Petenis unggulan Indonesia, Muhammad Rifqi Fitriadi gagal masuk final setelah dikalahkan petenis Australia Brandon Walkin di semifinal. Brandon melaju ke final dan berjumpa petenis muda Turki, Yanki Erel.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Perjalanan petenis Indonesia Muhammad Rifqi Fitriadi di turnamen MedcoEnergi International Tennis M25K di Jakarta harus terhenti setelah kalah dari petenis Australia Brandon Walkin dengan skor 6-7 (4), 7-5, 3-6, di lapangan tenis Hotel Sultan, Sabtu (29/4/2023). Bagi Rifqi, pengalaman tersebut merupakan modal penting untuk berlaga di SEA Games Kamboja 2023 Mei nanti.
Kekalahan Rifqi ini membuat langkahnya terhenti di semifinal turnamen tersebut. Rifqi harus mengakui kualitas permainan Brandon Walkin yang secara peringkat juga unggul jauh darinya. Rifqi dalam pekan ini naik peringkat dari 1.081 menjadi 804. Sedangkan, Walkin berada di peringkat 231 dunia.
Meski perbedaan peringkat itu cukup jauh, tetapi Rifqi mampu mengimbangi permainan Walkin. Pada set pertama Brandon terus mengungguli Rifqi dengan poin 0-3 dan 5-3. Namun, Rifqi mengejarnya dan memaksakan skor 6-6, walaupun Walkin akhirnya menang dengan skor 6-7.
Pada set kedua, Rifqi berusaha menekan Walkin. Ia unggul 3-1 dan 5-3, tetapi kemampuan Walkin selalu merepotkan Rifqi sehingga set kedua juga sempat imbang 5-5. Walakin, Rifqi berhasil mencuri poin di set kedua sehingga ia mampu memenangi set tersebut dengan skor 7-5. Set ketiga, Rifqi mulai kelelahan dan terpaksa menyerah dengan skor 3-6 dari Walkin.
“Dalam minggu ini semua pertandingan punya dampak baik, bukan hanya untuk saya tapi juga teman-teman semua, khususnya untuk SEA Games Kamboja nanti. Bahkan atlet dari negara lain seperti Thailand yang ikut turnamen ini juga dapat pengalaman berharga,” kata Rifqi.
Rifqi mengungkapkan, permainan Walkin memang menunjukkan kelasnya, tetapi dia cukup bangga karena sempat mengimbangi permainan lawan. Pertandingan tadi, bagi Rifqi, merupakan pengalaman yang baik untuk menghadapi lawan-lawan negara Asia Tenggara nanti.
Walkin yang melaju ke babak final akan berhadapan dengan petenis asal Turki, Yanki Erel. Erel sebelumnya mengalahkan salah satu petenis terbaik Indonesia saat ini, Christopher Rungkat di babak perempat final. Yanki Erel merupakan petenis berusia 22 tahun yang kini berada di peringkat 463 di Asosiasi Tenis Profesional atau Association of Tennis Professionals (ATP).
Sedangkan, ganda putra Indonesia dalam turnamen ini sudah gugur di laga perempat final. Ganda putra Indonesia, Christopher Rungkat dan Nathan Barki harus menyerah dua set langsung dengan petenis asal Filipina Francis Alcantara yang berpasangan dengan Pruchya Isaro dari Thailand. Keduanya merupakan atlet yang akan berlaga di SEA Games Kamboja 2023 nanti.
Hasil pertandingan uji coba di turnamen MedcoEnergi International Tennis M25K Jakarta ini dinilai cukup baik bagi petenis Indonesia. Pelatih Tim tenis putra Indonesia Bonit Wiryawan mengatakan, saat ini kualitas para petenis tim putra Indonesia relatif sama, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya yang masih sangat bergantung dengan Christopher Rungkat.
Kini, lanjut Bonit, Indonesia memiliki pemain muda berbakat seperti Rifqi Fitriadi, Ignatius Anthony Susanto dan Nathan Anthony Barki. Selain itu, tim nasional tenis putra juga diperkuat David Agung Susanto yang kini berusia 31 tahun. David, kata Bonit, juga menunjukkan konsistensinya bermain bagus di laga uji coba.
“Target tiga emas dari tim tenis baik putra maupun putri itu sangat mungkin dicapai. Jika permainan mereka di laga uji coba ini berlanjut di Kamboja, target itu sangat mungkin diraih,” ungkap Bonit.
Bonit menjelaskan, pekan ini merupakan uji coba terakhir tim tenis putra Indonesia sebelum berangkat ke Kamboja. Ia menambahkan, para atlet akan menjalani terapi dan mengkondisikan kembali fisik mereka sebelum berlaga di Kamboja dengan latihan-latihan ringan.
Target tiga emas dari tim tenis baik putra maupun putri itu sangat mungkin dicapai.
Hal serupa juga diungkapkan pelatih tim putri, Wynne Prakusya. Menurutnya target tiga emas bisa diraih dengan kualitas pemain yang berangkat ke Kamboja nanti. Ia menekankan beberapa rival Indonesia di tenis seperti Thailand, Vietnam dan kuda hitam Kamboja.
“Tak hanya pemain senior ya, tetapi pemain muda juga punya potensi raih medali. Teknik bermain sudah sangat baik, tinggal mental pemain muda yang harus dimotivasi terus,” kata Wynne.