Cabang angkat besi Indonesia optimis menatap SEA Games Kamboja 2023 meski dihadapkan dengan jadwal kejuaraan yang cukup padat. Strategi dan pemusatan latihan jadi kunci.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski dihadapkan dengan banyak kejuaraan internasional di depan mata, Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) optimistis hasil SEA Games Kamboja 2023 bisa lebih baik dari SEA Games sebelumnya. Pemilihan pemain dan fokus latihan jadi strategi untuk menghadapinya.
Cabang olahraga angkat besi Indonesia kini dihadapkan dengan SEA Games 2023 di Kamboja dan Kejuaraan Asia di Jinju, Korea Selatan, sebagai kualifikasi Olimpiade. Meski dilaksanakan di waktu yang berdekatan, pemilihan atlet menjadi strategi kunci untuk meraup emas.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) PB PABSI Hadi Wihardja. Menurut dia, Indonesia memiliki potensi lifter yang luar biasa dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara, bahkan lima atlet angkat besi Indonesia masuk dalam 10 besar peringkat dunia.
Atlet angkat besi yang dikirim ke SEA Games 2023, kata Hadi, sebanyak 12 orang yang terbagi dalam dua kategori, yakni putra dan putri. Pada kategori putra yaitu Muhamad Husni (kelas 55 kilogram), Eko Yuli Irawan (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizki Juniansyah (73 kg), Rahmat Erwin A (81 kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89 kg). Pada kategori putri adalah Luluk Diana Tri Wijayana (49 kg), Juliana (55 kg), Sarah (59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Restu Anggi (71 kg), dan Nurul Akmal (+71 kg).
“Untuk yang sudah masuk kualifikasi (Olimpiade) Paris dikirim ke Kamboja. Sementara yang belum masuk kualifikasi ke (Kejuaraan Asia) Korea Selatan,” kata Hadi di Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Adapun tim yang akan tampil pada Kejuaraan Asia di Korea Selatan beranggotakan Satrio Adi Nugroho (55 kg), Ricko Saputra (61 kg), Siti Nafisatul Hariroh (45 kg), Windy Cantika Aisah (49 kg), Natasyah Beteyob (59 kg), dan Nelly (59kg). Kejuaraan ini dilaksanakan 3-13 Mei 2023.
Strategi pemilihan pemain dengan membaginya di beberapa kejuaraan ini punya peluang meraup emas lebih banyak.
”Strategi pemilihan pemain dengan membaginya di beberapa kejuaraan ini punya peluang meraup emas lebih banyak. Kami sambil melihat negara saingan, Thailand, juga ikut SEA Games dan kejuaraan. Bedanya mereka masih banyak nama yang belum kualifikasi ke Olimpiade Paris yang bakal berpengaruh ke SEA Games,” jelas Hadi.
Menurut Hadi, dua kejuaraan di depan mata itu tidak saling mengganggu karena Indonesia memiliki lifter senior berpengalaman dan lifter muda berpotensi. ”Kami punya (tim) pelapis yang baik sehingga bisa menyesuaikan baik untuk SEA Games maupun pra-Olimpiade,” ujarnya.
Kombinasi antara senior dan debutan pada SEA Games 2023 ini bakal menjadi kunci Indonesia mendapatkan banyak medali di SEA Games. Setidaknya dari 12 nama, kata Hadi, terdapat tiga atlet yang baru mengikuti ajang multi kejuaraan, yakni Luluk dan Juliana pada kategori putri dan Muhamad Husni pada kategori putra.
”Targetnya bisa lebih baik dari SEA Games Vietnam,” ujar Hadi. Untuk diketahui, tahun lalu cabang ini mendapatkan 10 medali yang terdiri dari tiga medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu yang berhasil disabet tim angkat besi Indonesia pada SEA Games Vietnam 2021.
Lebih berat
Para atlet kini sedang menjalani latihan di Mess Kwini, Jakarta Pusat. Di tempat itu, baik atlet senior maupun debutan dilatih bersama dengan harapan bisa saling menginspirasi. Muhammad Zul Ilmi (26) kini fokus pada latihannya memperkuat teknik dan fisik. Meski puasa, ia dan atlet lainnya tetap menjalani dua program latihan, yakni latihan ringan dan berat.
Program latihan ini, menurut Zul, jauh lebih berat dibandingkan tahun lalu. Pada persiapan SEA Games Vietnam, Zul dan kawan-kawan latihan dalam seminggu empat kali untuk latihan ringan, sedangkan latihan berat seminggu delapan kali.
”Bedanya dengan tahun lalu, latihan untuk (SEA Games) Kamboja Ini lebih berat. Kami tiap hari latihan pagi dan sore. Jadi itu membuat kami fokus,” ungkap Zul.
Kini, setiap hari mereka latihan masih dengan dua program, yakni latihan berat dan ringan. Latihan ringan, kata Zul Ilmi, dilakukan sebanyak satu kali dalam sehari, sedangkan latihan berat porsinya dua kali sehari, yakni di pagi hari pada pukul 09.00 WIB dan sore hari jelang buka puasa. Hal itu dilakukan semua atlet setiap hari karena SEA Games tinggal belasan hari lagi. Ia dan belasan atlet angkat besi lainnya sudah sejak April 2022 melaksanakan latihan di pemusatan latihan nasional.
”Targetnya tentu bisa mempertahankan emas ya, makanya lebih berat tahun ini. Kalau dulu kan mengejar emas, kini mempertahankan,” ungkap Zul.
Mempertahankan emas bagai beban yang harus Zul pikul. Atlet asal Aceh itu tak mau berpikir berat. Ia hanya ingin fokus untuk meningkatkan kekuatan dengan cara latihan leg press untuk melatih kekuatan otot kaki dan paha. ”Orangtua ngasih semangat. Saya juga banyak berdoa karena ini tanggung jawab besar untuk mempertahankan emas,” ujarnya.