Promosi wisata Bali jadi alat jitu KOI untuk menarik minat peserta berpartisipasi dalam World Beach Games 2023. Dengan cara itu, 205 negara anggota ANOC berkomitmen ikut WBG dan Sidang Umum ANOC di Bali tahun depan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMITE OLIMPIADE INDONESIA/TETUKO MEDIANTORO
Delegasi Indonesia dalam Sidang Umum Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/10/2022). Promosi potensi wisata Bali menjadi alat jitu Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menarik minat peserta berpartisipasi dalam World Beach Games (WBG) 2023. Dengan cara itu, 205 negara anggota ANOC berkomitmen untuk mengikuti WBG dan Sidang Umum ANOC di Pulau Dewata, 5-15 Agustus tahun depan.
JAKARTA, KOMPAS — Promosi potensi wisata Bali menjadi alat jitu Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menarik minat peserta berpartisipasi dalam World Beach Games (WBG) 2023. Dengan cara itu, 205 negara anggota Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) berkomitmen untuk mengikuti WBG dan Sidang Umum ANOC di Pulau Dewata, 5-15 Agustus tahun depan.
Kami pastikan Agustus tahun depan ada 205 negara yang akan datang berpartisipasi dalam WBG dan ANOC General Assembly (Sidang Umum) di Bali. Itu akan menjadi kegiatan olahraga terbesar yang pernah ada di Indonesia.
”Kami pastikan Agustus tahun depan ada 205 negara yang akan datang berpartisipasi dalam WBG dan ANOC General Assembly (Sidang Umum) di Bali. Itu akan menjadi kegiatan olahraga terbesar yang pernah ada di Indonesia,” ujar Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers daring, Kamis (20/10/2022), seusai mengikuti Sidang Umum ANOC ke-26 di Seoul, Korea Selatan, 19-20 Oktober.
Okto mengatakan, semula ada beberapa negara Afrika yang mengeluhkan jadwal WBG 2023 di Bali, 5-12 Agustus, bertabrakan dengan African Games 2023. Sejumlah federasi olahraga internasional pun mengeluh karena WBG bersamaan dengan kejuaraan dunia. KOI tidak bisa mengubah jadwal, terutama memajukannya karena berdekatan dengan masa kampanye Pemilihan Umum 2024.
KOMITE OLIMPIADE INDONESIA/TETUKO MEDIANTORO
Tarian kreasi bernama tarian samudera yang ditampilkan dalam Sidang Umum Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/10/2022).
Namun, deusai KOI menyuguhkan pertunjukan tari khas Bali di hadapan para peserta sidang, semua peserta terpukau. KOI pun menyajikan materi presentasi mengenai persiapan Bali dan segenap video potensi wisata di Pulau Dewata yang mendapatkan sambutan luar biasa dari para peserta sidang. ”ANOC langsung menyampaikan kepada kami bahwa dinamika yang sempat muncul langsung selesai. Negara-negara Afrika memastikan akan tetap hadir ke WBG dan ANOC General Assembly di Bali tahun depan,” kata Okto.
WBG 2023 adalah WBG edisi kedua yang akan dibuka di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali, 5 Agustus. KOI menyiapkan dua kluster dan dua arena mandiri untuk menyelenggarakan 14 cabang olahraga yang dipertandingkan. Kluster Nusa Dua akan menyelenggarakan delapan cabang, yakni bola tangan pantai, bola voli pantai, gulat pantai, karate pantai, sepak bola pantai, tenis pantai, kite foil/wing foil, dan polo air pantai.
Kluster Jimbaran akan menyelenggarakan empat cabang, yakni akuatlon, airbadminton, rowing pantai, dan renang alam terbuka. Bola basket pantai 3 x 3 bakal dilaksanakan di arena mandiri di Pantai Kuta dan selancar ombak dilaksanakan di arena mandiri di Pantai Canggu.
WBG 2023 akan diikuti sedikitnya oleh 1.584 atlet dari sekitar 100 negara. Panitia menyiapkan hotel-hotel terbaik untuk penginapan para atlet, ofisial, tenaga pendukung, dan para pejabat yang jaraknya lebih kurang 10-20 menit dari arena masing-masing. Dengan begitu, peserta ataupun panitia bisa menjangkau lokasi pertandingan dengan berjalan kaki.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari (kanan kedua) bersama Kepala Seksi Strategi Event Kemenparekraf Rizki Permana (paling kiri), Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora Dwijayanto Saroso Putera (kiri kedua), dan Staf Ahli Bidang Hukum Kemenpora Samsudin (paling kanan) dalam jumpa pers daring, Kamis (20/10/2022), seusai mengikuti Sidang Umum ANOC ke-26 di Seoul, Korea Selatan, 19-20 Oktober.
Itu sesuai dengan konsep WBG 2023 yang mengusung tema ramah lingkungan dengan meminimalisasi produksi karbon dari kendaraan bermotor, meminimalisasi penggunaan kertas dan plastik, serta tidak membangun arena baru yang permanen. Adapun Sidang Umum ANOC 2023 yang menjadi edisi ke-27 akan diselenggarakan di Nusa Dua, 13-15 Agustus.
Standar baru
Okto menuturkan, pihaknya berusaha agar WBG 2023 menjadi standar baru untuk penyelenggaraan WBG edisi-edisi berikutnya. Okto cukup percaya diri karena Indonesia dinilai sudah sangat berpengalaman menyelenggarakan ajang-ajang olahraga kelas dunia, seperti Asian Games/Asian Para Games 2018 dan pertemuan internasional, seperti G20 tahun ini.
Lagi pula, Bali adalah tempat pertama diselenggarakannya Asian Beach Games pada 2008 yang menjadi cikal-bakal WBG di Doha, Qatar, pada 2019. ”WBG 2023 sekaligus menjadi pembukitan Indonesia bahwa kita punya keinginan dan semangat tinggi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan meningkatkan prestasi di Olimpiade,” kata Okto.
Di sela Sidang Umum ANOC ke-26 itu, KOI juga membuka stan untuk mempromosikan WBG 2023 dan menarik minat sponsor. Menurut Okto, pihaknya sudah bertemu dengan beberapa sponsor potensial. Respons calon sponsor itu positif. Hanya saja, KOI tidak mau terburu-buru melakukan kesepakatan. ”Ini masih tahap awal. Kita harus hati-hati dan melakukan perhitungan dengan baik, jangan sampai standar yang kita tawarkan justru terlalu murah,” ujarnya.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Logo World Beach Games 2023 yang ditayangkan dalam jumpa pers daring, Kamis (20/10/2022), seusai Sidang Umum ANOC ke-26 di Seoul, Korea Selatan, 19-20 Oktober. Promosi potensi wisata Bali menjadi alat jitu Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menarik minat peserta berpartisipasi dalam World Beach Games (WBG) 2023. Dengan cara itu, 205 negara anggota Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) berkomitmen untuk mengikuti WBG dan Sidang Umum ANOC di Pulau Dewata, 5-15 Agustus tahun depan.
Dalam mempromosikan WBG 2023, KOI turut menggandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diwakili Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Dwijayanto Saroso Putera dan Staf Ahli Bidang Hukum Samsudin. Ada pula perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, antara lain Kepala Seksi Strategi Event Rizki Permana.
Rizki mengatakan, pihaknya berharap WBG 2023 bisa turut berdampak pada pariwisata nasional saat dan pasca-penyelenggaraannya. Itu menjadi bagian pengembangan wisata olahraga ataupun industri olahraga sesuai dalam kandungan Desain Besar Olahraga Nasional.
”Pesan dari pimpinan, kami siap mendukung dari persiapan hingga pelaksanaan WBG 2023. Kami berharap ajang itu bisa mengharumkan nama Indonesia, sukses sebagai tuan rumah dan sukses prestasi,” ujar Rizki.