Bull Max Verstappen menjalani sesi sesi latihan pertama Grand Prix Formula 1 Monako, Jumat (26/5/2023).
Sementara itu, para pebalap Mercedes dan Red Bull mengeluhkan setelan mobil yang membuat mereka sulit mencetak pace kompetitif. Juara bertahan Formula 1, Verstappen, sejak keluar dari garasi sudah mengeluhkan kopling yang membuat mobil sulit dikendarai.
"Kopling hampir mustahil untuk keluar dari pit," ujar Verstappen melalui radio tim.
Dia kemudian mengeluhkan setelan mobil, sehingga suspensi mentok ke jarak main terbawah. "Bagian belakang mobil sangat mentok, sulit untuk dikendarai," ungkap Verstappen.
Hamilton pun mengalami kendala dengan ban belakang yang terlalu panas saat menggunakan ban kompon keras, sehingga daya cengkeram minim. Rekan setimnya di Mercedes, George Russell pun mengalami masalah yang mirip, dengan ban belakang tergelincir di tikungan tiga dan empat. Russell mengakhiri FP1 di posisi ke-15, terpaut 1,694 detik dari Sainz.
AFP/JEFF PACHOUD
Marshal balapan berdiri di sisi lintasan saat pebalap Mercedes Lewis Hamilton melintas pada sesi latihan pertama Grand Prix Formula 1 Monako, Jumat (26/5/2023).
Kondisi ini membuka peluang para pebalap Ferrari dan Aston Martin, untuk lebih solid dalam sesi latihan kedua yang krusial untuk simulasi balapan dan time attack. Alonso yang mengawali akhir pekan ini dengan mulus, mengakui lawan terberat kali ini adalah Ferrari. Namun, pebalap veteran itu juga tidak menutup peluang dirinya meraih kemenangan pertama setelah seri Spanyol 2013.
"Menurut saya Ferrari luar biasa di Baku dan kita bisa melihat akhir pekan lainn yang sangat bagus bagi mereka di sini," ungkap Alonso.
Saya tidak terlalu percaya dengan keberuntungan. Tetapi, benar bahwa ketika anda melihat catatan, itu tidak selalu mudah saat hari balapan.
"Tetapi kemudian, jika saya mengatakan kepada anda bahwa saya datang ke sini tidak memikirkan bahwa saya bisa memenangi balapan, saya akan berbohong kepada anda, karena ini merupakan kesempatan sekali saja," tegas pebalap berusia 41 tahun itu.
"Kita tahu, Monako, Singapura, adalah sirkuit balap yang spesifik. Anda perlu meraih kepercayaan diri dalam latihan bebas, berada lebih dekat dan semakin dekat dengan tembok," tegas Alonso, yang telah meraih 32 kemenangan dari 102 podium di ajang Formula 1.
AP/LUCA BRUNO
Penggemar Formula 1 membentangkan spanduk dukungan untuk pebalap Ferrari kelahiran Monako, Charles Leclerc, dari balkon apartemen mereka saat berlangsungnya sesi latihan pertama Grand Prix Formula 1 Monako, Jumat (26/5/2023).
Balapan akhir pekan ini juga bisa menjadi momen istimewa bagi Leclerc, jika menang di kota kelahirannya. Sirkuit jalan raya itu sangat dia kenal, karena selalu dia lewati saat berangkat sekolah. Namun, dalam balapan F1, dia selalu mengalami nasib buruk sehingga kehilangan peluang menang atau podium.
Saat dia membela Sauber (sekarang bernama Alfa Romeo) hingga kini di Ferrari, dia mengalami kendala kerusakan rem, kecelakaan saat kualifikasi yang menyebabkan dia tidak bisa start balapan pada Minggu, padahal meraih pole position. Leclerc sudah dua kali meraih posisi start terdepan di Monaco, tetapi belum sekalipun naik podium di sana.
"Saya tidak terlalu percaya dengan keberuntungan. Tetapi, benar bahwa ketika anda melihat catatan, itu tidak selalu mudah saat hari balapan. Tetapi Sabtu biasanya bagus. Saya berharap kami bisa mengulang performa bagus Sabtu ini dengan Minggu yang lebih baik kali ini," ujar Leclerc.
Terkait potensi meraih kemenangan, Leclerc menilai, persaingan akan ketat dengan Aston Martin. Dia juga tidak menghapus Red Bull dari persaingan, karena mobil mereka sangat kompetitif dan memenangi lima balapan yang telah berlangsung.
"Red Bull tetap merupakan tim untuk dikalahkan. Dengan putaran istimewa mungkin kami bisa mengalahkan mereka dalam kualifikasi. Dalam balapan mereka luar biasa cepat, tetapi sekali lagi di trek seperti ini mendahului sangat sulit," kata Leclerc.
Dia menambahkan, bukan hanya Red Bull yang cepat, Aston Martin dan Mercedes akan berada dalam persaingan. “Mercedes datang dengan mobil yang terlihat sangat berbeda, saya sangat penasaran melihat bagaimana performa mobil itu, dan kemudian kami perlu melihat di mana kami berada dan apa yang mungkin," kata Leclerc.