Para pebalap Red Bull akan berjuang lebih keras dalam balapan Formula 1 di Monako, akhir pekan ini. Trek yang sempit dan berkelok-kelok dengan tikungan lambat akan sedikit menyurutkan kekuatan mobil RB19.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AFP/ANDREJ ISAKOVIC
Pebalap Ferrari asal Monako, Charles Leclerc, mengikuti konferensi pers menjelang balapan di Monako, Kamis (25/5/2023).
MONTE CARLO, JUMAT - Sirkuit jalan raya Monako menjadi trek terbaik bagi Ferrari, Mercedes, dan Aston Martin, untuk memutus dominasi Red Bull yang memenangi semua balapan Formula 1 musim ini. Dalam lima balapan terakhir, Max Verstappen dan Sergio Perez bergantian finis terdepan, berbekal mobil RB19 yang stabil di tikungan-tikungan cepat serta trek lurus saat tancap gas.
Namun, kekuatan RB19 itu akan melandai di Monako yang berkelok-kelok dengan tikungan-tikungan lambat serta trek sempit yang menyulitkan manuver mendahului. Kondisi ini membuka peluang Ferrari, Aston Martin, serta Mercedes untuk memutus dominasi para pebalap Red Bull.
Peluang terbesar dimiliki oleh Ferrari yang memiliki kekuatan besar dalam waktu satu putaran. Keunggulan mobil SF-23 itu ditunjukan oleh Charles Leclerc yang meraih pole position untuk balapan sprint dan balapan utama di Baku, Azerbaijan. Kemampuan Leclerc mengoptimalkan potensi mobil Ferrari itu, berpotensi besar menjadi penentu hasil balapan di jalanan Monte Carlo dan La Condamine, Minggu (28/5/2023).
Verstappen, yang musim ini telah menang tiga kali, menilai kelemahan RB19 dalam waktu satu putaran berpotensi menyulitkan dirinya untuk meraih kemenangan akhir pekan ini. Namun, juara Formula 1 2021 dan 2022 itu akan berjuang menemukan setelan mobil terbaik untuk mendapatkan performa maksimal.
AFP/WILLIAM WEST
Pebalap Red Bull, Max Verstappen, memacu mobilnya pada sesi latihan Formula 1 seri Australoa, 31 Maret 2023.
"Saya pikir ini akan menjadi sedikit lebih sulit serta ketat, tetapi kami masih memiliki mobil yang bagus. Tim hanya perlu berusaha mengekstrak yang terbaik dari mobil," ungkap Verstappen kepada Motorsport.
"Kami tahu bahwa dalam satu putaran biasanya itu bukan titik terkuat kami. Tetapi, apapun itu, kami masih bisa meraih beberapa pole position tahun ini. Jadi, semuanya masih mungkin. Di Monako ini selalu bisa terjadi kejutan," lanjut pebalap asal Belanda itu.
Verstappen menilai, potensi kesulitan di Monaco bukan hanya karena karakter mobil, tetapi juga karakter sirkuit yang sulit untuk mendahului.
"Ini bukan hanya mobil, ini juga karena tata sirkuit. Tikungan-tikungannya sangat sempit, sangat lambat. Anda kadang perlu banyak perubahan pada perilaku mobil dibandingkan dengan trek-trek normal dan juga cara Anda mengemudikan mobil. Kadang mobil Anda bekerja sempurna untuk kondisi seperti ini dan kadang ini mungkin tidak ideal," ujar Verstappen.
AFP/GIUSEPPE CACACE
Pebalap Red Bull, Sergio Perez (kiri), merayakan kemenangannya di Formula 1 seri Azerbaijan, 30 April 2023. Rekan setimnya, Max Verstappen (kanan), finis kedua.
Monako menyuguhkan tantangan besar, bukan hanya bagi para pebalap Red Bull. Tingkat kesulitan trek legendaris ini menuntut semua pebalap tidak kehilangan fokus sedetik pun karena trek yang sempit. Pembatas sirkuit sangat dekat dengan trek sehingga menuntut akurasi manuver. Kondisi itu bisa menentukan hasil kualifikasi karena sering kali kecelakaan menghentikan perebutan pole position lebih awal.
"Kami pasti tahu bahwa ini bukah sirkuit terkuat kami. Kami tahu bahwa kami akan sedikit kesulitan untuk menunjukan kekuatan kami," ujar Perez dikutip Crash.
"Menurut saya, pada Sabtu, Anda benar-benar memerlukan pemanasan yang bagus pada ban-ban. Itu sudah pasti menjadi kunci di sini. Bisa dikatakan ini bukan sirkuit terkuat kami, tetapi kita lihat saja, ini masih Monako dan apa pun bisa terjadi," ujar pebalap asal Meksiko itu kemudian.
Terkait potensi para pebalap yang akan kuat di Monako, Perez menilai, para pebalap Ferrari dan Aston Martin memiliki potensi besar. Leclerc dan rekan setimnya di Ferrari, Carlos Sainz Junior, memiliki mobil yang sangat cepat untuk satu putaran. Demikian juga Fernando Alonso yang musim ini bersinar bersama Aston Martin.
AFP/MARTIN KEEP
Pebalap Aston Martin, Fernando Alonso, mengikuti latihan bebas Formula 1 seri Australia, 31 Maret 2023.
"Fernando, para pebalap Ferrari, saya menduga mereka akan cukup kuat seperti saat mereka di Baku dan juga Mercedes bisa berada dalam persaingan," ujar Perez.
Paket baru Mercedes
Kekuatan Mercedes musim ini memang belum berubah banyak dibandingkan musim lalu. Akan tetapi, akhir pekan ini, tim pabrikan asal Jerman itu akan menggunakan paket peningkatan performa. Mercedes akhirnya meninggalkan konsep zero side pod. Perubahan aerodinamika itu diharapkan bisa meningkatkan daya saing W14.
Paket perbaikan performa itu awalnya akan dipakai di Imola, pekan lalu, tetapi balapan dibatalkan karena banjir besar di area itu.
"Pakat perbaikan akan sulit dilihat bagaimana itu berfungsi di trek seperti ini, tetapi saya berharap itu bisa menempatkan kami sedikit lebih dekat dengan para pebalap ini. Saya tidak berpikir kami akan bisa bersaing untuk menang, tetapi semoga kami akan bisa lebih bersaing," ungkap Lewis Hamilton dalam konferensi pers.
AP/SCOTT BARBOUR
Ekspresi pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, saat mengikuti sesi konferensi pers seusai meraih peringkat ketiga dalam kualifikasi balapan Formula 1 seri Australia di Sirkuit Melbourne Park, Sabtu (1/4/2023).
Juara dunia tujuh kali Formula 1 itu memuji kerja keras tim di pabrik yang berusaha menemukan solusi perbaikan performa W14. Perjuangan itu kini mulai menunjukan hasil. Tim memiliki acuan arah pengembangan mobil. Sebelumnya, Hamilton menilai, tim sempat kehilangan arah.
"Saya merasa sekarang tim memiliki bintang utara. Mereka tahu pasti kita perlu menuju ke arah mana dan bagaimana mencapai ke sana. Jumlah pekerjaan yang telah dilakukan luar biasa dan saya sangat, sangat bersyukur," ungkap Hamilton.
"Saya sangat bersemangat untuk masuk ke mobil dan merasakan perubahan-perubahan itu. Semoga itu menempatkan kami di jalur yang tepat untuk melangkah maju dan berusaha serta mengejar para pebalap di depan," ujar Hamilton.