Peluang “Treble” Manchester City Terjaga Bersama Jiwa Pembunuh Haaland
Rekor gol dalam satu musim Liga Inggris telah resmi dikuasai Erling Haaland. Gol-gol Haaland menjadi modal besar bagi Manchester City untuk meraih "treble winner" di musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, KAMIS – Erling Haaland semakin tak terbantahkan memiliki jiwa pembunuh berdarah dingin di dalam kotak penalti lawan. Satu per satu pertahanan lawan ditaklukkan penyerang asal Norwegia itu di Inggris, sehingga membawanya menembus rekor gol baru di era Liga Primer.
Ketenangan Haaland di zona pertahanan lawan terlihat ketika ia mencetak gol kedua dalam kemenangan City, 3-0, atas West Ham United, Kamis (4/5/2023) dini hari WIB, di Stadion Etihad. Ia tidak terganggu dengan situasi dikejar oleh dua bek tengah West Ham, Angelo Ogbonna dan Thilo Kehrer, ketika menerima operan dari Jack Grealish.
Tanpa perlu melakukan sepekan keras, Haaland cukup melakukan congkelan (chip) untuk menaklukan kiper The Hammers, Lukasz Fabianski. City unggul dua gol padamenit ke-70. Sedangkan Haaland masuk ke dalam buku sejarah Liga Primer sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim.
Catatan 35 gol Haaland telah melampaui perolehan 34 gol yang pernah dihasilkan dua penyerang tersubur milik Inggris pada dekade 1990-an, yaitu Andy Cole dan Alan Shearer. Rekor itu menegaskan Haaland bukan hanya penyerang terbaik di Liga Inggris, tetapi di Eropa saat ini.
Dengan rata-rata 1,26 gol per 90 menit di musim ini, Haaland berpeluang menjadi pemain pertama di Liga Primer yang bisa mencetak 40 gol dalam satu musim. Itu bisa dicapai pada lima laga terakhir The Citizens di musim ini.
Menurut data Sky Sports, Haaland hanya membutuhkan rerata 5,8 sentuhan di dalam kotak penalti untuk menghasilkan sebuah gol. Ia pun telah menembus batasan statistik dengan koleksi 35 gol itu sebab jumlah itu telah jauh melampaui catatan expected goals (xG) di Liga Inggris yang hanya 26,06 gol.
“Tidak menyangka (rekor gol) itu menjadi milik sosok yang lebih baik. Rekor itu bertahan 28 tahun! Dia (Haaland) terbaik,” cuit Alan Shearer di akun Twitter-nya.
Dengan ketajaman Haaland, City kembali menduduki peringkat pertama Liga Inggris dengan keunggulan satu poin atas Arsenal. Selain unggul poin, City juga masih menyimpan tabungan satu laga tunda yang membuat mereka sepenuhnya memegang kendali persaingan titel liga.
Kami mengharapkan Erling (Haaland) mencetak gol untuk memecahkan rekor Cole dan Shearer.
Memasuki bulan Mei, City pun masih berpeluang meraih treble winner di musim ini. Mereka memimpin klasemen liga, melaju ke final Piala FA melawan Manchester United, lalu berpeluang menembus partai puncak Liga Champions kedua jika bisa mengalahkan Real Madrid pada babak semifinal.
Haaland pun bersedia menukar rekor gol yang dicetaknya itu dengan capaian tiga trofi mayor bagi City di musim debutnya membela Manchester Biru. “Kami tahu semuanya masih mungkin terjadi di musim ini. Kami harus berusaha menjaga fokus laga demi laga untuk mengejar trofi. Kondisi tim sangat bagus dan saya senang,” kata Haaland kepada BBC.
Manajer City Pep Guardiola senang dengan performa Haaland. Ia berharap Haaland dan semua pemain City mampu menjaga konsistensi hingga kompetisi musim ini berakhir pada awal Juni.
“Kami mengharapkan Erling (Haaland) mencetak gol untuk memecahkan rekor Cole dan Shearer. Ini capaian yang sulit dipercaya. Banyak gol penting telah ia ciptakan untuk memenangkan kami pertandingan, kami sangat puas,” ucap Guardiola kepada Sky Sports.
Pada laga melawan West Ham, City mencetak dua gol lain melalui situasi bola mati yang dieksekusi Riyad Mahrez. Gol pertama tercipta melalui sundulan Nathan Ake ketika babak kedua baru memasuki menit keempat.
Raihan tiga poin The Citizens disempurnakan oleh sepakan keras Phil Foden di menit ke-85. Gol Foden, yang masuk sebagai pemain pengganti, adalah gol ke-1.000 City di bawah kendali Guardiola.
“Guard of honor”
Apresiasi City terhadap capaian bersejarah Haaland dilakukan dengan melakukan guard of honor pada akhir pertandingan untuk penyerang berusia 22 tahun itu. Setelah selesai bersalaman dengan pemain lawan dan wasit serta menyapa suporter, skuad City membentuk guard of honor untuk menyambut Haaland.
Guardiola mengungkapkan, sambutan istimewa itu telah dipikirkannya setelah Haaland membukukan rekor baru di Liga Primer. Juru taktik asal Spanyol itu pun juga tidak lupa mengingatkan pemainnya untuk berkumpul setelah memeluk mereka satu per satu di akhir laga.
“Dalam sepak bola, ketika ada capaian spesial, kami harus menunjukkan betapa istimewanya momen itu. Hari ini (milik) Erling. Ia penyerang top, pemain yang spesial,” kata Guardiola.
Ia menambahkan, “Rekor ini mungkin akan dipecahkan mungkin oleh dia (Haaland) atau orang lain. Dia mencetak banyak gol karena bisa menciptakan gol di semua situasi, kecuali tendangan bebas, mulai dari penalti, umpan silang, kombinasi, dan transisi”.
Haaland pun tersanjung dengan sambutan yang diberikan Guardiola dan rekan setimnya. “Ternyata sakit ketika orang-orang memukul pundak Anda dalam situasi itu (guard of honor),” ucap Haaland berkelakar.
Manajer West Ham David Moyes menuturkan, timnya telah menampilkan struktur pertahanan yang tangguh di babak pertama untuk menahan City. Tetapi, kata Moyes, West Ham dihukum akibat dua kesalahan dalam situasi bola mati dan satu momen ketika kehilangan kendali atas Haaland.
“Pada gol kedua, kami memberikan posisi yang bagus untuk dia (Haaland). Itu adalah momen pertama kami membiarkan ruang untuk Haaland berlari di belakang pemain belakang kami,” ujar Moyes dilansir Sky Sports.