Kendali Persaingan di Tangan Juventus
Setelah menanti 15 pekan, Juventus bisa kembali duduk di peringkat kedua Liga Italia musim ini. Performa pemain remaja Samuel Iling-Junior menginspirasi kemenangan Juve atas Atalanta.
BERGAMO, MINGGU — Juventus memimpin persaingan untuk memperebutkan tiga tiket tersisa Liga Champions 2023-2024. Kemenangan 2-0 atas Atalanta, Minggu (7/5/2023) petang WIB, di Stadion Gewiss, Bergamo, mengangkat ”Si Nyonya Besar” ke peringkat kedua sekaligus menjaga jarak poin dengan lima pesaing lainnya.
Juve memaksimalkan dengan baik kekalahan Lazio dari AC Milan, Sabtu (6/5/2023), untuk mengudeta peringkat kedua. Anak asuhan Massimiliano Allegri itu mengemas 66 poin dari 34 laga sehingga unggul dua poin dari Lazio.
Selain itu, Juve juga menjaga jarak masing-masing tiga dan lima poin dari duo Milan, Inter Milan dan AC Milan, yang duduk di peringkat keempat dan kelima. Di sisi lain, kemenangan pertama dari Stadion Gewiss di liga sejak 2019 itu juga memperkecil kesempatan Atalanta untuk masuk ke zona empat besar.
”Si Dewi”, julukan Atalanta, tetap bertahan di peringkat keenam dengan 58 poin. Koleksi poin Atalanta serupa dengan milik AS Roma yang duduk di posisi ketujuh.
Baca juga: Pesta "Scudetto" Ketiga pada Pekan ke-33 yang Dinanti 33 Tahun oleh Napoli
Menurut perhitungan statistik melalui komputer super oleh FiveThirtyEight, Juve memiliki kans terbesar untuk finis di peringkat kedua dengan peluang 40 persen. Juve mengungguli potensi tiga tim lain untuk menjadi deputi Napoli di klasemen akhir musim ini. Ketiga tim itu adalah Lazio (28 persen), Inter (11 persen), dan Milan (3 persen).
Anak-anak bermain sangat keras. Kami memenangi laga yang sulit. Ini adalah kemenangan tandang pertama kami sejak Maret dan penting bagi target kami (merebut tiket Liga Champions).
”Anak-anak bermain sangat keras. Kami memenangi laga yang sulit. Ini adalah kemenangan tandang pertama kami sejak Maret dan penting bagi target kami (merebut tiket Liga Champions),” ujar Allegri seusai laga kepada Sky Sport Italia.
Meski berada dalam zona aman untuk mempertahankan posisi di zona Liga Champions, Juve tidak boleh kehilangan fokus di empat pertandingan tersisa pada musim 2022-2023. Selain akan menghadapi tiga tim di luar posisi 10 besar, yaitu Cremonese, Empoli, dan Udinese, Juve masih akan berjumpa dengan pesaing langsung untuk peringkat empat besar.
Baca juga:Duo ”Nerazzurri”, Inter Milan dan Atalanta, Coba Patahkan Prediksi Superkomputer
Juve akan menyambut Milan pada laga kandang pamungkas di musim ini, 28 Mei mendatang. Laga itu berpeluang mengunci posisi akhir Si Nyonya Besar sebelum menutup perjalanan Liga Italia edisi 2022-2023 di kandang Udinese, 4 Juni.
Dengan kondisi lawan itu, Juve diprediksi Opta Analystmemiliki kans finis di empat besar di angka 82,7 persen. Namun, apabila gagal menjaga konsistensi di empat laga terakhir, Juve bisa tergusur dari posisi empat besar dan keluar dari zona Liga Champions. Menurut perhitungan FiveThirtyEight, peluang Juve mengakhiri musim di luar empat besar masih sebesar 25 persen
”Kami harus menjalani laga seperti penampilan kami di babak kedua melawan Atalanta. Kami menekan mereka sehingga membuat mereka melakukan kesalahan,” ucap Allegri yang masih memiliki kontrak dengan Juve hingga Juni 2025.
Rafael Toloi, kapten Atalanta, menegaskan, timnya belum kehilangan harapan untuk menembus posisi empat besar. Toloi menganggap Atalanta tumbang dari Juve karena kurang beruntung meskipun mengkreasikan lebih banyak peluang. Si Dewi menciptakan 24 tembakan, sedangkan Juve hanya 10 tembakan.
Baca juga:Inter Milan dan AS Roma Terancam Gigit Jari
”Jarak poin memang menjauh, tetapi kami hanya perlu memikirkan diri sendiri untuk meraih poin semaksimal mungkin di empat laga terakhir. Kami segera melupakan kekalahan ini dan fokus menjalani laga selanjutnya,” ucap Toloi dilansir Tuttoatalanta.
Pemain Inggris
Hasil positif Juve dari Bergamo ditandai dengan performa gemilang pemain remaja asal Inggris, Samuel Iling-Junior. Ia membalas kepercayaan Allegri untuk memainkan laga pertama sebagai pemain inti Juve sekaligus momen perdananya masuk dalam 11 utama di tim profesional. Sebelumnya, Iling-Junior telah memainkan 12 laga untuk Juve di musim ini sebagai pemain pengganti.
Iling-Junior membuka keunggulan Juve pada menit ke-56 setelah memanfaatkan kemelut di muka gawang Atalanta. Itu adalah tembakan tepat sasaran pertama yang tercipta oleh Juve ke gawang Atalanta di Stadion Gewiss. Pertahanan kokoh dengan blok rendah yang diterapkan kedua tim sama-sama sulit ditembus.
Gol itu diawali kecerdikan eks pemain akademi Chelsea itu merebut bola dari bek sayap Atalanta, Davide Zappacosta. Setelah merebut penguasaan bola dari Zappacosta, Illing-Junior membuka ruang bagi Adrien Rabiot untuk masuk ke kotak penalti Si Dewi.
Umpan tarik Rabiot untuk Arkadiusz Milik bisa diblok bek Atalanta, Berat Djimsiti, tetapi pemain berusia 19 tahun itu bisa memenangi bola kedua (second ball) hasil halauan Djimsiti untuk menaklukkan kiper Atalanta, Marco Sportiello.
Berkat gol itu, Iling-Junior menjadi pemain Inggris ketiga yang mencetak gol untuk Juve di Liga Italia. Ia menyamai catatan milik William John Jordan (1948-1949) dan David Platt (1992-1993).
Baca juga: ”Si Nyonya Besar”, Juventus Tenggelam dalam Keterpurukan
”Saya bangga mencetak gol dengan jersei ini karena ini momen istimewa bagi saya, keluarga saya, dan semua orang yang mendukung saya. Allegri adalah sosok yang sangat penting bagi perkembangan dan karier saya,” kata Iling-Junior dilansir Tuttosport.
Allegri pun memastikan Iling-Junior tidak akan meninggalkan Juve untuk membela Inggris pada Piala Dunia U-20 di Argentina yang dimulai pada 20 Mei. Menurut dia, Iling-Junior adalah pemain muda yang penting untuk timnya mengarungi sisa musim ini.
Setelah gol pembuka, Juve menghasilkan tiga tembakan mengarah ke gawang yang bisa diantisipasi Sportiello melalui dua pemain pengganti, Paul Pogba dan Dusan Vlahovic. Adapun Atalanta hanya bisa menghasilkan satu tembakan tepat sasaran melalui sepakan tendangan bebas gelandang Teun Koopmeiners.
Baca juga: Kebangkitan Kedua ”Si Nyonya Besar”, Juventus
Vlahovic mengunci kemenangan Juve melalui skema transisi serangan balik cepat di menit 90+8. Ia memanfaatkan operan dari Federico Chiesa sebelum melakukan tembakan kaki kiri terarah ke sisi kiri gawang Atalanta.
Penyerang asal Serbia itu telah mengemas 13 gol untuk Juve di musim ini. Untuk kedua kalinya di Liga Italia musim ini, Vlahovic bisa mencetak gol di dua laga beruntun. Ia juga menentukan kemenangan Juve, 2-1, atas Lecce, 3 Mei lalu.
Sebelumnya, ia mencetak gol pada dua pertandingan berturut-turut di pekan ketiga dan keempat ketika berjumpa AS Roma dan Spezia.