Pekan Depan, Persiapan World Beach Games 2023 Memasuki Tahap Baru
Di sela Rapat Anggota Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Menpora mengutarakan persiapan World Beach Games 2023. Persiapan ajang kelas dunia itu baru bisa berjalan jika anggarannya telah ditetapkan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memastikan persiapan penyelenggaraan Pesta Olahraga Pantai Dunia (World Beach Games) di Bali pada 5-12 Agustus 2023 akan memasuki tahap baru pada pekan depan. Pemerintah dan Komite Olimpiade Indonesia akan menyepakati bersama anggaran untuk mendanai gelaran tersebut.
Menpora mengatakan, pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan WBG edisi kedua tersebut. Dukungan itu, antara lain, akan diberikan dengan melancarkan persiapan melalui pembahasan soal anggaran bersama berbagai pihak.
”Soal anggaran, kami sedang duduk bersama untuk memastikan kesanggupan pelaksanaan WBG dari sisi pemerintah. Kami juga akan kolaborasi dengan swasta serta BUMN. Harapannya, minggu depan sudah ada kesepakatan anggarannya,” kata Dito di sela-sela Rapat Anggota Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Dalam kesempatan serupa, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari juga mengatakan bahwa diskusi terkait anggaran masih berlanjut. Lantaran diskusi terus bergulir, maka belum ada kejelasan soal waktu penetapan anggaran dan pencairan dana WBG.
Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan agar anggarannya segera ditetapkan dan dananya segera cair. Sebab, pesta olahraga multicabang itu bisa terlaksana jika sudah ada anggarannya.
”Meski begitu, sementara anggaran masih terus dikaji dengan Kemenpora dan panitia, persiapan WBG terus berjalan. WBG bisa jalan kalau ada anggarannya. Sampai hari ini, kami belum terima anggaran dan kami terus kerja sama dengan Kemenpora supaya anggarannya bisa cepat cair,” ujar Okto.
Sebelumnya, persiapan WBG ditunjukkan dengan pelaksanaan pertemuan teknis delegasi federasi cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada ajang tersebut. KOI bersama Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) juga sudah memeriksa lokasi-lokasi di Bali yang berpotensi digunakan sebagai arena pertandingan selama World Beach Games 2023.
Pelaksanaan WBG di Bali direncanakan akan mempertandingkan 14 cabang olahraga (cabor). Sebanyak 10 cabor bersifat wajib atau mandatori dan empat lainnya bersifat tambahan. Cabor wajib meliputi aquathlon, sepak bola pantai, voli pantai 4 x 4, renang perairan terbuka, selancar, polo air pantai, dan karate pantai disiplin kata.
Manajer tim bola voli pantai Indonesia, Slamet Mulyanto, menargetkan tim putra menembus final WBG karena bermain di hadapan publik sendiri. Target itu lebih tinggi dari torehan tim putra yang meraih perunggu pada WBG edisi pertama di Doha, Qatar, 2019.
”Semoga Kementerian Pemuda dan Olahraga bisa segera memfasilitasi pemusatan latihan nasional agar tidak singkat seperti 2019 yang cuma tiga minggu, apalagi voli pantai menjadi penyumbang medali satu-satunya di WBG 2019,” ujar Slamet saat acara penyambutan tim voli Indonesia untuk SEA Games 2023, di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Kongres KOI
Adapun Rapat Anggota Luar Biasa (KLB) menetapkan 66 peserta kongres KOI pada Juni 2023. Sebanyak 33 di antaranya peserta kategori 1 atau federasi dari cabor Olimpiade. Sementara 33 peserta sisanya berasal dari cabang olahraga non-Olimpiade.
Persatuan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) menjadi satu-satunya federasi anggota KOI yang gagal lolos verifikasi. Mereka diberi tenggat lima hari untuk melengkapi syarat administrasi keanggotaan.
”Untuk Perkemi, kendala mereka berkaitan dengan syarat administrasi. Agar bisa memenuhi persyaratan keanggotaan, kan, harus ada federasi internasional yang menaungi mereka. Nah, ini yang kami minta untuk mereka lengkapi. Jika nanti pada saat yang ditetapkan tidak dilengkapi, secara otomatis kehilangan keanggotannya di KOI,” Ketua Tim Verifikasi KOI Jadi Rajagukguk.
Suara dari cabor Olimpiade memiliki bobot tiga angka, sedangkan cabor non-Olimpiade hanya satu angka. Kongres sendiri digelar untuk memilih ketua, wakil ketua, dan anggota komite eksekutif KOI periode 2023-2027.
Sejauh ini, baru Raja Sapta Oktohari yang menyatakan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum KOI. Ketika ditanya terkait upayanya menjaga suara, Okto mengaku lebih fokus pada menjaga pelayanan. Hal itu karena komitmennya adalah melayani anggota cabor KOI.
Adapun kesediaan Okto tak lepas dari dukungan yang diberikan para pengurus federasi olahraga nasional, termasuk Ketua PSSI Erick Thohir. Dukungan untuk Okto juga terlontar dari cabang olahraga lain, di antaranya squash, judo, bola basket, senam, tinju, kriket, handball, hoki, dan akuatik. ”Saya mewakili bola dan basket mendukung Pak Okto,” kata Erick dalam keterangan yang dirilis KOI, 17 Mei 2023.
Sementara Menpora memastikan pemerintah tidak akan mengintervensi pelaksanaan kongres. Namun, Dito mengatakan, ketua umum KOI harus merupakan sosok yang bisa mengayomi seluruh cabang olahraga dan berpikiran jauh ke level internasional.