Takdir gelar juara Liga Inggris kini berada di tangan Manchester City. ”The Citizens” unggul taktik ataupun mental juara atas rival terkuatnya, Arsenal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Manchester City kian sulit dibendung dalam perburuan gelar juara Liga Inggris musim 2022-2023. Metamorfosis taktik ala Manajer Pep Guardiola menghadirkan kekayaan pola permainan dan beragam peran dari setiap pemain ”The Citizens”. Mereka pun kian sulit diterka lawan.
Dalam dua bulan terakhir, Guardiola rutin memakai taktik 3-2-4-1 yang merupakan pengembangan dari pola favoritnya, 4-3-3. Dengan skema penempatan pemain yang baru itu, City bak ”bunglon” yang bisa bergonta-ganti wujud taktik saat menyerang dan bertahan. City akan tampil dengan taktik 4-4-2 ketika bertahan dan tidak menguasai bola.
Guardiola juga telah nyaman dengan susunan pemain yang dipilihnya dalam beberapa laga terakhir. Tidak ada lagi bongkar pasang skuad yang gemar dilakukannya seperti saat menghadapi laga-laga besar. Memasuki musim ketujuh menangani City, Guardiola tampaknya telah memahami bahwa pikiran berlebihan (overthinking), yang membawanya mengubah taktik di duel penting dalam beberapa musim terakhir, sering menghadirkan mudarat bagi timnya.
Pada duel menghadapi Arsenal, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB di Stadion Etihad, Guardiola menurunkan susunan pemain yang serupa dengan dua laga menghadapi Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions Eropa. City pun menang 4-1 atas Arsenal.
Guardiola adalah satu-satunya manajer di liga top Eropa yang tidak pernah menurunkan bek sayap di paruh kedua musim ini. Empat pemain bek tengah ditampilkan secara bersamaan oleh Guardiola. Pada laga melawan Arsenal, absennya Nathan Ake akibat cedera digantikan Kyle Walker yang juga kerap bermain sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek sejajar di tim nasional Inggris.
Duo gelandang, Rodri dan Ilkay Guendogan, membantu City memenangi duel lini tengah menghadapi Arsenal. Kemudian, dua pemain sayap, yaitu Bernardo Silva dan Jack Grealish, tidak hanya membantu serangan. Mereka juga memegang peran kunci menghalau serangan Arsenal yang berpusat di sisi luar lapangan.
Berada di semifinal Liga Champions dan final Piala FA meningkatkan semangat tim. Kami belum berada di puncak liga sehingga tidak boleh kehilangan fokus karena perburuan gelar liga berada di tangan kami.
Adapun dalam posisi bertahan, City meninggalkan Erling Haaland dan Kevin De Bruyne untuk menjadi tujuan bola dalam skema transisi serangan. Koneksi bak telepati kedua pemain berambut pirang itu sudah semakin sulit diantisipasi pemain belakang lawan.
Guardiola menilai penampilan gemilang timnya dalam dua bulan terakhir tidak semata-mata karena taktik yang diinisiasi olehnya. Sejak memasuki Maret, City mengemas 10 kemenangan dan sekali imbang di tiga kompetisi berbeda.
”Dalam dua bulan terakhir, pemain menyadari pentingnya tetap berada dalam persaingan gelar. Mentalitas untuk tidak memiliki pilihan lainnya, selain menang di setiap laga, adalah sikap mental terbaik menghadapi pertandingan,” ucap Guardiola kepada BT Sport.
Kemenangan 4-1 atas Arsenal menegaskan kualitas City yang masih berada di atas Arsenal. Dalam 12 laga terakhir, City selalu mengalahkan ”Si Meriam” dengan koleksi 33 gol berbanding lima kali kemasukan. Pada duel di Etihad, City bermain lebih baik berkat kreasi sembilan tembakan ke gawang. Angka itu melebihi rerata 5,5 tembakan tepat sasaran mereka ke gawang lawan per laga di Liga Inggris musim ini.
Selain itu, City mampu meredam lini serang Arsenal yang hanya bisa menciptakan dua tembakan tepat sasaran. Jumlah serangan itu adalah penurunan signifikan dari rata-rata 5,03 tembakan mengarah ke gawang per laga yang dihasilkan Si Meriam di liga musim ini.
”Anda bisa melihat jarak yang sangat besar di antara kedua klub. Arsenal sekitar 10 tahun di belakang City, tetapi mereka telah berada di jalur yang tepat untuk bersaing dengan City,” kata Martin Keown, mantan bek Arsenal, dilansir BBC.
Peran individu
Pada laga melawan Arsenal, Guadiola memberikan peran individu yang tidak jamak bagi Haaland dan De Bruyne. Haaland lebih berperan sebagai pemain yang menjadi pemantul bola sekaligus pembuka ruang bagi De Bruyne.
Taktik itu membuat Haaland langsung memberikan asis perdana untuk De Bruyne di Liga Inggris musim ini ketika laga baru berjalan 7 menit. Gol kedua De Bruyne juga tercipta berkat operan Haaland.
Dalam skema turnover setelah merebut penguasaan bola dari Arsenal, pemain City langsung mengarahkan bola kepada Haaland yang bergerak di lingkaran tengah lapangan. Dengan kecepatan, kelincahan, dan kemampuannya mempertahankan bola, Haaland mencari De Bruyne yang berlari mencari ruang di pertahanan Arsenal.
”Ketika kami merebut kembali penguasaan bola, mereka akan menjadi berbahaya jika mendapatkan ruang. Kami memanfaatkan hal itu dengan baik,” ucap Guardiola.
De Bruyne pun menikmati peran berbeda ataupun kemitraan yang terjalin dengan Haaland. ”Kami bermain sedikit berbeda. Alih-alih menampilkan dua pemain berperan nomor delapan, saya diberi kebebasan untuk bergerak ke kiri atau kanan tergantung ruang yang tersedia,” kata De Bruyne seperti dikutip Sky Sports.
Kemenangan atas Arsenal membuat City memangkas jarak dengan Arsenal menjadi dua poin. Peluang City mengudeta posisi puncak klasemen terbuka lebar karena masih memiliki tabungan dua laga tunda, yaitu kontra West Ham United dan Brighton & Hove Albion.
Menurut penghitungan Opta, seusai duel dua tim teratas di Liga Inggris itu, peluang juara City melesat menjadi 93,1 persen. Adapun kans Arsenal kini hanya tersisa 6,9 persen.
”Meraih kemenangan menolong kami untuk mengatasi kelelahan. Berada di semifinal Liga Champions dan final Piala FA meningkatkan semangat tim. Kami belum berada di puncak liga sehingga tidak boleh kehilangan fokus karena perburuan gelar liga berada di tangan kami,” ucap Guardiola.
Meskipun mengakui keunggulan City atas timnya, Manajer Arsenal Mikel Arteta enggan menyerah untuk mempertahankan posisi puncak klasemen. ”Kami telah bertahan dalam perburuan gelar liga selama 9,5 bulan. Kami tidak akan menyerah karena kekalahan di satu laga,” ujar Arteta.
Setelah tumbang dari City, Arsenal telah dinanti tiga gim berat beruntun, yaitu melawan Chelsea, Newcastle United, dan Brighton.