Meski senang dengan sambutan meriah dari masyarakat, atlet kontingen SEA Games 2023 mencoba membatasi diri. Hari ini boleh bergembira dan merayakan kemenangan, besok harus sudah berlatih kembali demi target lebih tinggi.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
Habis perjuangan, terbitlah perayaan. Selama tiga jam, pusat kota Jakarta menjadi milik para atlet peraih medali di SEA Games 2023 Kamboja, lengkap dengan arak-arakan penuh nyanyian, sorakan, dan pujian. Itu bak ganjaran manis untuk setiap lelah, kerja keras, dan kemenangan. Perayaan adalah sebuah kebahagiaan, tetapi terlena bukan pilihan. Bergegas kembali bekerja keras untuk meraih prestasi lebih tinggi menjadi keniscayaan.
Jalanan di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta Pusat dipenuhi ratusan orang dengan beragam atribut merah-putih, Jumat (19/5/2023), sedari pukul 07.30. Lokasi itu merupakan titik mula pawai kontingen Indonesia yang sukses meraih 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu di SEA Games 2023.
Warga ingin turut mengarak atlet-atlet penyumbang medali, terutama tim sepak bola U-22. Ketika bus yang mengangkut rombongan ”Garuda Muda” tiba sekitar pukul 08.30, warga mulai memekikkan semangat dan yel-yel. Suara mereka semakin bergema ketika arak-arakan dimulai sekitar 15 menit kemudian.
Tim sepak bola U-22 meraih emas di SEA Games 2023, sama seperti 26 kontingen cabang olahraga lain. Pada klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2023, Indonesia finis pada posisi ketiga. Namun, bagi Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, peringkat Indonesia bukan alasan untuk tidak menggelar perayaan yang bertajuk ”Kirab Juara”.
Dito menuturkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sengaja menginisiasi kirab sebagai bentuk apresiasi untuk kontingen Indonesia yang sukses melebihi target emas 69 emas dari Presiden Joko Widodo. Itu juga bentuk penghargaan untuk beberapa cabang olaharga yang berhasil mencetak sejarah.
Dito menepis anggapan bahwa pawai seluruh kontingen digelar untuk meredakan pro kontra seusai PSSI mengumumkan akan mengadakan kirab khusus tim sepak bola. Dia menuturkan, pihaknya memang sudah merencanakan kegiatan tersebut, terutama setelah Indonesia melampaui target yang ditetapkan. Yang berubah dari rencana itu hanya tidak ada kunjungan ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Presiden berangkat ke Hiroshima, Jepang, lebih awal dari rencana.
”Banyak sejarah tercipta, termasuk di cabang sepak bola yang meraih emas setelah 32 tahun dan bola basket putri yang meraih emas pertama kali. Jadi, momennya dikumpulkan karena dari awal memang kami berencana untuk merayakannya bersamaan,” kata Dito kepada Kompas sebelum memberi sambutan kepada kontingen Indonesia di halaman kantornya.
Sejumlah atlet mengaku senang dengan diadakannya kirab bagi kontingen SEA Games 2023 meski mereka diberi tahu secara mendadak. Atlet pencak silat peraih emas nomor seni tunggal putri, Puspa Arumsari, misalnya, baru diberi informasi soal kirab pada Kamis (18/5/2023) malam. Padahal, dia berencana untuk latihan pada Jumat.
Pesilat 30 tahun ini mengapresiasi antusiasme warga dalam merayakan keberhasilan kontingen Indonesia. Namun, dia bertekad untuk tidak larut dalam euforia lantaran ada target lebih tinggi yang ingin dicapai. Tim pencak silat, kata Puspa, hanya beristirahat sehari setelah kepulangan ke Indonesia pada Kamis (11/5/2023). Mereka langsung berlatih untuk persiapan mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2023 pada akhir tahun.
Setelah euforia ini, harus ingat bahwa kita punya tujuan-tujuan ke depan yang ingin dicapai. Jangan terbuai dengan capaian hari ini atau kemarin karena masih banyak kejuaraan yang levelnya lebih tinggi dari SEA Games.
”Setelah euforia ini, harus ingat bahwa kita punya tujuan-tujuan ke depan yang ingin dicapai. Jangan terbuai dengan capaian hari ini atau kemarin karena masih banyak kejuaraan yang levelnya lebih tinggi dari SEA Games,” ucap Puspa.
Hal serupa disampaikan perenang peraih emas nomor 50 meter gaya punggung putra, I Gede Siman Sudartawa. Dia mengatakan, pawai menjadi momentum bagi para atlet untuk merayakan hasil kerja keras. Namun, perenang asal Bali ini mengatakan, dia tidak mau terlena dan akan kembali fokus berlatih lagi.
”Yang perlu diingat, hari ini kita bergembira, selebrasi boleh saja. Namun, besok sudah harus latihan lagi karena akan ada Asian Games 2022 dalam waktu dekat. Setelah euforia ini, latihan lagi, fokus lagi,” tutur Siman sebelum pawai.
Menurut Siman, pawai juga bisa menjadi sarana untuk memberi tahu masyarakat bahwa ada cabang-cabang olahraga selain sepak bola yang juga berprestasi. Dia pun menyarankan, jika memang akan digelar kirab, para atlet sebaiknya tidak diberi tahu mendadak.
Siman sendiri baru mendapatkan kabar soal akan digelar kirab pada Kamis sore. Padahal, sama seperti Puspa, Siman sudah memiliki jadwal latihan pada Jumat. Hal itu membuat Siman menduga pawai digelar hanya karena keberhasilan tim sepak bola meraih emas.
Dugaan Siman beralasan mengingat selama enam kali keikutsertaannya pada SEA Games sebelumnya, tidak pernah digelar kirab. Bahkan, ketika Siman meraih emas dan Indonesia menjadi juara umum pada SEA Games 2011.
Kesenjangan
Siman sendiri sempat mengikuti pawai sebelum akhirnya memilih pulang. Dia menilai, ada cabang olahraga diperlakukan lebih spesial saat pawai ketimbang cabang lain, kendati sama-sama berjuang meraih medali di SEA Games. Perlakuan khusus itu, misalnya, ditunjukkan sejak acara pembukaan hingga momen keberangkatan.
”Kami sama-sama berjuang, sama-sama mendapatkan medali. Seharusnya diperlakukan sama, tidak ada cabang olahraga yang dispesialkan,”ucap atlet yang sempat mencatatkan rekor waktu 25,12 detik di SEA Games 2011 ini.
Sejak pukul 08.00, Siman dan sejumlah atlet dari 13 cabang olahraga sudah lebih dulu berbaris di halaman Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengikuti rangkaian pembukaan pawai. Namun, sekitar 20 menit berselang, acara belum dimulai lantaran atlet dari cabang sepak bola belum hadir. Atlet lain pun sempat diminta menunggu kehadiran Rizky Ridho dan kawan-kawan, tetapi mereka menolaknya.
Acara akhirnya dimulai ketika Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi tahu Menpora Dito Ariotedjo bahwa rombongan Garuda Muda tertahan di pintu masuk. Dengan banyaknya warga yang telah memadati jalan di depan Kemenpora, Erick menilai tak memungkinkan bagi mereka turun menuju lokasi pembukaan.
Tak lama setelah pembukaan, pawai pun dimulai dengan bus double decker milik Transjakarta berisi rombongan skuad asuhan Indra Sjafri berjalan terdepan. Mereka diikuti bus karnaval Bandung on Tour Bus yang diisi oleh tim bola basket putri. Siman dan rombongan atlet lain, yang juga menaiki bus karnaval, tertinggal jauh di belakang lantaran jalan mereka tersendat oleh masyarakat yang berbondong-bondong mengarak tim sepak bola.
Warga memadati nyaris seluruh rute pawai, mulai dari Kemenpora, Jalan Sudirman, Bundaraan Hotel Indonesia (HI), hingga Gate VIP Patung Panahan Gelora Bung Karno. Akibatnya, bus hanya bisa berjalan maksimal 10 kilometer per jam. Menjelang pukul 12.00, bus-bus tersebut akhirnya sampai di tujuan akhir.
”Saya meminta maaf karena kami menggelar pawai hari ini dan menimbulkan kemacetan. Alasannya, para pemain sudah berlatih satu setengah bulan, mereka puasa di sini, Lebaran di sini. Maka, kami harus segera membubarkan mereka untuk pulang ke kampung halaman masing-masing,” ucap Erick Thohir yang turut menaiki bus tim sepak bola saat memberi sambutan di Bundaran HI.