Pintu Masuk Peningkatan Transparansi Keuangan Kompetisi
PSSI memulai langkah untuk meningkatkan transparansi keuangan Liga 1 Indonesia. Upaya ini bermula dari PSM Makassar yang tidak mendapatkan uang hadiah juara
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kasus PSM Makassar yang tidak mendapatkan uang hadiah sebagai juara Liga 1 Indonesia menjadi pintu masuk bagi PSSI untuk meningkatkan transparansi keuangan kompetisi. Upaya pembenahan ini menjadi bagian dari transformasi sepak bola nasional. Peningkatan transparansi keuangan kompetisi akan dimulai sebelum liga bergulir. Diharapkan dengan ini kejadian serupa tidak terulang di musim kompetisi berikutnya.
PSM Makassar keluar sebagai juara Liga 1 setelah mengumpulkan 75 poin hingga musim 2022-2023 usai. Namun, sebagai juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, PSM tidak mendapatkan uang hadiah, melainkan hanya menerima trofi penghargaan. Padahal, juara turnamen pramusim seperti Piala Menpora mendapatkan hadiah uang Rp 2 miliar.
Situasi itu memantik perdebatan dan menarik perhatian Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dia mengakui ini adalah inkonsistensi pada pengelolaan kompetisi Liga 1 yang mana hadiah untuk klub juara tidak pernah pasti.
Seperti pada musim 2015, tidak ada hadiah uang untuk klub juara. Setelah itu, uang hadiah juara kembali tersedia pada musim 2016-2017. Namun, situasinya berubah kembali pada musim 2018 hingga saat ini, di mana klub juara tidak mendapatkan uang hadiah. Situasi itu diperparah dengan ketidakjelasan penggunaan uang yang sudah ditransfer oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) kepada PSSI.
Menurut Erick, pengelolaan keuangan kompetisi selama ini tidak berdiri sendiri, melainkan tercampur dengan uang PSSI yang berasal dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dana bantuan FIFA Forward, dan uang untuk memutar Liga 1.
“Pemain dan pelatih sudah bekerja keras selama setahun, tentu mereka mengharapkan itu (uang hadiah). Keterbukaan dari pada bonus dan lain-lainnya itu harus ada. Kalau di (kasus) ini, biar saya ambil. Saya berikan Rp 2 miliar untuk juara (PSM). Namun, tahun depan harus jadi konsisten di liga. Keuangan liga dan PSSI harus terbuka dan transparan,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Selain transparansi pengelolaan keuangan kompetisi, pembenahan yang disasar PSSI adalah menyusun standar untuk audit keuangan klub. Erick mengatakan, semua klub Liga 1 harus memiliki standar audit buku keuangan setiap enam bulan. Ini untuk mengantisipasi kasus pemain tidak mendapatkan bayaran atau hak-hak lainnya ketika klub bangkrut.
“Kalau kita tidak bersih-bersih secara manajemennya, akhirnya kita seperti pemadam kebakaran. Ada kejadian baru datang. Kan, ini tidak bisa seperti itu,” ucap Erick.
Saya berikan Rp 2 miliar untuk juara (PSM). Namun, tahun depan harus jadi konsisten di liga. Keuangan liga dan PSSI harus terbuka dan transparan.
Sebelum Liga 1 musim depan bergulir, PSSI akan merancang sistem yang memungkinkan transparansi pengelolaan keuangan kompetisi bisa berjalan. Erick membayangkan, ke depan akan ada keterbukaan soal biaya pertandingan (match fee) dan kepastian nominal uang hadiah bagi tim peringkat 1, 2, dan 3.
Semua konsep itu masih akan dimatangkan dan akan diputuskan lalu dieksekusi secepatnya sebelum Liga 1 musim depan bergulir pada 1 Juli 2023. Mekanisme audit keuangan pengelola kompetisi juga menjadi hal yang akan diperhatikan secara serius.
Sementara itu, Direktur PSM Makassar Sadikin Aksa menyambut positif keputusan Ketua Umum PSSI untuk memberikan skuad “Juku Eja” bonus juara sebesar Rp 2 miliar. Ia mengatakan, bonus itu adalah bentuk apresiasi bagi perjuangan semua pemain dan staf pelatih PSM selama musim 2022-2023.
“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi keputusan Pak Erick itu. Kami yakin Pak Erick akan melakukan banyak hal yang terbaik bagi sepak bola Indonesia,” ucap Sadikin yang dihubungi di Jakarta.
Perjalanan PSM di musim ini belum sepenuhnya berakhir. Setelah melakukan parade juara di Parepare dan Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4) dan Senin (17/4), manajemen PSM memberikan libur tim untuk menyambut hari raya Idul Fitri.
Skuad PSM akan kembali dikumpulkan, awal Mei, apabila telah keluar jadwal play-off perebutan tiket babak kualifikasi Liga Champions Asia 2023-2024 melawan Bali United, juara Liga 1 2021-2022. Laga penentu itu direncanakan berlangsung dengan sistem kandang-tandang.