Suara Perdamaian yang Bertahan dari SEA Games 2023
Obor SEA Games Kamboja 2023 dipadamkan tanda pesta olahraga dua tahunan Asia Tenggara itu telah usai. Namun, semangat perdamaian yang tersebar ke seluruh dunia tetap dijaga.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA dan DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dari PHNOM PENH, KAMBOJA
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Kamboja sukses menghadirkan pesta olahraga yang megah selama 13 hari sejak pembukaan. Momen ini bukan hanya milik Kamboja, melainkan juga semua negara Asia Tenggara. Para atlet telah bersaing dalam damai dan berusaha tetap demikian.
Kejuaraan multicabang olahraga di Asia Tenggara, SEA Games Kamboja 2023, resmi ditutup di Stadion Nasional Morodok Techo, Rabu (17/5/2023). Penantian selama 60 tahun, saat mereka batal menjadi tuan rumah SEAP Games 1963 karena kondisi politik dalam negeri, terbayar sudah dengan meriahnya pesta penutupan. Ratusan ribu orang memenuhi stadion tersebut dengan keinginan pesta olahraga bisa terus berlanjut.
Para atlet terbaik dari 11 negara di Asia Tenggara memperebutkan lebih dari 2.000 keping medali yang tersebar di 36 cabang olahraga dengan ratusan nomor cabang. Selama 13 hari, atlet-atlet terbaik bersaing di lapangan dengan penuh ketegangan, tekad, pun berbagai emosi.
Namun, itu semua melebur dalam pesta penutupan. Para atlet kembali menunjukkan pesan perdamaian kepada seluruh dunia. Mereka bergandengan tangan masuk ke lapangan utama stadion bersama seluruh pengisi acara, panitia, hingga sukarelawan SEA Games Kamboja 2023.
Tak hanya pada pesta penutupan, pesan perdamaian sesungguhnya terselip di sela-sela pertandingan. Seperti saat final bola voli putra Indonesia melawan tuan rumah, Kamboja. Stadion dipenuhi oleh pendukung Kamboja. Sejak awal permainan mereka mengirimkan yel-yel yang terkesan intimidatif. Tampaknya teriakan itu tak berpengaruh pada mental pemain Indonesia yang bisa mengalahkan mereka tiga set langsung.
Mengakui keunggulan pemain Indonesia, para suporter Kamboja bahkan meneriakkan nama Indonesia berkali-kali sebagai bukti apresiasi. Mereka bahkan tak beranjak dari bangku stadion hingga medali dikalungkan ke pemain Indonesia.
Suporter Indonesia membalas kebaikan itu pada final sepak bola putra Indonesia melawan Thailand. Meski pertandingan itu berjalan dengan drama panjang, para suporter yang datang dari Indonesia, Thailand, dan ribuan warga Kamboja tidak terprovokasi.
Di akhir laga saat Indonesia menang, para suporter Indonesia menyanyikan lagu dengan lirik ”Ohgun jran, Cambodia” yang artinya ’terima kasih Kamboja’. Mereka menyanyikan lagu itu dalam perjalanan keluar dari stadion, yang disambut tepuk tangan oleh beberapa warga Kamboja yang masih bertahan di sekitar stadion.
Begitu banyak cerita baik yang kontroversial maupun kisah-kisah unik dalam setiap pertandingan di SEA Games Kamboja 2023. Namun, tampaknya segala emosi itu tumpah ruah di pesta penutupan, lalu melebur ketika melihat empat menit pesta kembang api di langit malam. Pesta Itu kian meriah ketikan ratusan penari asal Thailand beraksi sebagai penanda Thailand sebagai tuan rumah berikutnya pesta dua tahunan tersebut.
Gema kebangkitan
SEA Games bagi Kamboja merupakan kesempatan membuka mata dunia untuk melihat Kamboja. Melihat keindahan Angkor Wat dan keramahan masyarakatnya.
Ini sejarah untuk negara kami dan kami tak mau melewatkannya. Saya harap Kamboja bisa jadi penyelenggara acara lebih besar.
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata Thong Khon mengungkapkan jika SEA Games membuat Kamboja menjadi perhatian dunia. Hal itu merupakan kesempatan untuk Kamboja dan warganya untuk terus bersinar dan bisa menjadi negara pilihan wisata di Asia, khususnya Asia Tenggara. Momen ini menjadi momen banyak perubahan dalam negara dengan penduduk 16,5 juta penduduk (2021) itu.
”Ini saatnya dunia melihat Kamboja. Kami berterima kasih atas semua partisipasi dan dukungan yang diberikan agar pelaksanaan kejuaraan ini berjalan dengan baik dan berdampak baik untuk Kamboja dan orang-orang di Asia Tenggara,” kata Thong Khon.
Kamboja telah menunggu 64 tahun untuk bisa menyelenggarakan ajang ini sejak ajang pertama yang masih bernama South East Asia Peninsular Games pertama digelar pada 1959. Setelah SEA Games mereka akan menyelenggarakan ASEAN Para Games 2023. Kemeriahan pun berlanjut.
”Ini sejarah untuk negara kami dan kami tak mau melewatkannya. Saya harap Kamboja bisa jadi penyelenggara acara lebih besar,” kata Sophea Hul (20), salah satu sukarelawan SEA Games 2023 asal Phnom Penh.
Kebangkitan tak hanya dirasakan warga Kamboja, tetapi juga bergema hingga ke negara lain, termasuk Indonesia. Dalam SEA Games Kamboja 2023 banyak sejarah dan rekor baru dicetak atlet Indonesia, seperti tim basket putri Indonesia yang setelah 46 tahun ikut kejuaraan tersebut baru pertama kali memenangi medali. Tim ”Garuda Muda” Indonesia yang akhirnya mendapatkan emas setelah menunggu 32 tahun atau rekor-rekor baru atlet angkat besi Indonesia dengan lifter muda.
Gema kebangkitan itu perlu dijaga sehingga masa depan olahraga Indonesia bisa lebih baik. Tim Indonesia menutup SEA Games 2023 Kamboja dengan menempati posisi ketiga klasemen akhir perolehan medali dengan total 276 medali, yakni 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
Capaian itu dinilai sebagai yang terbaik dalam enam SEA Games terakhir. Sejak 2013 Indonesia tak pernah bisa mendapatkan lebih dari 80 medali emas. Chef de Mission (CdM) Lexyndo Hakim menilai hal itu menunjukkan ada begitu banyak perubahan dalam olahraga Indonesia. ”Momentum ini perlu dijaga terus,” katanya.