Duo ”Nerazzurri”, Inter Milan dan Atalanta, Coba Patahkan Prediksi Superkomputer
Persaingan empat besar Liga Serie A Italia belum menemukan ujung. Bahkan, kebangkitan Inter Milan dan Atalanta berpotensi mematahkan prediksi superkomputer yang menilai mereka akan tersisih dari persaingan tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
VERONA, KAMIS – Setelah sempat terseok-seok dan terlempar dari persaingan empat besar Liga Serie A Italia, Inter Milan bangkit untuk mengonsolidasikan posisinya di urutan keempat dalam dua pekan terakhir. Tim lain dengan warna jersei identik, Atalanta, pun pelan-pelan mendekati empat besar. Kalau konsisten, grafik menanjak duo ”I Nerazzurri” alias ”Si Hitam-Biru” itu bisa mematahkan prediksi superkomputer yang menilai mereka akan tersisih dari posisi empat besar pada akhir musim ini.
”Kami ingin melaju ke final Liga Champions Eropa (musim ini), lolos ke Liga Champions (musim depan), dan menjuarai Piala Italia (musim ini). Beberapa kali kami kehilangan poin, kalah dari laga yang tidak seharusnya kami kalah. Tetapi, kami tidak boleh melihat ke belakang. Ini adalah kemenangan penting untuk kami. (Laga) yang berikutnya akan lebih penting lagi,” ujar penyerang Inter, Edin Dzeko, kepada Sky Sports Italia setelah Inter menang 6-0 atas tuan rumah Hellas Verona, Kamis (4/5/2023) dini hari WIB.
Inter seolah mengamuk saat bertandang melawan Verona. Padahal, terlepas dari status sedang berjuang lolos dari zona degradasi, Verona tetaplah kuda hitam yang sering menjadi kerikil tim-tim besar. ”I Gialloblu” alias ”Si Kuning-Biru” sempat menahan imbang tuan rumah Napoli, 0-0, pada pekan ke-30 dan seri 1-1 dengan Lazio pada pekan ke-21. Verona tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir yang menjadi periode terbaik mereka di musim ini, serupa periode tidak terkalahkan sepanjang pekan ke-19 hingga ke-22.
Maka itu, kemenangan Inter atas Verona dengan skor mencolok cukup spesial. ”La Beneamata” meneruskan tren positif mereka dari dua laga sebelumnya, yaitu menang 3-1 atas tim tamu Lazio pada pekan ke-32 dan menang 3-0 atas tuan rumah Empoli pada pekan ke-31.
Tiga kemenangan beruntun ini mengobati fase buruk Inter sepanjang pekan ke-26 hingga ke-30, yakni menderita empat kekalahan dan menuai satu imbang. Posisi mereka pun kembali ke empat besar, tepatnya berada di urutan keempat mulai pekan ke-32 usai sempat terlempar ke peringkat kelima dan keenam dalam pekan ke-29 hingga ke-31.
Kini, kemenangan atas Verona membawa Inter kokoh di urutan keempat dengan 60 poin dari 33 laga. Inter mempertahankan jarak dua poin atas Atalanta yang menyodok dari urutan ketujuh menjadi peringkat kelima dan memperlebar jarak menjadi dua poin atas AC Milan dan AS Roma yang masing-masing terperosok satu tingkat ke peringkat keenam serta ketujuh.
”Kami berada dalam momen yang baik. Dengan pemain-pemain penting yang sudah pulih (dari cedera), hasil yang positif pasti akan datang. Kami harus melanjutkan tren kemenangan ini,” kata Pelatih Inter Simone Inzaghi.
Atalanta ambil keuntungan
Di samping Inter, Atalanta turut mengambil keuntungan atas hasil kurang optimal yang didapat Milan dan Roma pada pekan ini. Milan ditahan seri 1-1 tim tamu, Cremonese, pada laga Kamis. Adapun Roma bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah AC Monza pada hari yang sama. Dalam laga Rabu (3/5), Atalanta menang 3-2 atas tim tamu, Spezia.
Walaupun masih tertinggal tiga poin dari Juventus di urutan ketiga dan tertinggal empat poin dari Lazio di peringkat kedua, posisi Inter relatif mulai stabil di peringkat keempat. Demikian pula Atalanta. Capaian “La Dea” alias ”Sang Dewi” tergolong luar biasa kalau melihat mereka sempat tercecer cukup jauh di tempat ketujuh hingga pekan ke-32.
Paling tidak, kemenangan pada pekan ke-33 menjadi modal berharga untuk Inter dan Atalanta mengarungi pekan ke-34 yang krusial. Boleh jadi, pekan itu akan sangat menentukan arah garis finis persaingan empat besar karena ada tiga laga yang saling mempertemukan tim-tim tersebut, yakni Milan menjamu Lazio, Roma versus Inter pada Sabtu (6/5), serta Atalanta menjamu Juventus pada Minggu (7/5).
Bagi Inter, seri dengan Roma cukup untuk tetap aman di urutan keempat. Karena unggul head to head, Inter tetap berada di atas Atalanta dan Milan sekali pun kedua tim ini meraih tiga poin sehingga ketiganya sama-sama mengoleksi 61 poin pada pekan ke-34.
Kami tahu jadwal yang tersisa tidak mudah, begitu juga jebakan-jebakan yang ada di depan mata. Tetapi, dengan semangat dan kekompatan tim, kami yakin akan memiliki akhir yang indah. (Simone Inzaghi)
Selepas pekan itu, perjalanan mengarungi empat laga sisa memang tetap tidak mudah. Inter akan menjamu Sassuolo pada pekan ke-35, Minggu (14/5); meladeni tuan rumah Napoli pada pekan ke-36, Minggu (21/5); menjamu Atalanta pada pekan ke-37, Minggu (28/5); dan kontra tuan rumah Torino pada pekan terakhir, Minggu (4/6).
Namun, patut diingat, Inter menang atas empat tim itu dalam pertemuan pertama musim ini, yaitu 1-0 atas Torino pada pekan keenam; 2-1 atas Sassuolo pada pekan kesembilan; 3-2 atas Atalanta pada pekan ke-15; dan 1-0 atas Napoli pada pekan ke-16. ”Kami tahu jadwal yang tersisa tidak mudah, begitu juga jebakan-jebakan yang ada di depan mata. Tetapi, dengan semangat dan kekompatan tim, kami yakin akan memiliki akhir yang indah,” ungkap Inzaghi.
Adapun Atalanta meladeni tuan rumah Salernitana pada pekan ke-35, Sabtu (13/5); menjamu Verona pada pekan ke-36, Sabtu (20/5); dan menjamu Monza pada pekan pamungkas. Kecuali kalah dari Inter, tim asal Bergamo menang atas tiga tim itu dalam paruh pertama musim ini, yakni 1-0 atas Verona pada pekan ketiga, 2-0 atas Monza pada pekan kelima, dan 8-2 atas Salernitana pada pekan ke-18.
Kans mematahkan prediksi
Di atas kertas, laga-laga itu menjadi kesempatan Inter dan Atalanta mematahkan prediksi superkomputer. Menurut analisa terbaru dari FiveThirtyEight per 30 April 2023, Lazio berpeluang paling besar untuk mendampingi Napoli, yang nyaris pasti menjuarai Serie A, di empat besar, yaitu dengan kemungkinan 77 persen. Kemudian, Juventus dengan 72 persen, Milan (59 persen), Roma (42 persen), Inter (32 persen), dan Atalanta (18 persen).
Secara umum, dari sejumlah lembaga survei, Juventus bersama salah satu atau dua tim dari Kota Milan atau Kota Roma yang berkemungkinan mendampingi Napoli ke Liga Champions musim depan. Tidak ada yang memperkirakan Atalanta bisa kembali menembus kompetisi antarklub Eropa paling elite itu, seperti musim 2019-2020, 2020-2021, dan 2021-2022.
Tidak ada yang mustahil untuk Inter dan Atalanta, apalagi peforma para pesaingnya di empat besar tidak lebih stabil daripada mereka, baik itu Lazio, Juventus, Milan, maupun Roma. Selain itu, keempat tim itu akan menjalani masing-masing sedikitnya dua laga sulit sepanjang pekan ke-35 hingga ke-38.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini dikutip Football-Italia, menyampaikan, dirinya percaya para pesaingnya akan kesulitan membagi fokus dan energi untuk mengarungi sisa laga di Serie A dan kompetisi Eropa. Kecuali Lazio, Juventus dan Roma masih berlaga di semifinal Liga Europa.Sedangkan Inter dan Milan saling berhadapan di semifinal Liga Champions.
Dengan risiko kebugaran pemain terkuras, itu diharapkan menjadi faktor penyebab para pesaing tersandung setidaknya pada laga tandang. ”Saya munafik jika mengatakan sebaliknya. Saya tentu berharap begitu (pesaing kehilangan poin di luar kandang),” ujar Gasperini. (AFP)