Atlet Muda Masih Menjadi Pelengkap Tim Tenis Indonesia
Tim Tenis Indonesia selalu memiliki atlet muda dalam skuad SEA Games. Namun, keberadaan mereka masih sekadar pelengkap tim karena tak banyak yang kembali pada SEA Games berikutnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Skuad tenis Indonesia untuk SEA Games Kamboja 2023 tidak banyak berubah dengan SEA Games Vietnam 2021 dan edisi-edisi sebelumnya. Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti) mendaftarkan dua petenis muda sebagai debutan untuk tampil di Kamboja. Akan tetapi, bicara medali, peluangnya tetap berada di tangan para senior.
Satu hal yang masih menjadi kendala adalah tenis Indonesia masih sulit lepas dari keterlibatan petenis senior, meski hanya dalam ajang SEA Games. Para senior yang dimaksud adalah mereka yang aktif mengikuti kompetisi profesional, yaitu Aldila Sutjiadi (28), Jessy Rompies (33), Beatrice Gumulya (32), dan Christopher “Christo” Rungkat (33).
Saking minimnya petenis muda dengan rekam jejak yang baik dalam ajang internasional, terutama petenis putra, Pelti bahkan mendaftarkan dua bersaudara, David Agung Susanto (31) dan Anthony Susanto (25), yang tak dipanggil untuk SEA Games 2021. Tak banyak bertanding pada 2021 dan 2022, mereka baru aktif kembali pada 2023. Pada sebagian besar turnamen, mereka harus melewati babak kualifikasi lebih dulu.
Christo, yang sudah mengikuti tujuh SEA Games yaitu pada pada 2007, 2009, 2011, 2015, 2017, 2019, dan 2021, masih akan menjadi andalan di Kamboja. Dari SEA Games lainnya, dia menyumbangkan 6 emas, 5 perak, dan 3 perunggu.
Juara ganda putra yunior Grand Slam Perancis Terbuka 2008 (bersama petenis Finlandia Henri Kontinen) itu akan menjadi ujung tombak untuk meraih emas ganda campuran, berpasangan dengan Aldila. Mereka menjadi yang terbaik pada dua SEA Games terakhir setelah meraih emas Asian Games Jakarta Palembang 2018. Petenis yang pernah menempati peringkat ke-68 dunia nomor ganda itu juga masih diandalkan untuk memimpin rekan-rekannya pada beregu putra dan ganda putra.
Pada SEA Games 2021, yang digelar pada 12-23 Mei 2022 karena pandemi Covid-19, Christo memimpin tim putra yang terdiri atas Muhammad Rifqi Fitriadi serta debutan Achad Imam Maruf, Tegar Abdi Satrio Wibowo, dan Rifqy Sukma Ramadhan Sumiarsa. Di kelompok putri, petenis muda yang mendampingi Aldila dan kawan-kawan adalah Novela Rezha Millenia Putri (22) dan Fitriani Sabatini (21). Di antara mereka, hanya Rifqi yang kembali di Kamboja, sementara posisi debutan diisi oleh Nathan Anthony Barki (18) dan Fitriana Sabrina (22).
Akan turut bersaing pula pada SEA Games kali ini yaitu Priska Madelyn Nugroho yang menyumbangkan perunggu tunggal putri pada debutnya di SEA Games, yaitu di Filipina 2019. Namun, Priska absen di Vietnam karena fokus menyelesaikan studi.
Masalah klasik minimnya petenis Indonesia yang bersaing di ajang profesional adalah jarangnya atlet yang memiliki motivasi untuk berkembang dari sekadar menjadi jagoan nasional. Fenomena ini dilengkapi dengan masalah lain, yaitu tidak adanya biaya untuk mengikuti tur.
Saat dipilih untuk mewakili tim "Merah Putih" pada SEA Games 2021, Rifqi, Achad, Novela, dan Fitriani memiliki latar belakang peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Namun, ketiadaan nama mereka di SEA Games 2023 mengindikasikan sulitnya petenis Indonesia untuk mempertahankan, apalagi meningkatkan, eksistensi dalam pesaingan internasional.
Kendala biaya
Masalah klasik minimnya petenis Indonesia yang bersaing di ajang profesional adalah jarangnya atlet yang memiliki motivasi untuk berkembang dari sekadar menjadi jagoan nasional. Fenomena ini dilengkapi dengan masalah lain, yaitu tidak adanya biaya untuk mengikuti tur. Padahal, aktif mengikuti turnamen menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan semua aspek yang harus dimiliki atlet.
Performa Rifqi, misalnya, meningkat pada tahun ini ketika aktif bertanding sejak Juli 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada enam bulan terakhir 2022, dia mencapai hasil terbaik semifinal turnamen ITF M15 di Jakarta, pada Agustus. Namun, Rifqi masih kesulitan bersaing pada level lebih tinggi, yaitu M25.
Pada 2023, petenis asal Jawa Timur ini bertanding pada sembilan turnamen sebelum tampil di SEA Games. Mentalnya ditempa ketika harus selalu melalui fase kualifikasi dalam tiga turnamen di Turki.
Berbeda dengan di negara sendiri, persaingan di Eropa berlangsung lebih ketat meski turnamen berada pada level yang sama. Hal ini karena peserta dalam kejuaraan di Eropa memiliki peserta dengan rata-rata ranking yang lebih tinggi. Baru pada turnamen seri keempat, Rifqi langsung mendapat tiket babak utama, itu pun dengan hasil langsung kalah, sama seperti tiga seri lainnya.
Tempaan dalam turnamen baru memperlihatkan hasil ketika tampil pada dua seri turnamen M25 di Jakarta, April. Dia mencapai final dan semifinal. Dengan performa itu, peluangnya untuk turut menyumbangkan medali pada nomor tunggal putra lebih besar dibandingkan SEA Games 2021.
Rifqi, petenis di ranking ke-804 berdasarkan daftar peringkat ATP pada 24 April 2023, berada pada jajaran empat besar tunggal putra Asia Tenggara. Dia berada di bawah bawah Hoang Nam Ly (Vietnam) yang memiliki ranking ke-264, Kasidit Samrej (Thailand/637), dan Palaphoom Kovapitukted (Thailand/723).
Dalam daftar peringkat terbaru yang akan keluar 8 Mei 2023, usai turnamen ATP Masters 1000/WTA Madrid, posisi Rifqi bahkan bisa naik ke urutan 727, unggul atas Kovapitukted yang akan turun ke-728. Rifqi pun berpeluang ditempatkan sebagai unggulan ketiga.
Peran Aldila
Dalam level lebih tinggi, Aldila yang aktif mengikuti turnamen sejak kelas ITF, kali ini, bisa mendapatkan tiket babak utama di arena Grand Slam dan WTA 1000 untuk nomor ganda putri. Bersama petenis Jepang, Miyu Kato, Aldila mencapai hasil terbaik ketika menembus babak ketiga Grand Slam Australia Terbuka 2023.
Di ajang WTA 1000, mereka mencapai semifinal di Indian Wells yang disebut sebagai “Grand Slam Kelima”. Setelah SEA Games 2023, Aldila akan langsung terbang ke Perancis untuk mengikuti Grand Slam Perancis Terbuka, 28 Mei-10 Juni.
Bercermin dari apa yang dilakukan Christo, Aldila, lalu Rifqi, maka Nathan dan Fitriana, yang dipercaya tampil pada SEA Games Kamboja 2023, harus mengikuti jejak para seniornya itu. Tujuannya agar Indonesia punya barisan petenis lainnya, seperti Christo dan Aldila, di dunia tenis profesional.
Juga, agar petenis muda Indonesia tak sekadar menjadi pelengkap daftar atlet di ajang multicabang, seperti SEA Games serta kejuaraan beregu, Piala Davis dan Piala Billie Jean King.
Daftar Petenis Indonesia di SEA Games Kamboja 2023