Indonesia Berharap Ulang Kejayaan di Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia
Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia akan digelar pada 5-13 Mei 2023 di Senayan, Jakarta. Indonesia berharap bisa kembali mengawinkan gelar seperti pada kejuaraan yang sama pada 2019 lalu.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Indonesia berharap bisa kembali mengawinkan gelar seperti pada 2019 saat mengikuti Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia yang akan digelar pada 5-13 Mei 2023 di Senayan, Jakarta. Keberhasilan menjadi juara dalam ajang itu akan memuluskan langkah Indonesia menuju Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan.
Ketua Umum Persaturan Besar Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Grand Master Utut Adianto mengatakan, prestasi harus menjadi sorotan dalam Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia. Terakhir kali mengikuti kejuaraan tersebut secara luring pada 2019 di Ulaanbatar, Mongolia, Indonesia sukses mengawinkan gelar melalui pecatur putra Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan International Master (IM) Medina Warda Aulia.
“Kami berharap bisa mengulangi kejayaan pada 2019, mengawinkan gelar putra dan putri. Namun, kami juga tidak mau membebani anak-anak. Pertarungan akan sangat berat, tetapi mudah-mudahan ada wakil Indonesia ke Piala Dunia 2023,” tutur Utut dalam konferensi pers Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia di di Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia ini merupakan bagian seleksi atau babak kualifikasi bagi para pecatur putra-putri yang berada di FIDE (Federasi Catur Internasional) Zona 3.3 untuk lolos menuju Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan, pada bulan Juli-Agustus 2023. Sebanyak tiga tiket ke Piala Dunia 2023 diperebutkan dalam kejuaraan ini. Tiga tiket ini dapat diraih, antara lain, jika menjadi juara dan runner-up di kelompok putra atau open dan juara di kelompok putri.
Senada dengan Utut, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem juga tidak mau membebani tim Indonesia. Minimal satu dari tiga tiket ke Piala Dunia 2023 dapat diraih oleh Indonesia. Untuk memenuhi target tersebut, Kris telah membentuk pemusatan latihan nasional sejak 14 April 2023. Ia juga memanggil Ruslan Scherbakov dari Rusia dan Andrei Kovalev dari Belarus untuk menjadi pelatih tim Indonesia. Menurut Kris, kedua pelatih itu memberikan hasil yang bagus saat menangani Indonesia ketika Olimpiade 2022.
Semua bisa membuat kejutan. Jadi, meskipun ada yang elo ratingnya 1.900, saya menekankan kepada anak-anak untuk tidak menganggap remeh lawan, terutama ada pecatur-pecatur muda yang baru tumbuh dan berkembang. (Kristianus Liem)
Dengan mendatangkan kedua pelatih itu, Kris berharap tim Indonesia dapat terbantu saat bertanding, terutama dalam membangun pembukaan. Apabila pembukaannya sudah muncul, kata Kris, maka kemungkinannya besar bagi atletnya untuk unggul dan meraih kemenangan.
“Apakah kita dapat mengawinkan gelar lagi seperti 2019? Kami berharap demikian. Yang jelas, kami punya dua pemain putra dan dua pemain putri yang sudah dalam ‘jarak tembak’. Artinya, mereka berpeluang meraih juara jika terus bermain bagus. Kami mengupayakan yang terbaik, di pelatnas ada uji coba dan ada latihan teorinya juga,” ujar Kris.
Dua pecatur putra yang dimaksud Kris yaitu unggulan keempat GM Susanto Megaranto (elo rating 2.532) dan unggulan kelima GM Novendra Priasmoro (2.504). Sementara pecatur putri unggulan Indonesia, antara lain IM Irene Kharisma Sukandar (2.390), menjadi andalan. Lalu, ada pula IM Medina Warda Aulia (2.369).
Persaingan ketat
Kristianus Liem memprediksi Susanto Megaranto dan kawan-kawan akan bersaing ketat dengan pecatur-pecatur dari Vietnam, Filipina, Mongolia, dan Singapura. Khusus Singapura, negara tersebut menurunkan GM Jingyao Tin yang merupakan peserta dengan elorating tertinggi di kelompok open/putra yaitu 2.576. Begitu pula dengan dengan kelompok putri yang akan menghadapi rival berat dari negara lain, termasuk pecatur Mongolia yaitu Munguntuul Batkhuyag (2.418).
“Semua bisa membuat kejutan. Jadi, meskipun ada yang elo ratingnya 1.900, saya menekankan kepada anak-anak untuk tidak menganggap remeh lawan, terutama ada pecatur-pecatur muda yang baru tumbuh dan berkembang,” ucap Kris.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mengirimkan total 20 pecatur yang terdiri dari 12 pecatur putra dan 8 pecatur putri. Dengan jumlah itu, Indonesia melalui PB Percasi menjadi federasi dengan jumlah pemain terbanyak. Selanjutnya, ada Vietnam dengan 15 pecatur (6 putra dan 9 putri) dan Mongolia dengan 9 pecatur (6 putra dan 3 putri).
Secara keseluruhan, kejuaraan catur ini diikuti oleh 34 pemain di kelompok open/putra dan 24 pemain di kelompok putri. Mereka berasal dari enam negara anggota Zona 3.3 Asia atau zona ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Adapun tiga negara sisanya yakni Taiwan, Mongolia, dan Hongkong. Turnamen berhadiah total 15.000 dollar AS ini akan berlangsung di Hotel Century Park, Senayan Jakarta mulai 5-13 Mei 2023.
Wasit Ketua Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia Gunawan Bong menyampaikan, kejuaraan digelar menggunakan sistem Swiss sembilan babak dengan kontrol waktu 90 menit dan tambahan 30 menit. Dengan demikian, setiap babak pertandingan bisa selesai dalam waktu 5 jam.
Lantaran merupakan turnamen level atas, Bong mengatakan bahwa aturan-aturannya pun diperketat. Salah satunya dengan menerapkan anti-cheating dengan melarang pecatur menggunakan alat-alat elektronik ke dalam area permainan. Kecurangan-kecurangan lain pun akan diantisipasi.
“Misal ada permainan yang terindikasi menggunakan mesin, kami akan terus pantau. Namun, kami tidak akan menuduh. Kami akan mengantisipasi apabila benar ada kecurangan,” ucapnya.
Indonesia terakhir kali mengikuti Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia pada 2021. Saat itu, Indonesia gagal merebut tiket ke Piala Dunia Catur 2021 setelah tampil buruk pada babak kesembilan, Minggu (9/5/2023), di Bekasi. Grand Master (GM) Novendra Priasmoro dan International Master Mohamad Ervan, yang sempat menempati posisi kedua dan ketiga di klasemen, kalah di babak terakhir. GM Susanto Megaranto juga ditahan remis. (Kompas, 10/5/2021).