Rifqi Fitriadi Menembus Final ITF Men’s World Tennis Tour
Petenis Indonesia, Rifqi Fitriadi, menghentikan petenis Korea Selatan, Jang Yun-seok, pada babak semifinal ITF Men’s World Tennis Tour M25. Hasil itu mengantarkannya ke babak final, pencapaian tertinggi pada ajang itu.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Petenis Indonesia, Muhammad Rifqi Fitriadi (24), menembus babak final turnamen International Tennis Federation atau ITF Men’s World Tennis Tour M25 bertajuk ”BNI-Medco Energi International Tennis”. Keberhasilan Rifqi menghentikan langkah petenis Korea Selatan, Jang Yun-seok, pada babak semifinal mengantarkannya meraih pencapaian tertingginya pada turnamen itu.
Pertandingan di lapangan tenis Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (15/4/2023), itu berjalan cukup sengit, terlebih pada set pertama. Namun, Rifqi akhirnya memenangi pertandingan atas Korea Selatan itu dengan skor 7-5 dan 6-3.
”Ini adalah momen pertama kali saya bisa masuk final pada turnamen ITF Men’s World Tennis Tour. Pencapaian ini berkat latihan intensif sejak Desember 2022,” ujar Rifqi usai memenangkan pertandingan.
Di bawah terik matahari, pertandingan berjalan cukup sengit pada set pertama. Rifqi yang awalnya memimpin pertandingan harus berkejar poin dengan Jang.
”Tidak semua gim harus diambil. Jadi ada gim yang harus dilepas. Saat kehilangan momentum, harus mulai mencari lagi momentum berikutnya,” tutur Rifqi.
Menurut Rifqi, kunci kemenangannya dalam bertanding ialah bermain dengan sabar dan tulus. Tidak mudah baginya melawan petenis yang sudah melalang buana seperti Jang Yun-seok. Apalagi, Jang cukup agresif saat bertanding dan selalu memenangkan pertandingan sejak babak kualifikasi.
Rifqi tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan diri dalam bertanding pada babak final keesokan harinya, Minggu (16/4/2023). Pada babak penentuan juara tersebut, ia akan melawan petenis Australia, Kelly Dayne.
Secara mental, Rifqi sudah siap untuk menunjukkan taringnya pada pertandingan babak akhir. Ia hanya membutuhkan satu langkah lagi untuk menjadi pemenang. Untuk itu, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Setelah pertandingan ITF Men’s World Tennis Tour M25 selesai, Rifqi akan kembali fokus berlatih untuk ajang SEA Games di Kamboja pada 5-17 Mei mendatang. Rifqi merupakan salah satu atlet tenis yang akan mewakili Indonesia bersama empat petenis putra dan lima petenis putri lainnya.
Di luar prediksi
Pelatih tim tenis Indonesia, Bonit Wiryawan, pun tidak menyangka bahwa Rifqi bisa menembus babak final yang akan dipertandingkan pada Minggu. Prediksi awal Bonit, petenis Indonesia hanya bisa melaju hingga babak kedua. Namun, optimisme Rifqi untuk memenangkan pertandingan begitu tinggi sehingga dapat melaju ke babak final.
Harus tetap dilatih agar mainnya lebih kuat dan tajam lagi. Game plan dan mindset pemain harus dibenahi.
Bonit bangga dengan pencapaian Rifqi. Apalagi, tiga petenis putra Indonesia lainnya yang mengikuti ajang tersebut hanya mampu bertanding pada babak pertama. Meskipun pencapaian Rifqi di luar prediksinya, ia tidak mau atlet binaannya tersebut cepat puas sehingga harus selalu mempertajam permainan.
”Harus tetap dilatih agar mainnya lebih kuat dan tajam lagi. Game plan dan mindset pemain harus dibenahi. Para atlet akan bertemu lawan-lawan yang luar biasa. Untuk meraih kemenangan memang butuh perjuangan,” ujar Bonit.
Menurut Bonit, sudah risiko atlet akan mengalami kelelahan sepanjang latihan untuk menjadi atlet profesional. Meskipun atletnya sudah banyak berkembang, ia pun akan terus mengevaluasi para atlet pada waktu luang dan saat berlatih.
Apalagi, setelah ini, beberapa petenis Indonesia akan bertanding pada kejuaraan SEA Games 2023, termasuk Rifqi. Adapun tiga negara yang menjadi saingan terberat Indonesia dalam pertandingan tenis pada perhelatan SEA Games ialah Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
”Indonesia tidak boleh lengah dengan hasil yang diperoleh karena akan ada pertandingan yang lebih besar. Sebelum pertandingan dimulai, saya sudah bilang ke Rifqi agar tidak cepat puas jika bisa mengalahkan lawan karena ia bisa lebih dari ini. Setiap permainan harus selalu dimaksimalkan,” tutur Bonit.