Penampilan fluktuatif Inter dan Roma akan menyebabkan mereka gigit jari dalam persaingan empat besar Serie A musim ini. Juventus, Lazio, dan Milan yang paling berpeluang mendampingi Napoli ke Liga Champions musim depan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
MILAN, SENIN — Juventus bersama duo Milan, Inter Milan dan AC Milan, serta duo Roma, Lazio dan AS Roma, sedang bersaing ketat untuk berada di empat besar Serie A Liga Italia guna mendampingi Napoli di puncak klasemen ke Liga Champions musim depan. Namun, dari analisis kecerdasan buatan, penampilan fluktuatif Inter dan Roma akan menyebabkan mereka gigit jari pada akhir musim ini.
Kami tahu bahwa kami kehilangan banyak poin di Serie A yang seharusnya tidak terjadi. Mungkin karena kami kelelahan atau kurang tajam. Tapi, saya tetap sangat puas dengan tim ini yang menjuarai Piala Super Italia, menembus final Piala Italia, dan lolos ke semifinal Liga Champions. Jadi, kami tetap yakin untuk sisa musim ini (menembus empat besar).
”Kami tahu bahwa kami kehilangan banyak poin di Serie A yang seharusnya tidak terjadi. Mungkin karena kami kelelahan atau kurang tajam. Tapi, saya tetap sangat puas dengan tim ini yang menjuarai Piala Super Italia, menembus final Piala Italia, dan lolos ke semifinal Liga Champions. Jadi, kami tetap yakin untuk sisa musim ini (menembus empat besar),” ujar pelatih Inter Simone Inzaghi dilansir Football-Italia usai Inter menang dramatis 3-1 atas tim tamu Lazio pada laga pekan ke-32, Minggu (30/4/2023).
Terlepas dari Napoli yang hampir pasti scudetto atau juara Serie A musim ini, praktis persaingan empat besar menjadi daya tarik utama dalam kompetisi terelite di ”Negeri Spageti” tersebut. Sejauh ini, Lazio berada di urutan kedua dengan 61 poin dari 32 laga, Juventus ketiga dengan 60 poin dari 32 laga, dan Inter, Milan, serta Roma secara berurutan di tempat keempat hingga keenam dengan masing-masing 57 poin dari 32 laga. Atalanta ketujuh dengan 55 poin dari 32 laga.
Menurut analisis superkomputer lembaga survei Opta dari laman Theanalyst.com per 4 Januari 2023, salah satu dari duo Milan diprediksi akan masuk empat besar atau meraih tiket ke Liga Champions musim depan, yakni Milan dengan nilai kemungkinan 91,92 persen dan Inter 87,60 persen. Milan atau Inter akan menjaga tradisi ”Kota Mode” yang selalu mengirim wakilnya ke Liga Champions sejak Inter lolos beruntun dari musim 2018/19 hingga 2022/23 dan Milan menyusul dua musim terakhir.
Adapun Juventus dengan kemungkinan 60,09 persen. ”La Vecchia Signora” alias ”Si Nyonya Besar” adalah satu-satunya duta Italia yang konsisten tampil di Liga Champions sejak 2012/13 atau dalam 11 musim terakhir. Lazio, Roma, dan Atalanta membuntuti, yaitu dengan kemungkinan masing-masing 30,74 persen, 14,85 persen, dan 13,21 persen.
Sebaliknya, berdasarkan analisis lembaga survei FiveThirtyEight dalam laman Projects.fivethirtyeight.com per 30 April 2023, Lazio paling berpeluang besar berada di bawah Napoli di empat besar, yakni dengan kemungkinan 77 persen. Kemudian, Juventus dengan 72 persen, Milan (59 persen), Roma (42 persen), Inter (32 persen), dan Atalanta (18 persen).
Secara umum, Juventus bersama salah satu atau dua tim dari kota Milan atau kota Roma yang kemungkinan besar mendampingi Napoli ke Liga Champions musim depan. Tidak ada yang memperkirakan Atalanta bisa kembali menembus kompetisi terelite antar klub Eropa itu, seperti 2019/20, 2020/21, dan 2021/22.
Enam laga sisa
Secara spesifik, FiveThirtyEight menilai, Inter dan Roma yang akan tersisih dari persaingan tersebut. Akibat penampilan fluktuatif, Inter diprediksi tidak mampu menjaga posisinya di empat besar dan Roma kesulitan menyalip para pesaingnya dalam enam laga sisa musim ini.
Dari enam laga sisa, Lazio kemungkinan akan kehilangan enam poin dan menambah 12 poin sehingga mengumpulkan total 73 poin dari 38 laga dan turun ke urutan ketiga pada akhir musim. Sementara itu, Juventus kemungkinan akan kehilangan tiga poin dan menambah 15 poin sehingga mengumpulkan total 75 poin dari 38 laga dan menyodok ke peringkat kedua.
”Saya percaya dengan tim ini. Ini memang periode tersulit musim ini (tiga kalah dan satu imbang selama pekan ke-29 hingga ke-32). Tapi, kami harus terus bekerja dan saya percaya tim bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Akan bagus untuk finis di empat besar, idealnya di posisi kedua dan maju di Liga Europa (lolos ke final),” ujar Chief Football Officer Francesco Calvo dilansir Football-Italia sehabis Juventus seri 1-1 dengan tuan rumah Bologna pada laga pekan ke-32, Senin (1/5/2023).
Inter berpeluang kehilangan enam poin dan menambah 12 poin sehingga mengumpulkan total 69 poin dari 38 laga dan terperosok ke urutan ketujuh. Milan berpotensi kehilangan tiga poin dan menambah 15 poin sehingga mengumpulkan total 72 poin dari 38 laga dan merangsek ke peringkat keempat. Roma kemungkinan kehilangan tiga poin dan menambah 15 poin sehingga mengumpulkan total 72 poin dari 38 laga dan harus puas di tempat kelima.
Secara perolehan poin dan head to head, sejatinya, Milan dan Roma seimbang. Akan tetapi, Milan kemungkinan akan tetap unggul produktivitas gol atas Roma. Sejauh ini, Milan unggul produktivitas dengan 52 gol dan kebobolan 38 gol, sedangkan Roma mengemas 44 gol dan kemasukan 30 gol.
Salah satu kerugian terbesar Roma adalah bermain imbang 1-1 dengan Milan yang berstatus tim tamu pada laga pekan ke-32, Sabtu (29/4). Dalam laga itu, Roma sempat memimpin melalui gol penyerang Tammy Abraham di menit ke-90+4 sebelum disamakan oleh pemain pengganti Milan, Alexis Saelemaekers di menit ke-90+7 atau beberapa detik sebelum laga berakhir.
”Saya katakan hasil ini tidak adil. Saya sedih, tentu saja karena kami memiliki tiga poin di tangan kami. Saya masih melihat ini sebagai penurunan dua poin daripada mendapatkan satu poin. Tapi, kami akan melakukan semua yang kami bisa (untuk merebut satu tempat di empat besar),” kata pelatih Roma Jose Mourinho dikutip Football-Italia selepas menghadapi Milan.
Kendati demikian, semua analisa itu bisa berubah kalau tim-tim semenjana bisa menahan atau memecundangi Lazio, Juventus, Inter, Milan, dan Roma dalam enam pekan ke depan. Bahkan, Atalanta masih bisa membuat kejutan menyodok ke empat besar.