Dua Kemenangan Loloskan Indonesia ke Delapan Besar
Delapan tim dipastikan lolos ke perempat final Piala Sudirman setelah sama-sama memetik dua kemenangan. Indonesia dan Thailand akan bertanding untuk memperebutkan juara Grup B.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
SUZHOU, SELASA - Indonesia dan Thailand akan memperebutkan posisi juara Grup B Piala Sudirman 2023 setelah kedua tim sama-sama meraih dua kemenangan. Hasil ini juga memastikan Indonesia dan Thailand akan mewakili Grup B ke babak delapan besar
Kemenangan kedua Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Beregu Campuran ini didapat setelah mengungguli Jerman, 4-1. Adapun Thailand mengalahkan Kanada dengan skor serupa, pada laga yang berlangsung di Indoor Arena Suzhou Olympic Sports Centre, Suzhou, China, Selasa (16/5/2023).
Selain Indonesia dan Thailand, enam tim kuat lainnya yang lolos ke delapan besar telah dipastikan setelah masing-masing peserta memenangi dua pertandingan awal. Di Grup A, China memimpin klasemen diikuti Denmark, dan keduanya akan berhadapan pada laga terakhir untuk menentukan juara grup. Hal serupa akan dilakukan Malaysia dan Taiwan di Grup C, serta Jepang dan Korea Selatan di Grup D.
Posisi juara grup akan membuat Indonesia terhindar dari pertemuan dengan tim yang menjadi juara grup A, C, dan D. Adapun pengundian tim yang akan berhadapan di perempat final akan dilakukan setelah semua laga penyisihan grup usai, Kamis (18/5) malam.
Namun, melihat delapan tim yang dipastikan lolos ke perempat final, semuanya adalah lawan kuat yang tidak mudah dikalahkan. Indonesia memiliki pengalaman buruk pada Piala Sudirman 2021 di Finlandia, saat menjadi juara Grup C dan dipertemukan dengan Malaysia, runner up Grup D.
Optimisme yang terbangun saat itu terempas karena Indonesia ditaklukkan Malaysia, 2-3. Kekalahan dialami justru pada tiga nomor andalan, yakni tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Dengan demikian, untuk ketiga kalinya Indonesia gagal lolos ke empat besar setelah Piala Sudirman 2013 dan 2017.
Oleh karena itu, Anhony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan harus selalu tampil dengan kemampuan terbaik, siapa pun lawan yang dihadapi. Dua kemenangan atas Kanada dan Jerman telah memberi kesempatan pemain untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.
”Dua kemenangan atas Kanada dan Jerman ini menjadi modal baik untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Mudah-mudahan hasil ini membuat para pemain lebih percaya diri dan bisa bermain lebih baik lagi,” kata manajer tim Indonesia, Armand Darmadji seperti dikutip Tim Humas dan Media PP PBSI, Selasa.
Berbeda
Melawan Jerman, Indonesia menurunkan susunan pemain yang berbeda pada empat nomor dibandingkan saat menang 5-0 atas Kanada, sehari sebelumnya. Hanya Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri terbaik Tanah Air, yang dipertahankan tetap bermain. Gregoria menjaga kepercayaan ini dengan memastikan kemenangan Indonesia atas Jerman pada partai ketiga.
Juara Spanyol Masters 2023 ini telihat nyaman saat mengalahkan tunggal putri Jerman, Yvonne Li, 21-8, 21-14, hanya dalam 33 menit. Gregoria menyebut, rekor pertemuan melawan Li yang berpihak pada dirinya, yakni menang tiga kali dari tiga kali bertemu, turut berperan saat masuk lapangan.
Karena sudah beberapa kali bertemu, saya sudah tahu mau main apa untuk menghadapinya. Dia juga banyak membuat kesalahan sendiri.
Namun, dia tak mau memikirkan keunggulan head to head itu dan hanya berusaha menyumbang kemenangan untuk tim. ”Karena sudah beberapa kali bertemu, saya sudah tahu mau main apa untuk menghadapinya. Dia juga banyak membuat kesalahan sendiri,” ujar pebulu tangkis berusia 23 tahun ini.
Saat Gregoria masuk lapangan, Indonesia telah unggul 2-0 dari ganda campuran dan tunggal putra. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari membuka jalan dengan mengalahkan Jones Ralfy Jansen/Linda Efler, 21-19, 21-7. Disusul Jonatan Christie yang memperbesar keunggulan setelah menang atas Fabian Roth, 21-18, 21-17.
Namun, ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang tampil di partai keempat bermain tidak sesuai harapan. Mereka dikalahkan pasangan senior Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, 21-18, 17-21, 19-21.
”Saya minta maaf kepada tim, PBSI, dan masyarakat Indonesia karena kami belum bisa tampil maksimal dan menang. Kami belum bisa menjawab dengan kemenangan saat diberi tanggung jawab,” ujar Leo.
Laga ini ditutup dengan kemenangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti atas Stine Kuespert/Emma Moszcynski, 21-15, 25-23, yang mengunci keunggulan Indonesia atas Jerman, 4-1.
Kegagalan ganda putra menyumbang poin patut menjadi perhatian, karena nomor ini adalah andalan utama Indonesia mendulang poin di kejuaraan beregu. Selain Leo/Daniel, Indonesia juga membawa Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang dimainkan melawan Kanada, dan ganda putra nomor satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
”Meski Leo/Daniel kalah, mereka sudah berjuang maksimal. Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran bagi kita,” kata Armand.