Klub dan Pemain Berharap Jadwal Liga 2 Musim Depan Dimajukan
Semen Padang FC dan sejumlah pemain sepakbola profesional asal Sumatera Barat berharap jadwal Liga 2 musim 2023-2024 dimajukan seiring batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Semen Padang FC dan sejumlah pemain sepakbola profesional asal Sumatera Barat berharap jadwal Liga 2 musim 2023-2024 dimajukan. Sebab, para pemain sudah terlalu lama tidak berkompetisi sejak Liga 2 dihentikan akibat tragedi Kanjuruhan pada Oktober lalu.
CEO Semen Padang FC Win Bernadino di Padang, Selasa (18/4/2023) malam, mengatakan, federasi berencana menggelar Liga 2 pada November 2023. Namun, ia berharap jadwal itu dapat dimajukan seiring batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Win menjelaskan, federasi berencana mengadakan pertemuan dengan pihak klub sehabis Hari Raya Idul Fitri. Ia berharap pertemuan itu segera direalisasikan agar tiap-tiap klub mendapat kejelasan terkait jadwal kompetisi.
Harapan kami, harusnya maju. Jangan terlalu lama menunggu. Sebelumnya, kompetisi digelar November alasannya karena Piala Dunia U-20. Sekarang karena Piala Dunia tidak jadi di Indonesia, harusnya (kompetisi) bisa segera direalisasikan.
“Harapan kami, harusnya maju. Jangan terlalu lama menunggu. Sebelumnya, kompetisi digelar November alasannya karena Piala Dunia U-20. Sekarang karena Piala Dunia tidak jadi di Indonesia, harusnya (kompetisi) bisa segera direalisasikan,” kata Win.
Ditambahkan Win, setidaknya Liga 2 semestinya sudah digelar awal September 2023. “Kalau bisa lebih cepat, lebih baik,” kata Win.
Harapan serupa juga disampaikan sejumlah pemain asal Sumbar, seperti Ronaldo Eko Julianto, Gitra Yuda Furton, dan Rudi. Ketiga pemain yang sekarang berstatus bebas transfer ini berharap jadwal kompetisi dapat dimajukan jadi Juni 2023.
“Kalau dapat, semaksimal mungkin, Juni atau November sudah dipastikan Liga 2 sudah dijalankan. Kalau dapat, bisa dimajukan. Jangan terlalu jauh ke November, kan terlalu lama kami tidak main,” kata Ronaldo, yang membela Kalteng Putra FC di Liga 2 musim lalu.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini sudah tidak bermain secara kompetitif sejak Oktober 2022 seiring penghentian Liga 2 akibat tragedi Kanjuruhan. Kekosongan jadwal kompetisi ia isi dengan latihan pribadi dan mengikuti turnamen antarkampung (tarkam).
Gitra, bek yang membela PSKC Cimahi di Liga 2 musim lalu, mengatakan, semestinya dengan batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia, jadwal liga bisa dipercepat. Sebab, sudah lama Liga 2 libur.
“Kasihan para pemain Liga 2 dan Liga 3, jauh dari kompetisi,” kata pemain yang pernah membela Semen Padang FC, Arema FC, PSM Makassar, dan Badak Lampung ini. Selama libur kompetisi, ia mengisi waktu dengan berjualan daring, latihan individu, dan ikut turnamen tarkam.
Gitra berharap, untuk musim depan, Liga 2 dan Liga 3 punya operator yang berbeda dengan Liga 1. Dengan demikian, masalah yang terjadi di Liga 1, seperti tragedi Kanjuruhan, tidak berdampak terhadap Liga 2 dan Liga 3.
Ditambahkan Gitra, tidak berjalannya roda kompetisi, juga berdampak buruk pada keuangan klub dan pemain. “Dari awal di PSKC (1 September 2022), saya belum ada gajian. Ini lagi diusut. Sepertinya menunggu musim depan, baru dibayar,” kata pria 30 tahun kelahiran Padang ini.
Sementara itu, Rudi mengatakan, ia mendukung wacana dimajukannya jadwal Liga 2. “Kalau bisa Juni sudah mulai akan lebih bagus. Lebih cepat lebih baik. Kalau terlalu lama, kasihan pemain, terutama pemain Liga 2. Jeda pemberhentian kemarin terlalu lama,” kata pemain gelandang yang membela Semen Padang FC sejak 2010 ini.
Rudi melanjutkan, saat ini statusnya di Semen Padang FC bebas transfer karena kontrak sudah habis sejak Februari lalu. Sekarang karena belum ada kejelasan kapan kompetisi diadakan, belum ada berita dari pengurus klub untuk perpanjangan kontrak.
“Kalau bisa, jangan terlalu jauh jaraknya, jangan terlalu lama vakumnya. Saat kompetisi stop, kami masih latihan. Desember-Januari, tim diliburkan,” ujarnya.