FIFA "Matchday" Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengajukan agar Stadion Manahan dijadikan arena pertandingan FIFA matchday, Juni ini. Pengajuan itu sudah disetujui oleh PSSI dan Kemenpora.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengajukan agar Stadion Manahan dijadikan arena pertandingan FIFA matchday, Juni ini. Pengajuan itu sudah disetujui oleh PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ajang itu diyakini mampu mengobati kekecewaan penggemar sepakbola atas pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 yang rencananya juga bakal diadakan di kota tersebut.
Hal tersebut diketahui setelah pertemuan antara Gibran dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023). Pertemuan kedua belah pihak dilangsungkan di sela-sela kunjungan Dito meninjau persiapan Komite Paralimpiade Nasional, atau NPC Indonesia, menuju gelaran ASEAN Paragames 2023.
“Tadi kami sudah videocall juga dengan Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI). Kami ingin membawa FIFA matchday ke Kota Surakarta. Negaranya (calon lawan) ini akan kembali difinalisasikan dari pihak Kemenpora maupun PSSI,” kata Dito.
Menurut rencana, ungkap Dito, bakal ada empat negara yang didatangkan untuk pertandingan persahabatan kontra Indonesia pada masa FIFA matchday tersebut. Dari empat pertandingan yang bakal digelar, ia memastikan, salah satunya akan diselenggarakan di Kota Surakarta. Tiga laga lainnya akan diadakan di kota-kota lainnya.
Dito menjelaskan, pemilihan Kota Surakarta sebagai arena penyelenggaraan pertandingan didasari oleh kesiapan infrastruktur dari kota tersebut. Terlebih lagi, Stadion Manahan disebut mempunyai kualitas yang baik. Stadion itu juga baru saja dipugar untuk keperluan final Piala Dunia-20 yang pada akhirnya terpaksa batal digelar.
“Ada empat pertandingan. Nanti akan dibagi-bagi. Ada yang di Jakarta, di Surakarta, dan lain-lain. Detailnya harus kami finalisasikan. Pokoknya, kami berkomitmen untuk membawa (FIFA matchday) ke Surakarta karena memang fasilitasnya dan stadionnya sudah sangat bisa masuk syarat dan lengkap,” kata Dito.
Yang jelas ini untuk mengobati kekecewaan karena Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan.
Meski demikian, Dito enggan membeberkan secara terperinci empat negara yang bakal bertanding dengan Indonesia kelak. Ia meminta agar semua pihak menunggu jika sudah ada kepastian dari PSSI. Oleh karenanya, ia belum bisa mengumumkan hal tersebut.
Hal serupa juga dilakukan Gibran. Ia belum mau banyak menginformasikan mengenai negara-negara apa saja yang didatangkan. Namun, pihaknya tak memungkiri jika Argentina menjadi salah satu negara yang berpotensi untuk dihadirkan demi berlaga dengan Indonesia.
“Yang jelas ini untuk mengobati kekecewaan karena Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan. Setidaknya kita bisa melihat salah satu dari empat negara itu bertanding di Kota Surakarta,” kata Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menegaskan kesiapannya untuk ajang pertandingan jeda internasional yang masuk dalam kalender FIFA tersebut. Stadion baru saja direnovasi pada berbagai aspek. Mulai dari tribun hingga rumput. Dari segi akomodasi, ia juga merasa percaya diri mampu memenuhi kebutuhan negara tamu.
“Kita kan calon tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi, tuan rumah satu negara saja, ya lebih dari siap untuk fasilitasnya,” kata Gibran.
Saat ini, ungkap Gibran, pihaknya tengah menunggu keputusan dari PSSI dan Kemenpora mengenai negara apa yang bakal didatangkan di kotanya. Ia mengaku tidak akan pilih-pilih. Namun, jika diizinkan, ia ingin agar laga melawan Argentina yang diadakan di kota tersebut.
“Nanti saja. Kita tunggu keputusan dari Pak Menteri dan Ketum PSSI. Yang jelas, saya sudah mengajukan diri untuk empat negara,” kata Gibran.